THAT PERFECT SOMEONE PART 2 [YULHAE FF TWOSHOOT]

Author : ELF_911
Genre : Romance
Main Cast : Donghae/Aiden SJ dan Yuri SNSD
Other Cast : Kibum SJ, Yoona SNSD, Kyuhyun SJ, Seohyun SNSD dan Jessica SNSD
Disclaimer : please, jangan copy tanpa full credit.. thanks
==================================================
 ~Story Line~


Yuri adalah anak seorang pengusaha kaya yang tinggal di Amerika, Mr. Kwon.. untuk memperluas wilayah bisnisnya ke daerah asalnya, Jeju-do, ayahnya harus membuat perjanjian tertulis dengan seorang yang memiliki wilayah terbesar dan pengaruh terbesar di Jeju-do, Mr. Lee.. dan sebagai penguat perjanjian, ayahnya setuju untuk menikahkan anaknya Yuri dengan anak lelaki Mr. Lee..

10 tahun mereka terpisah.. tapi takdir mempertemukan mereka kembali dalam keadaan yang  sulit digambarkan dengan kata - kata..
====================================================
~Donghae / Aiden POV~

aku langsung melompat ke laut dan menyelamatkannya.. dia sudah tidak sadar saat kubawa ke tepi.. aku langsung memberikannya napas buatan, karna dia tidak bernapas sama sekali.. mukanya benar - benar pucat.. aku benar - benar panik..

tidak lama kemudian Yuri sadar.. dia terlihat bingung dengan keadaan sekitarnya.. "kau tidak apa - apa??", tanyaku..

"tidak apa - apa oppa..", jawabnya..

"kau ini kenapa sie?? tidak bisa berenang tapi nekad loncat?? SUDAH BOSAN HIDUP Y??", aku langsung meledak marah..

Yuri terlihat bingung mau menjawab apa.. "aku hanya ingin melihat pemandangan oppa.. tapi saat melihat ketinggian kepalaku langsung pusing dan tanpa sadar aku terjatuh..", katanya sambil terisak.. tampaknya dia kaget aku marah padanya..

"ya sudah.. tidak apa - apa.. ayo kita kembali ke mobil.. akan aku carikan baju ganti untukmu..", aku langsung bangun dan hendak pergi saat aku melihat Yuri tampak tidak seimbang.. "kau yakin kau tidak apa - apa?? masih pusing??", tanyaku lagie saat menyangga tubuhnya agar dia tidak terjatuh..

"iya oppa.. masih pusing.. ini sudah sore dan aku belum makan siang.. juga belum minum obat dari pagi.. mungkin karena itu..", jawabnya.. mukanya benar - benar terlihat pucat bila kulihat dari jarak dekat..

"ya sudah.. aku gendong.. aku juga minta maaf aku lupa kalau kita tadi mau mencari makan, bukannya pantai.. pikiranku agak sedikit teralih..", ucapku.. dan aku langsung menggendongnya ala pengantin.. dia terlihat kaget, tapi tidak dapat berbuat apa - apa karena selain mukanya yang pucat, badannya juga dingin banget.. dan aku juga tidak mungkin lari begitu saja, gara - gara aku dia jadi seperti ini..

setelah sampai dimobil aku menaruhnya di kursinya dan langsung menuju bagasi.. disana aku selalu menaruh tas berisi pakaian cadangan kalau - kalau aku ingin bepergian atau tidak sempat pulang.. ada sebuah kemeja yang tampaknya cocok dipakai Yuri.. jadi aku langsung menyodorkannya pada Yuri dan menyingkir supaya dia bisa berganti baju..

dia terlihat sangat manis dengan kemeja yang kuberikan.. "untuk sementara tidak apa - apa y?? nanti kita akan mencari baju yang cocok denganmu di pemukiman sekitar dan juga mencari makan.. kita pulang besok tidak apa - apa y?? kita tidak mungkin pulang sekarang..", ucapku sambil membereskan baju yang baru aku ganti..

"tidak apa - apa oppa.. yang penting kita cari makan dulu.. kepalaku benar - benar pusing sekarang..", katanya pasrah..

"ya sudah kau istirahat dulu disitu.. aku akan membangunkanmu kalau kita sudah sampai..", kataku sambil mulai menjalankan mobil ke arah desa atau pemukiman terdekat..

aku membangunkannya begitu sampai di hotel didaerah sekitar pantai.. "Yuri.. Yuri.. bangun.. kita sudah sampai.. ayo turun..", Yuri terbangun.. mukanya sudah tidak sepucat tadi.. tapi tetap terlihat sangat rapuh dan lemah.. tiba - tiba ada rasa ingin melindunginya muncul, tapi kutepis.. "ingat siapa dia LEE DONGHAE", kataku pada diriku sendiri..

kugandeng tangannya kearah restaurant dihotel tersebut.. "hei.. aku sudah memesan makanan.. sekarang aku mau mengurus kamar untuk kita tinggal dulu y.. kau tunggu disini..", kataku padanya.. dia hanya mengangguk lemah..

hotel ini adalah tempat biasa ku menginap bila aku sedang ingin sendirian.. dan saat sampai dipantai tadi aku sudah minta mereka untuk menyisakan kamar untukku, kalau sudah hari jumat biasanya memang penuh dengan pengunjung.. tapi, "anda tadi hanya meminta kami untuk menyisakan satu kamar, kamar yang biasa Mr. Lee.. satu tempat tidur large dengan pemandangan langsung kepantai.. seperti biasa..",  jawab resepsionist saat kutanyakan apakah kamar yang kupesan sudah siap.. wahduh kacau.. aku lupa kalau aku sedang bersama dengan Yuri.. bagaimana ini??

"tidak bisa tambah satu kamar lagie??", tanyaku..

"mianhamnida Mr. Lee. tapi semua kamar kami sudah penuh..", jawab si resepsionist yakin..

"baiklah.. tolong bereskan kamarku.. bisa minta kuncinya?? oh iya, garasi dibawahku bisa kupakai kan??", tanyaku lagi..

"garasi itu memang untuk penyewa kamar tersebut Mr. Lee.. dan ini kunci anda..", jawab si resepsionist.

"baiklah.. tidak apa - apa.. kamsahamnida..", kataku sambil melangkah kembali ke restaurant.. makanan baru sampai saat aku kembali.. dan kami berduapun makan dalam diam..

"Yuri.. setelah makan kita cari baju ganti untukmu dulu y.. baru kita istirahat..", kataku.. aku bingung bagaimana menjelaskan pada Yuri tentang kamar yang.. aaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhh.. bagaimana ini??

kami pergi ke area belanja didekat hotel.. disana aku dan Yuri berbelaja baju untuk 2 - 3 hari kedepan.. juga keapotik karna Yuri hanya membawa sedkit persediaan obatnya didalam tas.. dan itu hanya cukup untuk besok saja..

akhirnya kami naik mobil untuk kembali ke hotel.. ditengah jalan kuhentikan mobil dan duduk menghadap Yuri..

"hmmm.. Yuri.. begini.. bagaimana y cara ngomongnya??", aku bingung sendiri bagaimana cara menyampaikan tentang masalah kamar kepada Yuri.. "sebelumnya aku minta maaf, karena pikiranku teralih, kau akhirnya terlambat makan.. dan juga..", ucapnya bingung.. "aku juga minta maaf, hotel tempat kita tinggal nanti adalah hotel langgananku kalau aku sedang suntuk dan butuh sendirian.. dan tadi saat aku menelpon untuk menyisakan kamar, mereka hanya menyisakan 1 kamar.. tidak apa - apa kan?? aku berjanji tidak akan macam - macam..", jelasku..

Yuri tampak syok mendengar kata - kataku barusan.. "oppa serius??", dia benar - benar kaget hingga suaranya terdengar seperti bisikan ditelingaku.. aku hanya mengangguk lesu..

"tempat tidurnya seperti apa oppa??", tanyanya setelah lama tidak berbicara..

"ranjang ukuran besar..", jawabku..

"ya sudahlah mau bagaimana lagie?? tapi ingat y.. oppa sudah janji untuk tidak macam - macam.. kita kesupermarket dulu y.. aku lapar..",akhirnya Yuri mengiyakan dan kami pun pergi ke supermarket yang berada di dekat hotel..

"Yuriya.. kita tidur sekamar, tidak ada yang marah?? pacar mungkin atau mungkin yang lain??", hampir saja aku meyebut tunangan, dasar pabo.. Yuri tidak menjawab, dia hanya menggeleng sambil tersenyum..

begitu sampai hotel, kami langsung memarkir mobil dibawah kamar dan naik melalui tangga yang muncul didekat lobby.. kami berdua berjalan santai menuju kamar, seakan tidak ada apa - apa..

"ya ampun oppa.. aku takut salah satu dari karyawan hotel akan bertanya apa yang aku lakukan dan kenapa aku masuk kekamar oppa..", seru Yuri sambil tertawa saat kami sudah aman di kamar..

"sama.. aku juga ngeri salah satu dari mereka akan berteriak.. untung tidak ada yang menyadari.. eh.. besok pagi kau mau makan apa??", tanyaku pada Yuri yang sedang melihat - lihat kamar hotel..

"hmm.. roti telor kayaknya enak dech oppa dengan kopi susu..", jawab Yuri sambil lalu..

"loh kok bisa sama.. ini kan kamar untuk 2 orang.. biasanya aku selalu memesan 2 roti telur dengan 2 kopi susu untukku sendiri kalau aku sedang disini.. minta diantar jam 8.30 aja kali y..", aku terheran - heran mendengar selera makan kami yang sama.. akupun menelpon room service dan meminta diantar jam 8.30 pagi..

"kalau tidak ada yang membuka pintu tolong diantar 30 menit kemudian y.. mungkin aku masih mandi dan tidak mendengar orang datang.. terima kasih.. ", kataku sebelum menutup telpon..

setelah menelpon, aku mencari Yuri.. ternyata dia sedang mengagumi pantai dari balkon.. akupun bergabung dengannya di balkon..

"kau suka pantai??", tanyaku memulai perbincangan..

"aku suka banget pantai.. cinta banget sama pantai.. tapi aku juga takut sama pantai terutama laut..", jawabnya..

"karena tidak bisa berenang??", tanyaku..

"ne.. karena tidak bisa berenang.. atau lebih tepatnya aku takut berenang.. aku takut tenggelam..", jawabnya sambil melamun..

"kenapa kau takut berenang??", tanyaku lagie penasaran..

"hehehehehe.. sebenarnya karna alasan bodoh oppa.. aku pernah nyaris tenggelam disebuah kolam renang waktu kecil.. saat itu aku baru mau belajar berenang.. dan karna kejadian itu sampai sekarang aku tidak bisa dan tidak mau belajar berenang.. aku takut merasakan perasaan tenggleam seperti dulu..", jawabnya sambil tersenyum lemah.. aku benar - benar merasa bersalah mendengar pengakuannya.. aku tidak menyangka kalau apa yang dulu kulakukan karena kesal dapat berakibat sangat fatal pada seseorang..

"orang tuamu?? kenapa kau mengurus bisnis keluarga sendirian??", tanyaku.. aku benar - benar penasaran dengan apa yang terjadi padanya selama 10 tahun terakhir..

"aku baru mengurus bisnis keluarga ini kurang lebih 3 tahun.. aku mengurus yang di Korea sedangkan Daddy yang di Amerika.. lagie pula Mommy membutuhkan Daddy disana, Mommyku sakit parah dan membutuhkan hari - hari yang tenang supaya penyakitnya tidak kambuh dan membuat kondisinya semakin parah.. kalau aku yang menjaga Mommy, keadaannya pasti tambah parah karena dia selalu ingat  bahwa diumurku yang setua ini, aku tidak bisa menikah..", Yuri tanpa sadar mengungkapkan semua beban yang kulihat dalam tidurnya dimobil tadi.. beban yang membuatnya meneteskan airmata biarpun didalam tidur..

"kenapa kau tidak bisa menikah?? katamu kau tidak punya pacar..", tanyaku memancing supaya Yuri menceritakan semuanya..

Yuri tampak menimbang - nimbang apakah aku dapat dipercaya atau tidak.. "ya sudahlah toch semua orang di Jeju juga sudah tahu.. aku sudah ditunangkan sejak kecil.. bukan pertunangan biasa.. tapi pertunangan yang berdasarkan kontrak kerja.. sehingga aku tidak bisa dan tidak boleh melanggarnya..jadi.. seperti oppa lihat.. diumur setua ini, teman - temanku sudah menikah dan bahagia dengan suami mereka.. tapi aku malah sibuk dengan bisnis keluarga.. atau lebih tepatnya menyibukkan diri dengan bisnis keluarga..", jelasnya panjang lebar dengan senyum dipaksakan..

"kenapa kau tidak menikah dengan tunanganmu itu??", tanyaku lagie ~OPPA KEBANYAKAN NANYA  AH #PLAAAK..~

Yuri langsung menangis mendengar pertanyaanku.. "Yuri.. Yuri.. mianhe.. aku salah nanya y?? mianhe.. mianhe..", kataku sambil menenangkannya.. mengelus rambutnya yang halus dan panjang.. aroma rambutnya benar - benar bikin addict.. "LEE DONGHAE BANGUN OI..", kataku pada diriku sendiri..

"tidak apa - apa oppa.. tunanganku y.. aku ingin sekali menyalahkan dia akan banyak hal.. aku ingin menyalahkan dia karena membuat Mommyku sakit.. aku ingin menyalahkan dia karena diumurku sekarang aku dipanggil perawan tua.. aku ingin menyalahkan dia karena melarikan diri dari masalah yang harusnya bisa kami hadapi bersama, paling tidak jangan jadi pengecut dengan lari dari tanggung jawab.. aku ingin menyalahkan dia karena banyak hal.. aku benci dia..", Yuri menangis dalam pelukanku.. menangisi tunangannya yang pengecut sementara tunangannya sendiri sedang memeluknya, menenangkannya yang sedang menangis karna beban yang dari dulu dia tanggung sendiri..

lama kami berpelukan.. "sudahlah.. itu hanya masa lalu yang ingin kulupakan tapi tidak bisa.. aku mandi duluan y oppa.. aku lelah..", kata Yuri melepaskan pelukanku, berdiri dan melangkah kearah kamar mandi..

lama ku merenung sendirian di sana sampai akhirnya Yuri keluar dari kamar mandi masih dengan kemejaku dan celana pendek yang baru kami beli tadi dan handuk dikepalanya..

"oppa ayo mandi..", katanya mengagetkanku.. aku pun berendam lama dikamar mandi.. berusaha menghilangkan perasaan bersalah yang terus menghantui sejak pengakuan Yuri tadi..

tidak terasa 1.5 jam aku berada dikamar mandi.. aku keluar dengan celana panjang putih dan kaos putih,  tapi Yuri tidak ada ditempat tidur dan dikamar.. ternyata dia ada dibalkon.. sedang duduk menghadap pantai.. atau lebih tepatnya tertidur menghadap pantai..

akupun menggendongnya ketempat tidur.. "mianhe.. aku tidak tahu kalau ternyata kesalahanku membuat hidupmu menderita.. tapi aku tidak bisa kembali..", kataku setelah meletakkan Yuri ditempat tidur dan menyelimutinya.. "aku dulu memang pengecut.. aku hanya bisa lari dari hal yang aku takutkan.. tapi aku akan mencoba semampuku untuk mengenalmu dan melindungimu mulai sekarang..", janjiku pada Yuri yang tertidur pulas.. akupun tidur disampingnya.. tertidur sambil menatap wajahnya.. wajahnya terlihat damai setelah mencurahkan semua bebannya tadi..

esoknya aku terbangun lebih dahulu karena sarapan kami datang.. aku membawanya masuk dan kembali tidur.. sejam kemudian aku terbangun, "oppa.. oppa.. ayo bangun.. nanti roti dan telurnya keburu dingin..", Yuri membangunkanku.. dia terlihat sangat manis saat bangun dengan rambut acak - acakan dan kemejaku yang benar - benar terlihat bagus dibadannya..

"andwe.. aku masih ingin tidur.. sebentar lagie y.. sebentar lagie aj..", kataku sambil menutup mataku lagie..

"aku mau mandi.. kalau aku sudah selesai oppa harus bangun y.. cuacanya cerah jadi hari ini kita harus jalan - jalan..", seru Yuri sebelum masuk kekamar mandi..

belum juga Yuri selesai mandi, pintu kamar sudah diketuk oleh seseorang.. "chamkamannyo..", kataku pada siapapun yang mengetuk pintu..

ternyata manager hotel..  "ada yang bisa saya bantu??", tanyaku..

"boleh saya masuk dulu.. tidak enak bila kita mengobrol diluar..", jawab si manager.. aku melihat adanya masalah yang datang..

"begini Mr. Lee.. tadi malam beberapa karyawan saya melihat anda masuk dengan seorang yeoja saat pulang.. kami sangat menghormati anda.. saya harap apa yang saya dengar ini mempunyai penjelasan yang masuk akal..", ungkap sang manager yang dari tadi tampaknya membawa masalah..

aku langsung tertawa mendengar kata - kata si manager, "oh maksudmu tunanganku Yuri.. tunggu sebentar ya..", "apakah aku baru saja mengakuinya sebagai tunanganku?? ya sudahlah daripada aku kena masalah..", ujarku dalam hati.. akupun melangkah kekamar mandi, "Yuri.. Yuri.. chagiya.. ada yang ingin bertemu denganmu..", seruku didepan pintu kamar mandi.. pintu kamar mandi terbuka.. Yuri didalam masih dengan kemajaku yang dia pakai tidur semalam, jadi aku cepat - cepat masuk ke dalam kamar mandi.. "chagiya??", tanyanya dengan tampang minta penjelasan..

"diluar ada manager hotel yang minta penjelasan kenapa aku bawa yeoja kedalam kamar, jadi bekerjasamalah.. aku mengakuimu sebagai tunanganku..", jelasku cepat.. "dan sekarang, kita harus keluar dan menjelaskan pada si manager biar dia percaya..", kataku sambil membukakan pintu untuknya..

"Annyeonghaseyo.. choneun Yuri imnida.. tunangannya Aiden oppa..", kata Yuri dengan suara jernih dan tanpa sadar aku bangga karena aku benar - benar tunangannya.. walaupun tunangannya yang pengecut.. -.-'

"oh begitu ceritanya.. baiklah.. saya minta maaf sudah menggangu pagi anda berdua.. silahkan anda berdua bersenang -  senang..", kata si manager menyedarkanku dari lamunanku.. "waeyo??", kataku kaget..

"aku bilang kalau kita sebenarnya mau tidur dikamar terpisah.. tapi semua kamar penuh jadi ya mau gimana lagie.. iya kan..", kata Yuri..

"iya benar.. maaf tadi aku agak melamun..", aku cepat - cepat mengiyakan sebelum si manager tidak percaya pada kami berdua..

"baiklah.. saya permisi dulu..", kata si manager sambil menutup pintu kamar..

"hah.. hampir saja.. sudahlah aku mau mandi.. setelah aku, oppa.. lalu kita jalan - jalan.. yang penting tidak ada hubungannya dengan berenang aku mau..", kata Yuri yang melangkah lagie kekamar mandi..

setelah kami bersiap - siap, lalu sarapan dan juga mengingatkan Yuri untuk minum obat, kami pun pergi jalan - jalan.. aku mengajaknya ke tempat - tempat wisata yang menyenangkan tanpa harus menyebur kelaut..

tanpa terasa kami sudah jalan - jalan 3 hari dan sekarang sudah hari senin.. waktunya kami untuk pulang.. sepanjang jalan kembali ke Seoul, kami singgah dibeberapa tempat makan untuk mencoba jajanan - jajanan pasar yang jarang kami coba di Seoul..

setelah kembali dari "liburan" kami berdua, kami jadi sering pergi bersama, jogging bareng dan juga dinner berempat.. awalnya sie lancar - lancar aja.. aku mulai mengenal Yuri dan ternyata dia benar - benar berbeda dengan Yuri 10 tahun lalu.. Yuri yang sekarang sangat dewasa..

saat itu kami sedang makan siang bersama disebuah restaurant kecil didekat pabrik.. kami berempat baru saja selesai rapat dan juga penandatanganan kontrak.. sehingga kami keluar untuk merayakan kontrak kerja tersebut.. saat itu hubunganku dan Yuri sudah lumayan dekat.. dan muncullah si cerewet saat kami sudah selsai makan dan sedang menunggu bill..

"OPPAAAAAAAAAAAAAAAA..", teriaknya dari jarak jauh..
====================================================
~Yuri POV~

"jadi hari ini kita mau jalan kemana??", tanyaku pada Yoona.. saat itu kami sedang menunggu bill dan tiba - tiba terdengar suara seorang yeoja berteriak..

"OPPAAAAAAAAAAAAAAAA..", teriaknya dari jarak jauh.. kami semua melihat kearah sumber suara..

"ya.. dia lagie..", kompak Aiden oppa, Kibum oppa dan Yoona mengeluh gara - gara kemunculan yeoja yang berteriak tadi..

"nugu??", tanyaku pada Yoona..

"dia itu yeoja gila yang selalu mengejar - ngejar Aiden oppa biarpun sudah aku labrak.. Yuri onnie kau harus kuat.. dibandingkan dengan onnie.. si cerewet satu ini levelnya dibawah neraka..", kata Yoona jengkel.. aku langsung tertawa geli mendengar penjelasan Yoona..

yeoja yang dibicarakan oleh Yoona ini langsung memeluk Aiden oppa saat sampai dimeja kami.. aku sudah cukup syok tanpa dia memeluk Kibum oppa juga.. 

"YAH.. nenek sihir kau mau mati y brani memeluk suamiku??", Yoona langsung berteriak pada yeoja tersebut..

"ah Yoona.. kau itu sangat berlebihan.. aku kan hanya kangen pada dua namja cakep ini.. masa tidak boleh..", "TIDAK", balas Yoona sadis.. 

awalnya muka yeoja tersebut cemberut tapi begitu melihat kearah Aiden oppa, mukanya langsung berseri - seri.. tanpa diduga, dia duduk dipangkuan Aiden oppa, "oppa.. oppa kemana saja sie?? aku kangen banget sama oppa.. kenapa sie telepon, sms maupun emailku tidak pernah dibalas.. aku kangen banget sama oppa.. oppa kangen kan sama aku.. aku kangen banget sama oppa..", yupz.. yeoja ini tampaknya hanya tahu kata - kata "aku kangen banget sama oppa", karena setiap dikalimat pasti di batasi oleh kata - kata tersebut.. 

"turun.. minggir..", kata Aiden oppa memarahinya.. "kau tidak lihat aku sedang bersama seseorang??", kata Aiden oppa kesal..

"ya ampun aku tidak lihat kalau kalian sedang bersama dengan client.. mianhe.. oh iya kenalkan.. choneun Jessica.. Jung Jessica calon istri Aiden oppa..", kata yeoja yang memperkenalkan dirinya dengan nama Jessica itu dengan senyum merekah..

"iya.. istri.. kalau kau sudah melangkahi mayatku..", kata Yoona pedas.. "dan kenalkan ini adalah orang yang aku dekatkan dengan Aiden oppa.. Yuri onnie..", sambar Yoona..

"choneun Yuri imnida.. Kwon Yuri..", kataku menanggapi kata - kata Yoona.. aku menjabat tangan Jessica, tapi tampaknya tidak ada respon jadi aku lepas.. dan posisinya masih tetap sama.. seperti membeku..

"tadi kau bilang apa Yoong?? kau dekatkan?? wae?? kan sudah ada aku..", Jessica tiba - tiba berteriak pada Yoona..

"dia oppaku.. jadi mau aku dekatkan dengan siapa itu bukan urusanmu.. jadi minggir.. ayo oppa.. onnie.. kita pergi dari sini..", Yoona menarik tanganku dan Aiden oppa kembali kemobil sementara Kibum oppa pergi membayar..

sejak makan siang saat itu, hari - hariku, Yoona, Kibum oppa dan Aiden oppa diwarnai dengan celotehan Jessica yang tidak henti - hentinya muncul kemanapun kami pergi..
====================================================
~Persiapan Pesta Ulang Tahun Pernikahan Kibum dan Yoona~

"jadi mau dibikin semeriah apa??", tanya Seohyun.. setelah pulang dari pantai, aku langsung mengenalkan sahabatku Seohyun pada Yoona, Kibum oppa dan Aiden oppa..dan sekarang aku, Seohyun dan Yoona sedang membicarakan pesta perayaan Anniversary mereka yang pertama..

"jadi kan belum pernah tuch ada client yang khusus kerumah untuk membicarakan bisnis maupun berkunjung.. hanya teman dekat.. dan Kibum oppa minta pestanya dibuat ditaman belakang disamping kolam berenang.. tamu sudah pasti client dan keluarga dekat.. soal makanan, dekorasi dan undangan sudah diurus semua oleh Aiden oppa.. dan tugas kita bertiga untuk pesta besok malam adalah berdandan secantik mungkin.. tapi kita tidak pergi berbelanja sendiri.. sebentar lagie Aiden oppa, Kibum oppa dan Kyuhyun oppa akan menjemput kita untuk pergi belanja baju..", celoteh Yoona panjang lebar.. aku hanya tersenyum senang.. karena Aiden oppa yang akan memilihkan gaun untukku..

sore itu kami berenam jalan - jalan mencari baju.. karena terlalu ribet untuk mencari yang sesuai keinginan Kibum oppa, Aiden oppa dan Kyuhyun oppa dalam satu toko yang sama jadi kami berpencar dan janjian ketemuan di McD 2 jam lagie..

selama 2 jam ini aku dan Aiden oppa jalan sambil gandengan tangan.. atau lebih tepatnya dia menggandeng tanganku duluan dan hanya tersenyum manis saat aku menatapnya heran.. kami masih sempat makan ice cream dan juga keliling - keliling nyari kado buat Yoona dan Kibum oppa karena gaunku cepet banget dapetnya.. untungnya Aiden oppa tidak seribet Kyuhyun oppa kalau soal milih gaun.. kalo Kyuhyun oppa maunya tux-nya dan gaun Seo harus setema.. ribet kan..

setelah makan di McD, kami kembali ke rumah Yoona.. malam ini kami semua menginap disini.. setelah sampai.. kami bertiga langsung berganti baju untuk menunjukkan gaun yang tadi kami beli..




kami bertiga memang janjian memakai warna putih.. "bagaimana??", tanya Seohyun.. Kyuhyun oppa hanya mengangguk, "cocok banget.."

"kalian sudah menyiapkan baju untuk kalian sendiri??", tanya Yoona pada Kyuhyun oppa dan Aiden oppa..

"aku sudah membeli sekalian dengan Seohyun tadi..", jawab Kyuhyun oppa..

"aku harus mengambil tuxedo ku diapartemen.. nanti Yuri yang akan memilihkan tuxedo yang mana yang akan aku pakai..", jawab Aiden oppa..

"ya sudah kan belum terlalu malam.. kenapa kalian berdua tidak pergi sekarang saja.. biar pulangnya kesini tidak terlalu malam..", kata Yoona tiba - tiba.. "sudah onnie ganti baju dulu.. lalu langsung jalan..", Yoona langsung menarik tanganku untuk mengganti dress yang sedang aku pakai..

apartemen Aiden oppa seperti biasa.. bersih dan rapi.. dan ini adalah pertama kalinya aku masuk kekamar Aiden oppa.. kamarnya rapi dan bersih seperti seisi apartemennya yang lain.. lemari jasnya penuh dengan tuxedo warna hitam, biru, putih, abu - abu dan coklat.. 

aku memilihkan tuxedo warna hitam untuknya.. sebelum kembali kerumah Yoona, Aiden oppa ribut - ribut kalau dia lapar dan, "Yuri.. bikinin nasi goreng donk..", pinta Aiden oppa dengan puppy eyes yang mirip banget dengan Yoona.. mana bisa aku nolak kalau mereka berdua sudah ngeluarin puppy eyes kayak gitu.. 

"iya.. iya..", jawabku sambil menggelengkan kepala.. "sabar y..", akupun mulai membuatkan nasi goreng untuknya..

setelah makan nasi goreng, kami berdua kembali ke rumah Yoona.. disana pasangan Seokyu dan Yoonbum belum tidur.. jadi kami ikutan mengobrol..

keesokan harinya aku, Yoona dan Seohyun pergi kesalon setelah makan siang dan mengatur EO yang sudah mulai bekerja dirumahnya Yoona.. "saya mau acara malam ini perfect.. araseo??", perintah Yoona pada pelayan - pelayannya.. 

"ne agassi..", jawab mereka..

kurang lebih jam 5 kami dijemput oleh Kyuhyun oppa disalon.. dirumah, Kibum oppa dan Aiden oppa sudah standby.. tapi belum ada tamu yang datang.. memang diundangan tertulis pukul 7.. pukul 6.30 Yoona dan Kibum oppa naik kelantai 2.. 

aku dan Aiden oppa yang menyambut tamu.. tepat pukul 7.30, Aiden oppa memberikan ucapan terima kasih atas kehadiran tamu - tamu yang sudah memenuhi taman dan daerah sekitar kolam renang.. 

"teman - teman, keluarga serta rekan bisnis yang saya hormati.. terima kasih atas kehadiran saudara sekalian.. ini adalah pesta perayaan ulang tahun pernikahan Kim Kibum dan Im Yoona yang pertama.. saya harap anda menikmati pesta ini.. dan langsung saja saya persembahkan Kim Kibum dan Im Yoona..", dari tangga yang sengaja diletakkan didepan balkon kamar Yoona dan Kibum oppa, mereka berdua turun sambil bergandengan tangan.. semua orang bertepuk tangan menyambut mereka.. mereka berdua langsung dibanjiri tamu yang ingin memberi selamat.. 

Aiden opa turun dari podium dan langsung merangkulku.. "nanti setelah acara kita ngomong bentar y..", bisik Aiden oppa ditelingaku.. setelah itu kami berdua sibuk menyapa tamu dan orang - orang yang kami kenal sehingga aku tidak sempat bertanya, apa yang mau dia bicarakan denganku..

saat itu tepat pukul 9.30 seseorang mendekatiku, "Annyeong Yuri-ssi.. aku harap kau tidak merasa menang karena aku tidak muncul belakangan ini.. itu bukan berarti aku kalah tapi hanya awal yang manis kemenanganku nantinya..", ujar Jessica..

aku hanya tersenyum mengejek.. "kau itu sedang membicarakan apa sie Jessica-ssi??", ujarku kesal..

"hei kau harusnya tahu diri.. akulah yang mendekati Aiden oppa duluan.. jadi aku yang lebih berhak bersama dengan Aiden oppa.. BUKAN KAU..", teriak Jessica menarik perhatian semua orang..

"hei tutup mulutmu.. kau benar - benar bikin malu.. pantas saja Aiden oppa muak denganmu..", tegurku saat mendengar suaranya yang mulai meninggi..

"APA KAU BILANG?? MATI SAJA SANA", Jessica mengakhiri kata - katanya sambil mendorongku kearah kolam..

tidak berapa lama, aku langsung menggapai - gapai minta tolong.. aku tidak bisa berenang.. aku merasakan tangan seseorang menarikku ke tepi kolam renang.. Aiden oppa.. Aiden oppalah yang menolongku.. Aiden oppa langsung menggendongku kedalam rumah.. 

aku masih sempat mendengar suara Yoona berteriak pada Jessica, "dasar orang gila.. apa yang kau lakukan hah?? Yuri onnie itu tidak bisa berenang.. KAU GILA Y?? security.. security.. seret orang ini keluar..", setelah masuk kedalam rumah aku tidak tahu lagie apa yang terjadi diluar.. Aiden oppa membawaku kekamarnya.. disana dia memberikanku kemejanya juga celana pendekku yang sengaja kutaruh dikamarnya karena kemarin buru - buru ganti baju dengan dress dan menyuruhku ganti dikamar mandi.. saat aku keluar, Aiden oppa sudah mengganti bajunya dengan kemeja putih dan celana panjang hitam.. dia terlihat sangat cakep dan simple seperti ini..

begitu melihatku keluar, Aiden oppa langsung memelukku.. "mianhe.. jeongmal mianhamnida..", katanya sambil memelukku erat..

aku melepas pelukannya dan melingkarkan tanganku dilehernya.. "oppa kenapa?? oppa g salah apa - apa.. yang salah kan Jessica.. kenapa oppa yang minta maaf?? oppa g salah apa - apa jadi jangan minta maaf..", kataku untuk menyakinkannya..

dia hanya menggeleng.. "kalau bukan karena aku.. kau pasti bisa berenang.. Ummamu pasti baik - baik saja.. kau tidak akan dipanggil perawan tua.. kau tidak akan bertemu dengan orang gila bernama Jessica.. semua itu salahku..", kata Aiden oppa penuh dengan air mata..

aku menggeleng, "oppa ini ngomong apa sie?? itu semua bukan salah oppa.. jadi jangan ngomong ngawur..", kesalku..

"Yuri.. aku adalah pengecut yang awalnya membencimu.. aku Donghae.. Lee Donghae..", aku membeku mendengar kata - kata Aiden oppa.. seingatku aku tidak pernah bilang siapa nama tunanganku pada Aiden oppa.. dan apa katanya tadi.. Aiden oppa dan Donghae oppa adalah orang yang sama.. 

aku langsung melepaskan pelukan Aiden oppa atau lebih tepatnya Donghae oppa, aku bingung.. "oppa bercanda kan??", tanyaku takut - takut.. aku berharap apa yang aku dengar tadi salah.. sangat berharap..

"tidak Yuri", Donghae oppa mencoba untuk menggenggam tanganku tapi kutepis.. "Yuri..", suaranya memohon.. tapi yang ada padaku sekarang adalah marah.. sangat marah.. selama ini Aiden oppa.. Donghae oppa semuanya mempermainkanku..

"OPPA JAHAT.. KENAPA OPPA BERKATA SEPERTI ITU.. AKU BENCI PADA DONGHAE KENAPA OPPA HARUS MENGAKU SEBAGAI DONGHAE HAH?? AKU TIDAK SUKA..", jeritku..

"tapi Yuri, aku berkata jujur.. perasaanku padamu mulai tumbuh sejak kita pulang dari pantai.. aku menginginkamu sebagai Aiden maupun sebagai Donghae.. Kwon Yuri.. maukah menjadi pendamping hidupku??", Donghae oppa berlutut dihadapanku dengan menggenggam sebuah kotak berisi 2 buah cincin..

"maaf oppa aku tidak bisa..", jawabku yang langsung berlari keparkiran.. dan minta diantarkan ke pantai.. 

aku menangis hingga tertidur dimobil.. setelah sampai dihotel, sopirku membangunkanku.. ternyata dia membawaku ke tempat aku dan Aiden oppa atau Donghae oppa, terserahlah , berlibur berdua.. tidak tahulah yang mana yang benar..

sopirku yang mengurus semuanya.. administrasi, dan juga kamar.. begitu sampai dikamar, "pak.. besok pagi tolong kembali saja ke Seoul, kalau aku mau kembali, aku akan menelpon.. tolong awasi kantor.. dan juga cari Seo, minta tolong dia untuk mengepak beberapa baju dan celana untukku untuk beberapa hari paling top 1 minggu.. dan tolong bapak kirimkan kesini.. jangan Seo yang kirim nanti dia tahu aku ada dimana.. dan JANGAN BERITAHU SIAPAPUN SOAL KEBERADAANKU.. ARRSEO??", perintahku..

"ne agassi..", jawab supirku.. lalu diapun pergi tidur..

malam itu hpku penuh dengan sms dari dari Yoona dan Seohyun.. mereka berdua khawatir.. aku balas supaya jangan khawatir karena aku baik - baik saja.. tapi perlu sendirian.. Yoona juga meyakinkanku kalau dia tidak tahu menahu soal tunanganku tapi Kibum oppa tahu dan dia minta maaf.. dan ada satu sms dari Aiden oppa..

Yuri.. aku benar - benar minta maaf..
aku tidak bermaksud membohongimu..
aku hanya takut berkata jujur dan mengakui hal bodoh 
dan sifat pengecutku 10 tahun lalu..
aku tidak akan memaksamu untuk mencintai Donghae..
tapi baik aku sebagai Donghae maupun sebagai Aiden, 
semuanya sama - sama mencintaimu..
AKU MENCINTAIMU KWON YURI..
SELAMANYA..

aku tidak membalas smsnya.. aku langsung mematikan hp begitu selesai membaca sms dari Aiden oppa.. setelah beberapa saat terdiam, baru kusadari kalau ini adalah kamar yang aku dan Aiden oppa tempati waktu itu.. tak terasa air mataku mengalir lagie..

"kenapa oppa?? kenapa disaat aku mulai menyukai seseorang dan melupakan tunangan menyebalkan itu.. bahkan merelakan semua perjanjian demi bersama denganmu.. kenapa??", tangisku.. aku hanya duduk dibalkon menatap pantai hingga pagi.. saat matahari mulai menunjukkan sinarnya, aku masuk kedalam kamar dan tertidur..

seminggu.. aku hanya mengurung diri dikamar.. terkadang menangis.. terkadang melamun.. setiap jam makan, manager hotel selalu meletakkan makanan didepan kamarku.. padahal aku tidak memesan makanan..

setelah lewat dari seminggu, aku mulai memaksa diriku makan.. aku tidak ingin jatuh sakit.. tanpa terasa sudah 2 minggu aku lewatkan sendirian.. tanpa teman bahkan hp pun kumatikan.. setelah 3 minggu aku memberanikan diri untuk menyalakan hpku.. pesan dan email sudah tidak terhitung banyaknya..

dari Yoona dan Seohyun yang hampir setiap hari mengirim sms, menanyakan keadaanku..

dari Kibum oppa yang minta maaf karna tidak jujur sejak awal..

dari Daddy yang bertanya kenapa aku tidak bisa dihubungi hampir sebulan ini..

dari supirku bertanya kapan aku pulang..

semua orang mengkhawatirkanku.. tapi Aiden oppa tidak ada tanda - tanda khawatir.. tidak ada sms.. tidak ada email.. sms terakhirnya adalah sms permintaan maafnya 3 minggu lalu sebelum aku mematikan hp..

sebulan aku tidak menyentuh pakaian yang dikirim oleh supirku dan akhirnya hari ini aku ingin keluar dan menghadapi dunia luar.. saat itu baru aku tersadar.. aku masih memakai kemeja yang Aiden oppa berikan padaku sebulan lalu..

aku meminta laundry hotel untuk mencucinya dan meminta untuk diantar kembali hari ini juga.. aku sangat merindukan Aiden oppa.. kemejanya adalah satu - satunya hal yang membuatku merasa nyaman dan juga sesak napas disaat yang bersamaan..

malam itu aku makan malam direstaurant hotel.. si manager hotel tersenyum melihatku keluar dari kamar.. dialah yang melayaniku hingga aku selesai makan.. dia bahkan mengantarkan setangkai bunga mawar putih untukku..

"untukku?? dari siapa??", tanyaku..

"dari Mr. Lee.. sekarang Mr. Lee sedang bersiap kembali ke Seoul setelah mengetahui anda sudah keluar dari kamar dan makan malam direstaurant.. dia meminta saya mengantarkan bunga ini.. dia takut mengganggu anda..", jawab si manager..

"Mr Lee?? Aiden??", tanyaku lagie.. tidak percaya.. bukankah seharusnya tidak ada yang tahu kalau aku ada disini..

"iya Ms. Kwon.. Mr. Lee check in sehari setelah anda datang.. dan ternyata Mr. Lee tidak tahu kalau anda sedang berada disini.. Mr. Lee tinggal dikamar yang tepat bersebelahan dengan kamar anda.. Mr. Lee juga yang setiap jam makan mengantarkan makanan ke depan pintu anda..", jelas si manager..

"ya sudah.. terima kasih..", aku hanya sempat berterima kasih.. aku langsung berlari kembali kekamar dan mengecek kamar disebelahku.. kamar itu sudah kosong.. cleaning service sedang membereskan kamar tersebut..

"Mr. Lee sudah pergi agassi..", jawab pertugas cleaning service saat aku bertanya..

aku melangkah kepantai dengan gontai.. aku tidak tahu harus berbuat apa.. aku sangat merindukannya.. aku sangat merindukankan Aiden oppa.. aku rindu mendengar tawanya.. aku rindu pelukannya yang hangat.. aku rindu harum tubuhnya saat dia memelukku.. aku rindu genggaman tangannya juga rangkulannya yang selalu melindungiku.. aku rindu senyumnya dipagi hari saat aku bangun.. aku sangat merindukannya..

tanpa terasa sudah 2 jam aku berjalan dipinggir pantai.. kelelahan, aku kembali kekamar.. dan langsung kekamar mandi.. aku ingin istirahat.. kemeja Aiden oppa sudah selesai.. kemeja itu yang kupakai untuk tidur dan celana pendek dari tas..

saat keluar dari kamar mandi, aku melihat seseorang dibalkon kamar hotelku.. aku ingin memanggil security tapi entah kenapa aku kenal dengan siluet itu.. aku memberanikan diri untuk keluar.. Aiden oppa tertidur dikursi.. tidurnya sangat gelisah.. aku hanya memandanginya lama..

"aku kira kau sudah kembali ke Seoul begitu tahu kalau aku ada disini..", ujar Aiden oppa tanpa membuka mata.. aku kira dia berbicara sambil tidur aku tidak menjawab kata - katanya.. tapi matanya langsung terbuka karna aku tidak bereaksi.. aku terkejut dan otomatis melangkah kedalam kamar.. Aiden oppa menarik tanganku dan langsung merangkulku..

"sebentar saja.. sebentar saja.. aku sangat merindukanmu.. sebulan ini kau begitu dekat denganku tapi kau terasa sangat jauh.. aku sangat merindukanmu Kwon Yuri..", Aiden oppa mengeratkan pelukannya.. tanpa sadar airmataku menetes.. aku langsung memukul dadanya..

"oppa jahat.. memang hanya oppa yang tersiksa.. aku juga tersiksa.. aku sangat merindukanmu tapi aku .. tapi aku ..", aku tidak sempat melanjutkan kalimatku karena Aiden oppa menciumku, lama sekali..

Aiden oppa melepaskan ciuman pertama kami, "Yuriya, mianhe.. jeongmal mianhe.. jebal.. aku tidak bisa hidup tanpamu.. aku mohon maafkan aku..", pintanya sambil menatap mataku.. aku tahu dia mencintaiku.. sama besarnya dengan cintaku kepadanya.. tapi aku masih ragu..

"aku tidak tahu oppa.. aku masih bingung dengan keadaan yang ada.. aku juga takut.. kau akan melakukan hal yang sama seperti 10 tahun lalu..", jawabku..

"hanya maut yang bisa memisahkanku dari belahan jiwaku..", refleks Aiden oppa mengatakan kalimat tersebut dan refleks juga dia menutup mulutnya.. tampaknya dia tidak sadar mengeluarkan pernyataan seperti itu..

"maksudku.. 10 tahun lalu aku merasa dibodohi dengan melakukan sesuatu yang tidak kusukai.. tapi 10 tahun lalu dan sekarang keadaannya sangat berbeda.. yah.. kau tahulah maksudku..", mukanya memerah saat menjelaskan kalimat tadi..

"oppa.. aku boleh tidak mendengar kalimat tadi sekali lagie??", pintaku.. aku ingin mendengarnya lagie..

mukanya benar - benar semerah tomat, Aiden oppa memegang kedua sisi kepalaku dan berkata, "Kwon Yuri.. kau adalah belahan jiwaku.. hanya maut yang dapat memisahkan kita.. aku sangat mencintaimu..", Aiden oppa menciumku lagie.. kali ini lebih lama..

tidak lama Aiden oppa melepaskan ciuman kami dan berdiri.. lalu berlutut dihadapanku.. "aku tahu ini terlalu cepat.. kau juga pasti masih bingung dengan kenyataan siapa aku sebenarnya.. tapi aku tidak mau kehilangan dirimu lagie.. aku tidak ingin ada lagie jarak diantara kita.. aku ingin bersamamu hingga menjadi kakek dan nenek.. Kwon Yuri maukah kau menjadi belahan jiwaku?? menjadi pendamping hidupku?? menjadi istriku??", tanya Aiden oppa.. kali ini Aiden oppa tidak mengeluarkan kotak bersi dua buah cincin, cincin itu ia letakkan ditangannya..

aku mengambil cincin yang lebih besar dan memakainnya pada jari manis Aiden oppa atau lebih tepatnya tunanganku Donghae oppa.. dia hanya tersenyum dan memakaikanku cincin yang lebih kecil pada jari manisku.. kami berdua berpelukan lama..

esok paginya, aku merasa kejadian semalam adalah mimpi.. tapi cincin dijari manisku berkata lain.. demikian juga tubuh yang memelukku semalaman.. aku tidak bisa melepaskan pelukan Aiden oppa.. dia tertidur sambil memelukku erat, semalaman..

"oppa.. oppa.. ini sudah jam berapa?? ayo bangun.. aku lapar..", kataku membangunkannya..

Aiden oppa hanya bergelayut dan tetap menutup matanya.. "sebentar lagie.. aku mau tetap seperti ini, sebentar lagie..", katanya tetap memelukku..

"ini pasti akan membangunkanmu..", kataku.. Aiden oppa membuka mata untuk melihat apa yang  akan kulakukan.. aku mencium bibirnya sekilas dan matanya langsung berseri - seri.. dia balas menciumku..

"okay.. ayo kita jalan - jalan..", kata Aiden oppa bangun dari tempat tidur..

"jalan - jalan?? makan dulu.. aku lapar.. memang oppa tidak lapar??", tanyaku..

"sebuah morning kiss itu sudah dihitung sarapan..", jawabnya gombal.. aku hanya menggeleng mendengar rayuan gombalnya pagi - pagi.. Aiden oppa menarikku berdiri dan memelukku, "aaaaaahhh.. aku mencintaimu..saranghaeyo.. jeongmal saranghaeyo Kwon Yuri..", katanya..

"aku juga sangat mencintaimu oppa.. Aiden oppa.. Donghae oppa..", Aiden oppa terharu mendengar kata - kataku.. diapun mengecup bibirku sekilas dan kami berpelukan lama..
====================================================
makasih ud baca cerita aku..ini request dari seseorang.. tapi aku g tw namanya.. siapapun lo.. ini buat lo..

mohon kritik dan hinaannya ya chingu..
kalo bisa ngisi colom Reaction di bawah.. Gomapgo..

Jeongmal Kamsahamnida..

[update 23 Mei 2012]
That Perfect Someone Part 1

2 comments: