FIXING A BROKEN HEART [YULWON FF]




Author : ELF_911
Genre : Romance
Main Cast : Siwon SJ and Yuri SNSD
Other Cast : Kibum SJ, Donghae SJ, Tiffany SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Minho SHINEe, Krystal F(x), Nichkhun 2PM, Chansung 2PM
Disclaimer : please, jangan copy tanpa full credit.. thanks
Listen to this song okay.. Fixing A Broken Heart..
====================================================
~Tiffany POV~

"horeeeeeeeeeeeeeeeeeee.. KITA LULUS.. SYUKURLAH..", aku dan Yuri sahabatku berteriak sekencang mungkin.. kami berdua sangat senang.. setelah sekolah yang panjang dan melelahkan, juga ujian yang tiada habisnya.. AKHIRNYA KAMI LULUS.. kami berdua tersenyum riang sepanjang jalan menuju rumahku..

tapi senyum itu sirna saat aku melihat kedua orang tuaku menungguku diruang keluarga.. "Yuri.. kau naik duluan y kekamar.. Appa dan Omma tampaknya ingin membicarakan sesuatu denganku..", pintaku pada Yuri.. karena sudah sering main kerumah, Yuri sudah tahu dimana letak kamarku, sehingga Yuri hanya mengganguk dan melangkah kelantai 2..
====================================================
~Yuri POV~

aku masuk kekamar Tiffany dalam diam.. suasana rumah ini tidak seperti biasanya.. tidak ada senyum ceria pada wajah Mr dan Mrs. Hwang.. padahal anak mereka baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan ke universitas..

ngomong - ngomong soal universitas, "kenapa ada banyak brosur universitas di Amerika diatas meja belajar Tiff, y??", tanyaku penasaran..

"karena aku memang akan kesana..", Tiffany masuk dan menjawab pertanyaan yang kutanyakan pada diriku sendiri..

aku terlonjak kaget saat menyadari kehadiran Tiffany.. "apa maksudmu akan kesana?? kau kan hanya liburan sambil menemani Appamu yang bertugas disana..", seruku bingung..

muka Tiffany langsung berubah sedih.. tidak lama airmata mengalir dari pipinya.. "Yuri-ya.. mianhe.. aku tidak bisa menepati janji kita untuk bersama dari tk hingga lulus kuliah..", tangisnya makin menjadi.. aku hanya duduk terpaku didepan meja belajarnya..

"apa maksudmu??", tanyaku masih tidak percaya.. tapi Tiffany tidak berhenti menangis dan tampaknya tidak mendengarkan pertanyaanku yang terakhir..

lama baru kuberdiri dan memeluknya.. tanpa terasa airmataku pun ikut mengalir.. "mianhe..", kata - kata itu tidak berhenti keluar dari mulut Tiffany..

kami akhirnya tertidur diatas tempat tidur Tiff dengan airmata masih memenuhi wajah kami berdua.. kami terbangun saat Ummanya Tiffany memanggil kami untuk makan malam..

Tiffany bangun dan berjalan kearah pintu kamar, "kami berdua nanti makan sendiri Omma..", seru Tiffany dan melangkah kembali ke tempat tidur..

aku terus menatapnya meminta penjelasan, hingga akhirnya Tiffany membuka mulut.. "kau tahu kan kalau aku mau liburan ke San Fransisco??", tanya Tiff.. aku hanya menggangguk, "tadinya Appa hanya ditugaskan sementara disana.. tapi mulai bulan depan kami akan menetap disana.. Appa meminta kami semua ikut ke San Fransisco.. bagaimana ini?? aku.. aku..",Tiffany tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.. dia hanya menangis lagie.. "mianhe..", adalah kata yang selalu diulang olehnya selama beberapa hari kedepan menjelang hari keberangkatannya..

"aku tidak sepenuhnya ingat apa yang terjadi malam itu.. tapi kami membicarakan banyak hal.. termasuk pacar Tiffany yang adalah mahasiswa yang tidak kukenal yang harus diputuskannya, karna pindah.. juga bagaimana kami akan berkomunikasi selama kami tidak berjumpa.. dan masih banyak lagie.. tapi sekarang kami sudah tidak mungkin berhubungan lagie.. karena Tiffany sudah meninggal.. dia meninggal dalam kecelakaan, mobil yang membawa dia dan orang tuanya ke bandara menabrak pembatas jalan.. Tiff meninggal ditempat, sementara orang tua Tiffany selamat.. mereka ada di San Fransisco sekarang.. mereka masih sering mengirim email dan mengabariku keadaan mereka..", kataku sedih tiap kali mengingat tentang Tiffany.. "nah bagaimana denganmu??", tanyaku pada teman yang baru aku temui di universitas baru dan kehidupan baruku.. Yoona.. namanya Im Yoona..

"aku tidak punya teman cewe yang dekat dari kecil.. aku hanya selalu bersama dengan sahabat kecilku dan pacarku sekarang Kim Kibum..", jawabnya sambil tersenyum manis.. "nanti kau akan kukenalkan dengannya.. sekarang kita kekantin yuk.. aku lapar..", ajak Yoona.. aku hanya menggangguk.. kami berdua pun berjalan menuju kantin..

setahun sudah berlalu sejak Tiff pergi ke Amerika.. sejak itu aku hanya sekedar berteman dengan orang - orang sekitar.. tapi Yoona beda.. dia kelihatan halus dan rapuh dan membuat orang - orang disekitarnya ingin melindunginya.. tapi penampilan memang gampang menipu.. dia adalah kapten team softball  putri kampusku.. dan pacarnya yang tadi dia ceritakan Kibum adalah kapten team baseball putra di kampusku.. mereka berdua sangat serasi dan selalu terlihat mesra..

"aduh..", aku terkaget dari lamunanku saat menabrak seseorang.. "mianhe.. mianhe..", kataku meminta maaf.. tapi yang kutabrak langsung ngeloyor pergi tanpa menengok sedikitpun padaku..

"sudah tidak usah ditanggapi.. dia itu Siwon.. Choi Siwon.. kapten team basket kampus kita.. kata Kibum oppa, dia orangnya dulu ceria tapi entah sejak kapan dia berubah menjadi murung dan tidak memikirkan hal lain selain kampus dan basket..", jelas Yoona panjang lebar..

"oppa?? kau dan Kibum tidak seangkatan??", tanyaku heran saat mendengar penjelasannya..

"iya.. dia lebih tua setahun dariku.. dia seangkatan sama Siwon oppa..", jawab Yoona..

"oh..", kami pun melangkah menuju kantin..

saat sampai dikantin kampus, Yoona celingukan melihat sekeliling kantin dan saat dia menemukan orang yang dicarinya, Yoona menyeretku, "annyeong oppa.. kau sudah makan??", tanya Yoona.. ternyata Yoona membawaku pada pacarnya dan langsung memeluknya erat, Kim Kibum yang hanya mengangguk.. "annyeong chagiya.. nuguja?? teman barumu??", tanya Kim Kibum..

"oh iya kenalkan.. ini teman baruku..Yuri..", Yoona berdiri, menggandeng tanganku dan memperkenalkanku..

"Annyeonghaseyo sunbaenim.. Kwon Yuri imnida..", sapaku pada mereka berdua sambil membungkuk..

"hai.. namaku Donghae.. Lee Donghae.. ace team basket kampus kita dan jangan pake sunbaenim.. oppa saja.. dan ini Kim Kibum.. Kibum oppa.. kapten team baseball kampus ini..", jawabnya sambil mengulurkan tangan.. begitu juga dengan Kibum oppa..

"ne oppa.. aku tahu kalian siapa..", jawabku.. muka Donghae oppa langsung berseri - seri.. "jeongmal??", tanyanya tidak percaya..

"dangyunhaji.. team baseball dan basket dikampus ini mempunyai tingkat kepopuleran no. 1.. tentu saja aku tahu tentang kalian berdua..", jawabku sambil tersenyum..

"YAH.. Kwon Yuri.. jangan pernah dekat - dekat dengan oppa yang satu ini.. dia itu playboy kelas kakap.. kelas atas.. hampir semua cewek dikampus ini pernah dipacarinya..", Yoona langsung menarik tanganku menjauhi Donghae oppa begitu melihat kami berdua asyik mengobrol..

"HAMPIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIR-kan.. salah satu yang belum dan tidak akan pernah adalah kau little devil..", seru Donghae oppa sambil mencibir pada Yoona.. akhirnya mereka berdua tertawa riang begitu pula dengan Kibum oppa saat menanggapi mereka dengan memeluk pinggang Yoona, "tentu saja tidak.. dia adalah milikku..", jawab Kibum oppa sambil mencium Yoona,,

"mungkin ini adalah gaya bercanda mereka..", pikirku.. tapi ternyata tidak.. Donghae oppa memang adalah playboy cap jago(??), dia tidak berhenti mengikutiku dan mengajakku untuk pulang bareng.. seminggu kedepan dipenuhi dengan bunga, Donghae oppa dan team basket.. aku jadi rajin dan senang menonton latihan regu basket saat tidak ada kelas.. entah Donghae oppa yang mengajak atau aku dan Yoona muncul sendiri..

tapi diantara semua anggota regu, kaptennyalah yang paling menyita perhatianku.. dia terlihat hidup, energik dan sangat bersemangat saat berlatih bersama teamnya maupun dalam pertandingan, tapi setelah semuanya selesai, dia berubah menjadi pribadi yang pemurung dan pendiam.. Siwon oppa.. aku benar - benar penasaran dengan cowok yang satu ini..

"yuk kita pulang..", ajak Donghae oppa saat pertandingan persahabatan melawan kampus ***** selesai.. aku sudah biasa diantar pulang maupun dijemput oleh Donghae oppa.. kami berdua sudah sangat dekat sekrang.. tepat saat keluar dari hall kampus, kami melihat banyak orang berkerumun didepan gerbang..

ada yang tertabrak.. kami berdua berlari melihat siapa yang tertabrak.. ternyata Jessica onnie.. manager team basket.. muka Donghae oppa langsung pucat melihat keadaannya, Hae oppa langsung mengangkat tubuh lemah Jessica kemobilnya..

"Yuri.. hari ini kau pulang sendiri tidak apa - apakan??", tanya Donghae oppa yang tanpa menunggu jawabanku langsung melarikan mobilnya ke rumah sakit terdekat.. aku tahu sejak awal bahwa Donghae oppa menyukai Jesicca onnie, tapi Jessica onnie selalu saja menghindar.. ngomong - ngomong Jessica onnie itu manager team basket yang terkenal galak buanget..

akhirnya karena bingung ditinggal, aku memungut barang - barang yang jatuh dari tas Jessica onnie dan beberapa barangnya.. aku membawanya ke ruang club basket.. saat itu hari sudah gelap.. aku tidak mengira masih ada orang yang berlatih dilapangan basket..

"Siwon oppa??", dengan bingung, aku menghampirinya.. aku kira tadi dia bersama anggota team lainnya menyusul Donghae oppa dengan motor.. ternyata dia masih asyik disini..

"oppa.. oppa sedang apa disini??", tanyaku menyapanya.. ini adalah pertama kalinya aku menyapa Siwon oppa setelah lebih dari 2 bulan selalu mengikuti team basket saat latihan maupun pertandingan..

dia terlihat kaget melihat seseorang masih ada dikampus pada jam selarut ini.. "sedang apa kau disini?? Yuri bukan??", tanya Siwon oppa..

aku hanya menggangguk.. "maaf aku belum memperkenalkan diri.. choneun Yuri imnida.. Kwon Yuri.. saya baru dari ruang basket untuk meletakkan barang - barang Jessica onnie dilokernya..", jawabku sambil lalu..

"Jessica?? kau menemukan barangnya yang tertinggal?? dimana Donghae??", tanyanya lagie..

"loh oppa tidak tahu??", gantian aku yang bingung.. jadi dari tadi dia tidak tahu apa yang terjadi toh.. pantas dia masih disini, bertampang bingung mendengar pertanyaanku.. "Jessica onnie ditabrak dan Donghae oppa mengantarkannya ke rumah sakit.. anggota team yang lain juga sudah dari tadi kesana naik motor..", jelasku.. mimik mukanya langsung berubah pucat..

"kau serius??", dia langsung bertanya panik.. aku hanya mengangguk..

"terima kasih sudah memberitahuku.. aku akan kesana sekarang..", Siwon oppa sudah melangkah hingga keujung lapangan, tiba -  tiba ia berbalik.. "bagaimana denganmu?? kau pulang dengan siapa??", tanyanya.. aku hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu..

"mungkin aku akan menunggu bus yang berhenti didepan kampus oppa..", jawabku sekenanya..

"ya sudah.. ayo kau kuantar.. sekarang sudah larut.. tidak baik seorang gadis berjalan pulang sendirian.. tapi kita ke rumah sakit dulu ya untuk melihat keadaan Jessica..", kata Siwon sambil tersenyum.. aku tertegun mendengar kata - katanya.. aku kira dia hanya bercanda.. ternyata dia muncul disamping lapangan basket dengan motor besarnya.. "ayo naik..", katanya seraya mengulurkan sebuah helm padaku..



dirumah sakit, Donghae oppa sedang duduk didepan ruang operasi bersama dengan seorang cewek..

saat akan menghampiri Donghae oppa, seseorang menyapaku.. "loh.. Yuri nuna.. sedang apa disini??", tanyanya..

"loh Minho.. temanku tadi sore kecelakaan, kami ingin mencari tahu keadaannya..", jawabku.. seolah sadar ada orang lain mendampingiku, Minho langsung mengenalkan diri pada Siwon oppa..

"Annyeonghaseyo.. choneun Choi Minho imnida..", sapanya sambil mengulurkan tangan..

Siwon oppa menjabat tangan Minho, "Annyeonghaseyo.. choneun Choi Siwon imnida..", jawabnya sopan..

"loh Siwon.. Yuri.. sedang apa kalian disini??", Donghae oppa datang menghampiri kami..

"Hae-ah.. bagaimana keadaan Sica??", tanya Siwon oppa tampak khawatir..

"oh.. kalian disini mau menengok Sica nuna.. Sica nuna sedang dioperasi didalam.. ayo duduk.. Krystal.. lihat siapa yang datang..", Minho langsung memanggil Krystal, cewek yang tadi duduk disamping Donghae..

"oh.. Yuri sunbaenim.. ada apa kemari??", tanyanya bingung..

"loh kalian saling kenal..", gantian Donghae oppa yang bertanya..

"iya.. mereka berdua.. Krystal dan Minho adalah hoobaeku di SMA.. tapi bagaimana kalian bisa saling kenal?? dan apa yang kalian berdua lakukan dsini??", tanyaku balik pada Minho dan Krystal..

"ya ampun.. Seoul memang kecil y.. Krystal itu adiknya Jessica, Yuri..", bukannya Minho atau Krystal, Donghae oppa yang menjawab pertanyaanku..

"oh begitu..", aku hanya manggut - manggut.. "oh.. bagaimana keadaan Sica onnie??", tanyaku lagie..

"masih belum tahu sunbae..", jawab Krystal murung.. aku langsung menggandeng tangan Krystal dan membawanya kekursi tempat dia duduk tadi dan kami berdua pun duduk disitu..

"hei Sica onnie, tidak akan kenapa - napa.. dia adalah orang yang kuat.. jadi kau juga harus kuat dan selalu berdoa..", kataku mencoba menguatkan Krystal yang terlihat kalut.. "dan jangan panggil aku sunbaenim lagie.. kau itu pacar Minho, orang yang sudah seperti adik bagiku.. kalau si pabo satu itu memanggilku nuna, berarti kau harus memanggilku onnie.. arraseo??", kataku dengan nada iseng dan berhasil membuat Krystal tersenyum.. akupun memeluknya erat..

setelah sejaman lebih menunggu, lampu diruang operasi berubah hijau dan seorang dokter keluar dari ruang operasi..

kami semua menghampirinya.. "siapa yang diantara kalian memiliki golongan darah B??", tanya dokter..

"bagaimana keadaan onnieku dok??", Krystal langsung memotong kata - kata dokter..

dokter hanya mengangguk.. "keadaan onniemu sudah mulai stabil.. jadi kalian sudah bisa pulang dan beristirahat.. kalau bisa keluarga juga melakukan hal yang sama..", jawab dokter..

"lalu kenapa membutuhkan orang bergolongan darah B?? saya bergolongan darah A dok..", tanya Krystal lagie..

"keadaannya memang mulai stabil.. tapi dia membutuhkan transfusi darah secepatnya.. jadi siapa yang bergolongan darah B??", tanya dokter lagie..

Siwon oppa dan Minho langsung mengangkat tangan.. "baiklah.. kalian berdua ikut aku.. dan kalian pulanglah.. lalu beristirahat..", kata dokter yang langsung memanggil seorang suster.. "sus.. tolong ambil darah dua orang ini.. tapi dites dulu.. benar B atau tidak.. untuk pasien kecelakaan Jung Jessica..", perintah dokter..

"baik dok.. mari ikut saya..", jawab suster dan langsung mengarahkan Siwon oppa dan Minho kelantai atas.. sebelum pergi, Siwon oppa menitipkan tasnya padaku dan Minho menyuruh Krystal menunggunya..

belum 5 menit mereka pergi, Minho kembali dengan tampang lesu.. Krystal langsung menghampirinya, "chagiya.. waegeureyo?? do gwenchana??", tanya Krystal..

"aniya.. aku tidak apa - apa..", jawab Minho.. Krystal menahan tangannya dan memberikan tatapan minta penjelasan.. Minho hanya menarik nafas berat, "aku tidak bisa mendonorkan darahku.. lebih tepatnya belum bisa, karena aku baru sembuh sakit..", jawabnya lagie..

Krystal hanya termangu mendengar kata - kata Minho.. "ya sudah.. kalian kan sudah dari tadi disini.. sekarang kalian berdua pulanglah dan istirahat.. aku yang akan menjaga Jessica disini.. besok kau boleh mengambil alih tugasku..", akhirnya Donghae oppa menyuruh Minho dan Krystal untuk beristirahat dirumah..

setelah Minho dan Krystal pulang, aku dan Donghae oppa mengikuti suster yang membawa kami kekamar Jessica onnie.. kamarnya kecil, tidak terlalu besar.. tapi cukup nyaman dengan sebuah sofa untuk beristirahat disisi tempat tidur dan juga sebuah TV.. Jessica onnie tertidur pulas dengan lengan diinfus dan perban dibagian tangan dan kakinya..

1/2 jam kemudian Siwon oppa muncul dengan memegang sebuah mangkuk sup ditangan kanannya.. setelah menghabiskan supnya, kami berdua pelan - pelan keluar dari kamar dan berjalan menuju kearah parkiran..

"sejak kapan Donghae tertidur??", tanya Siwon oppa..

"20 menit lalu.. tadi gimana ngambil darahnya??", tanyaku..

"tidak kenapa - napa.. setelah minum sup, tenagaku sudah kembali.. tapi sekarang aku lapar..", jawabnya..

"gimana kalau kita makan dulu, oppa?? ini sudah jam 12 malam dan aku laper banget..", pintaku..

Siwon oppa hanya mengangguk.. kami berdua berjalan kearah parkiran motor.. tidak ada satupun dari kami yang berkata - kata.. kami hanya terdiam.. sampai di McD pun Siwon oppa langsung memesan makanan untuk kami berdua dan kami makan sambil diam..

"hei.. boleh aku tahu kau mengambil ekskul apa?? kau selalu terlihat saat pertandingan maupun latihan biasa.. kau tidak ada kegiatan lain y??", tanya Siwon oppa to-the-point..

"tidak ada oppa.. aku tidak mengikuti ekskul manapun.. aku panggil oppa tidak apa - apakan??", tanyaku balik..

"seminggu ini kami full sparing.. dan kami sangat membutuhkan manager.. melihat keadaan Sica, tampaknya dia membutuhkan bantuan.. bisakah kau membantunya selama dia sakit??", tanya Siwon oppa yang berhasil membuatku tercengang.. "dan kau boleh memanggilku oppa.. tidak apa - apa..", sambungnya sambil lalu..

"jadi??", tanyanya lagi, karna aku tidak menjawab.. "aku tidak memaksa.. kalau kau tidak mau kau tinggal bilang tidak..", katanya..

"tugasnya g ribet kan oppa??", tanyaku lagi..

"tidak.. hanya membelikan kami makan saat makan siang maupun makan malam dan snack.. mengurus minum.. menginventaris semua baju2 seragam dan mencucinya.. laundry pastinya.. dan mengatur jadwal.. kurang lebih begitu..", jawab Siwon oppa.. aku hanya mengangguk - ngangguk mendengarnya.. "jadi??"

"okay.. baiklah.. tapi hanya sampai Sica onnie sembuh y..", Siwon oppa hanya mengangguk - ngangguk mendengar syaratku..

1 minggu awal menjadi manager team basket benar - benar seperti neraka.. baju - baju seragam penuh keringat yang bau.. bola - bola yang harus digosok hingga bersih.. membelikan makanan untuk semua anggota yang cerewetnya minta ampun.. apalagi kalau sudah malam dan anggota tim meninggalkan ruangan club dalam keadaan berantakan, jadilah pulang larut malam..

untunglah ada Siwon oppa yang selalu menungguku dan mengantarkanku pulang..

sekarang 2 minggu sudah lewat.. dan Sica onnie sudah mulai membaik tapi belum benar - benar pulih.. 2 minggu juga Donghae oppa tidak meninggalkan Jessica onnie biarpun sebentar.. tapi sekarang Donghae sedang bersamaku, membantuku membawa makanan untuk anggota tim..

"Yul.. bagaimana ini?? aku takut mengatakannya..", rengeknya dari tadi..

"oppa.. kau itu oppa kan bukan onnie.. kenapa penakut sie?? kalau memang suka bilang saja.. gampang kan..", jawabku kesal..

dia terdiam.. tiba - tiba dia berlari mendahuluiku ke lapangan basket.. sesampainya disana.. dia sedang merekam pesan semua anggota tim untuk Sica onnie.. terakhir dia menyuruhku untuk mengatakan sesuatu..

"Annyeong onnie.. maaf aku belum sempat menjengukmu.. semoga kau cepat sembuh dan mengambil tugasmu lagi.. oppa - oppa disini sangatlah cerewet.. dan permintaan mereka, buanyak banget.. please onnie.. cepetlah sembuh..", kataku yang tanpa sengaja curhat.. dan langsung dihadiahi jitakan dari berbagai sudut.. aku hanya nyengir memandang mereka..

"kau lihat Sica.. mereka semua menunggumu sembuh terutama aku.. jadi cepatlah sembuh.. dan maukah kau menjadi pacarku?? kumohon pikirkanlah.. saranghaeyo..", Donghae oppa mengakhiri ucapan semoga sembuh semua anggota dengan pernyataan cinta yang membuat semua anggota bersorak gembira..

"wow.. seorang ace memang beda" seru Chansung oppa menggoda Donghae oppa yang mukanya semerah kepiting saat mematikan handycam yang dia pegang..

"diam kalian.. kalian sudah dapat makanan masing - masing kan?? ya sudah selamat makan.. aku tinggal y.. bye.. oh ya.. manager yang cantik dan cerewet ini kuculik dulu y..", Donghae oppa menarikku dan disambut oleh teriakan protes seluruh anggota tim yang lain..

"oppa kita mau kemana??", tanyaku saat Donghae oppa mengulurkan helm untuk kupakai..

"kau tidak mungkin berpikir aku akan menembak cewek dengan tangan kosong kan??", tanyanya balik sambil nyengir.. "kau harus membantuku memilih Yul.. jadi cepatlah.. sebentar lagie giliranku menjaga Jessica.. dan kau juga ikut..", lanjutnya..

"ikut kemana?? kerumah sakit?? ngapain??", tanyaku lagie jengkel..

"karna kalau aku ditolak, aku tidak mungkin tetap disitu.. jadi kalau aku ditolak kau akan menjaga Jessica sampai Minho atau Krystal muncul.. arraseo?? jadi sekarang cepat naik..", perintahnya sambil menyalakan mesin motornya..

2 jam kedepan kuhabiskan bersama dengan Donghae oppa memilih bunga, boneka dan beberapa hadiah kecil untuk diberikan pada Jessica onnie.. akhirnya setelah memilih sebuah boneka kelinci dan bunga mawar merah yang buanyak, kami naik motor lagie dan langsung menuju ke rumah sakit..

saat kami sampai di kamar Jessica onnie, dia tidak ada di tempat tidur dan setelah mencari berkeliling, ternyata Jessica onnie ada di taman sedang duduk sendirian diatas kursi roda.. baru aku mau menghampirinya, Donghae oppa mendahuluiku.. aku sedang menonton mereka dari jauh saat hp-ku berbunyi, Siwon oppa..

"oh oppa annyeong..", sapaku saat mengangkat telepon.. "YAH KWON YURI.. DO ODIYA??", suara Yoona memenuhi kupingku saat dia berteriak..

"loh Yoona.. inikan no. Siwon oppa.. kenapa kau yang menjawab??", tanyaku penasaran..

"tentu saja aku yang menjawab.. karena kau tidak ada disini, jadi aku yang disiksa oleh anggota team basket yang berisik dengan seragam mereka yang bau.. cepat kembali kesini..", jawabnya cepat..

"kenapa kau memegang hp Siwon oppa, pabo??", tanyaku lagie penasaran..

"karena Siwon oppa menyuruhku menelponmu untuk menunggu didepan rumah sakit.. dia sedang menjemputmu sekarang..", seru Yoona sebelum hp Siwon oppa direbut oleh yang lain.. "yah manager sementara.. kau dimana?? kami lapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar..", teriak Chansung oppa dan disambung dengan banyak teriakan lainnya.. saking pusingnya mendengar teriakan mereka, akhirnya aku mematikan hp-ku.. saat melihat kearah taman, baik Jessice onnie dan Donghae oppa sudah tidak ada disana.. akhirnya aku berjalan ke arah pintu keluar.. disana Siwon oppa sudah menungguku..

"ayo kita cari makan dulu buat anggota yang lain.. mereka sangat cerewet kalo sudah lapar..", seru Siwon oppa saat memberikan helm yang dari tadi dia pegang..

saat kami berdua selesai memilih makanan, Siwon oppa mengeluarkan dompetnya dan aku melihat photo Tiffany dalam dompet Siwon oppa..

"oh oppa.. itukan Tiffany..", seruku kaget..

Siwon oppa memandangku bingung.. "kau kenal Tiffany??", tanyanya bingung..

aku hanya mengangguk, "aku sahabatnya dari kecil..", jawabku.. tanpa melihat kearahku, Siwon oppa membayar semuanya dan mengangkat makanan yang sudah dibungkus rapi ke arah parkiran.. kami sampai di kampus dalam waktu singkat.. setelah membantuku membawa makanan, Siwon oppa menghilang..

"Yuri-ya.. lain kali kalau kau mau menghilang, bilang - bilang dong.. jadi aku tidak kesini dan harus mendengar celotehan anggota klub basket yang cerewetnya.. buset dah.. eh ini makanannya y?? syukurlah.. o iya.. Siwon oppa mana?? tadi kau kesini dengannya kan??", seru Yoona tiada henti.. aku hanya mengangkat bahu tanda tidak mengerti..

setelah latihan selesai dan semua anggota klub basket pulang, aku pelan - pelan mulai memunguti bola satu per satu dan menggosok mereka.. setelah itu aku masih membersihkan ruang klub dan mengumpulkan baju - baju seragam untuk dibawa ke laundry.. aku bekerja dengan sangat pelan sambil memikirkan bagaimana photo Tiffany bisa ada di dompet Siwon oppa..

lamunanku memudar saat hp-ku berbunyi, dari Donghae oppa.. "oh oppa annyeong.. ada apa??", tanyaku..

"kau ada dimana??", tanyanya.. "diruang klub basket..", jawabku yang langsung dibalas, "tunggu disitu..", oleh Donghae oppa..

setelah semuanya beres, baru Donghae oppa muncul dihall.. aku langsung melemparinya dengan bola..

"oppa gimana sie?! telponnya sejam lalu.. datengnya baru sekarang.. telat.. sekarang aku mau pulang..", seruku kesal..

tapi tampang Donghae oppa tidak berubah.. dia terlihat serius.. tapi aku tidak memperdulikannya.. saat akan melangkah keluar dari hall, tiba - tiba Donghae oppa menahan tanganku.. aku hanya memandangnya bingung..

"Yuri-ya.. kau kenal Tiffany?!", tanyanya dengan tampang serius..

"iya.. ada apa sie?! sebenarnya.. oppa adalah orang kedua yang bertanya apakah aku mengenal Tiffany atau tidak.. iya, aku mengenalnya.. aku sangat mengenalnya.. dia adalah sahabat karibku sejak kecil.. kami tumbuh bersama.. kami belajar bersama.. bahkan cinta pertama kamipun orang yang sama.. tapi dia meninggalkan aku sendirian oppa..", seruku tanpa sadar mencurahkan segala hal yang kusimpan dengan rapih didalam hatiku sejak Tiffany memutuskan untuk pindah ke San Fransisco.. semuanya..

"apakah kau tahu Tiffany ada diamana?!", tanyanya lagie.. bahkan kali ini Donghae oppa menggenggam tanganku terlalu erat..

"oppa.. appo..", seruku jengkel dan berusaha melepaskan tangan Donghae oppa.. "iya aku tahu dia dimana.. kenapa sie semua orang begitu penasaran dengan Tiffany?!", jawabku kesal..

"ayo ikut..", seru Donghae oppa menarik tanganku.. Donghae oppa membawaku ke parkiran motor.. sampai disana dia menyodorkan helm kearahku dan menyuruhku naik.. walaupun bingung dan kesal, aku tetap melakukan apa yang dia minta..

Donghae oppa membawaku hingga ke pinggiran kota Seoul.. disana ada sebuah rumah kecil dengan taman yang lumayan besar.. rumah berwarna putih dan bertingkat dua.. pemandangannya pun sangat cantik.. Donghae oppa mengambil helm dari tanganku dan membawaku masuk.. sebuah ruang tamu mini menyambutkan dan juga sebuah dapur yang lebih besar dari ruang tamunya..

"chamkaman..", kata Donghae oppa menyuruhku untuk menunggu dipintu masuk.. Donghae oppa mengarah keruang tamu.. dari meja ruang tamu, Donghae oppa mengangkat 2 buah botol wine yang sudah kosong dan satu gelas anggur bekas pakai.. Donghae oppa membawa benda - benda itu ke dapur dan dari dapur Donghae oppa kembali ke ruang tamu dengan sebuah baskom berisi air dingin.. Donghae oppa menyiram air itu pada sofa yang berada di ujung ruang tamu.. karena ruang tamunya kosong, aku tidak mengira ada orang disitu, saat seseorang berteriak marahlah baru aku menyadari ada seseorang yang tergeletak disofa itu..

"ireona..", perintah Donghae oppa..

"Hae-ya.. apa yang kau lakukan disini?! bukankah kau sedang mengurusi Jessica.. cintamu sejak dulu yang kau sakiti, tapi sekarang masih mau menerimamu.. harusnya aku saja yang mengejar Jessica.. supaya aku bisa melupakan Tiffany.. dan kenapa kau menyiramku.. sudah sana pergi..", teriak orang yang tergeletak mabuk berat disofa itu, ternyata Siwon oppa.. "hei dimana anggurku?!", tanyanya saat melihat botol winenya sudah hilang..

dengan sempoyongan, Siwon oppa berjalan melewatiku tanpa memandangku sedikitpun.. diapun tampaknya tidak sadar kalau aku ada disini.. dirumahnya.. Siwon oppa kembali melewatiku, dengan tangan kosong..

"Hae-ya.. dimana kau taruh botol - botol anggurku?! bahkan tidak ada satu botolpun soju dilemari es..", tanyanya mulai kesal.. "YAH LEEDONGHAE.. KAUMENDENGARAKUTIDAKSIE?!", teriak Siwon oppa tidak keruan, karena Donghae oppa tidak menanggapi kata - katanya biar sedikit..

tiba - tiba Siwon oppa ambruk.. kali ini benar - benar pingsan.. akhirnya aku dan Donghae oppa membawanya kekamarnya dilantai atas.. setelah menyelimutinya, kami berdua pun turun kebawah..

"mianhe Yuri-ya.. kau harus melihat hal seperti ini.. padahal aku membawamu kesini untuk memintamu menjelaskan kepada Siwon dimana Tiffany..", serunya putus asa.. "Siwon dan Tiffany baru berpacaran kurang lebih sebulan dan Siwon sangat mencintai Tiffany.. Siwon adalah kapten yang tegas, pemain basket yang handal dan juga teman yang sangat baik.. bahkan pacar yang melebihi baik menurutku.. tapi semua itu berubah saat setahun lalu Tiffany hilang tanpa jejak.. waktu itu kami sedang pertandingan basket antar wilayah, tapi Tiffany meminta Siwon datang ketaman karena ada keperluan mendadak.. karena permintaan Tiffany ini, Siwon tidak konsen bermain.. akhirnya setelah 4 kali gagal shoot, aku menyuruhnya pergi menemui Tiffany.. tapi dia kembali setelah lapangan sudah kosong dengan sebuah kotak berisi barang - barang yang dia berikan pada Tiffany dengan sebuah note bertuliskan, Selamat Tinggal oppa.. terima kasih karena sudah mencintaiku.. tapi kita tidak mungkin bersama.. aku mencintaimu oppa.. selamanya.. dan sejak itu, Siwon tidak pernah menjadi Siwon yang ceria seperti dulu lagie.. dia masih tetap pemain basket yang handal, tapi dia adalah kapten yang kejam dan berubah menjadi sangat pendiam.. kau hanya bisa melihat Siwon yang sesungguhnya saat dia sedang bermain basket.. dia bisa tersenyum.. dia punya semangat hidup.. tapi saat basket usai.. dia kembali menjadi Siwon yang pendiam..", Donghae oppa masih melanjutkan ceritanya tentang Siwon oppa dan aku hanya mendengarkan dengan sabar.. hampir satu jam Donghae oppa mengoceh tentang Siwon oppa.. aku benar - benar tidak tahu cara menanggapinya..

tapi sepertinya tanggapanku kurang diperlukan karena setelah mengoceh lama, Donghae oppa terdiam beberapa detik lalu mengambil dua botol soju.. Donghae oppa meletakkan salah satu botol dihadapanku lalu membuka botolnya dan mulai menenggak isi botol itu hingga kandas..

"oppa..", panggilku takut - takut karena Donghae oppa terlihat agak mengerikan sekarang..

"waeyoYul?!", tanyanya tanpa melihat kearahku..

"ini rumah siapa oppa?!", tanyaku..

"kalau kau perhatikan.. rumah ini dan rumah diseberang sama persis hanya warna rumahnya saja yang berbeda.. 2 rumah ini adalah pemberian orang tua kami untuk kami tinggali dengan pasangan hidup kami nanti.. Siwon sengaja mengecat rumah ini serba putih karena puth adalah warna kesayangan Tiffany..", ceritanya.. lalu Donghae oppa mengambil botol soju yang ada dihadapanku.. "kau tidak mau kan?!", tanyanya.. dan aku hanya menggeleng pelan..

aku menemani Donghae oppa hingga Donghae oppa tertidur di sofa tempat Siwon oppa tidur sebelumnya.. lalu aku mulai membereskan dapur yang penuh dengan botol soju dan wine, dan membuatkan mereka bubur, jadi besok saat mereka bangun.. mereka bisa makan sesuatu yang hangat..

dan tanpa terasa aku tertidur di meja ruang makan hingga aku mendengar suara 2 orang mengobrol  sambil tertawa riang.. well, aku ingat aku tertidur di meja makan, tapi aku ada dikamar tempat kami menaruh Siwon oppa semalam.. aku bahkan memakai selimut..

aku langsung berlari kebawah.. Siwon oppa dan Donghae oppa sedang makan bubur yang aku siapkan untuk mereka..

"oh Yuri-ya.. kau sudah bangun.. ayo cepat kemari.. makan bubur bersama dengan kami..", panggil Donghae oppa..

baru aku bergabung dengan mereka, hp Donghae oppa berbunyi.. "oh Sica.. waeyo?!", seru Donghae oppa terlihat senang.. ternyata Jessica onnie..

"okay.. aku akan sampai disana sebentar lagie.. jadi jangan kemana - mana!!", perintahnya pada Jessica onnie..

setelah menutup hpnya, Donghae oppa langsung beranjak dari kursinya, "mian, aku tidak bisa menemani kalian mengobrol.. tapi bicaralah baik - baik.. araseo?!", Donghae oppa hanya berkata seperti itu dan saat melihat aku mengangguk, Hae oppa langsung ngacir dengan motornya..

lama kami berdua terdiam.. "Yuri.. bisakah kau membawaku ketempat Tiffany?! aku ingin bertemu dengannya untuk terakhir kalinya.. aku ingin mengucapkan selamat tinggal dengan baik..", pintanya sambil menunduk..

karena aku hanya terdiam, Siwon oppa melanjutkan kalimatnya, "kau adalah satu - satunya harapanku.. aku tidak pernah mengetahui nama depan Tiffany.. jadi detektif yang aku sewa hanya mencari jarum diantara jutaan jerami di San Fransisco sana.. aku benar - benar bingung bagaimana cara menemukan Tiffany.. tolong bantulah aku..", katanya dengan menitikkan air mata..

"oppa.. kenapa kau tidak muncul saat Tiffany menunggumu ditaman itu?!", tanyaku..

"karena pertandingan itu juga penting.. waktu itu aku masih belum menjadi kapten.. aku sedang dipersiapkan menjadi kapten.. makanya aku tidak bisa pergi begitu saja saat sedang ada pertandingan..", jawabnya sedih..

"oppa.. waktu itu aku menunggumu bersama Tiffany.. dia sekarang sudah pergi..", kataku.. aku ingin menjelaskan yang sebenarnya.. tapi aku takut Siwon oppa makin hancur..

"paling tidak berikan aku alamat Tiffany Yul.. aku ingin melihat dia sekali lagie..", pintanya..

"oppa.. aku akan mengantar oppa ke tempat Tiffany.. tapi setelah itu oppa harus move on, oppa tidak boleh seperti ini lagie.. dan harus menjadi Siwon oppa yang Tiffany sukai.. yaksok?!", ujarku memberi syarat..

"ne.. tapi kau harus menemani aku hingga aku bisa menjadi seperti dulu..", balasnya, tapi mukanya langsung memerah karna kaget dengan kata - katanya sendiri.. aku juga merasa mukaku pastinya sangat merah..

"maksudku.. kau sangat membantuku dengan menjadi manager sementara.. bantulah aku sekali lagie.. okay..", aku masih tidak mengerti dengan permintaan Siwon oppa.. tapi aku hanya bisa mengangguk..

setelah mandi dan berganti baju (Siwon oppa meminjamkan aku kaosnya..), kami langsung pergi dengan motor..

saat sampai dikuburan Tiffany, Siwon oppa tidak berhenti menangis..

"Fany-ya.. mianhe.. aku harusnya tidak terlambat hari itu.. harusnya aku tidak mengikuti pertandingan itu.. harusnya aku lebih banyak menghabiskan waktu bersamamu.. mianhe Fany-ya.. aku benar - benar menyesal..", serunya sambil memukul - mukul dirinya sendiri.. lebih dari sejam aku menunggunya mencurahkan semua yang ingin dia katakan pada Tiffany..

"Fany-ya.. gomawo.. kau selalu ada dihatiku..", ucapnya saat akhirnya Siwon oppa berdiri dan menghapus airmatanya.. setelah mengucapkan salam perpisahan, kami berdua kembali ke Seoul..

tanpa terasa, setahun berlalu lagie dengan cepat.. sekarang aku Kwon Yuri adalah manager kedua dalam tim basket putra universitas kami.. saat Jessica onnie lulus nanti, aku akan menjadi manager satu - satunya dan harus mencari penerus.. Donghae oppa dan Jessica onnie tetap tidak serukun dulu, tapi bedanya sekarang mereka berdua pacaran.. sedangkan Siwon oppa, walaupun agak berat dan memerlukan tekad yang kuat, akhirnya bisa keluar dari belenggu kesedihan.. sekarang aku dan Siwon oppa semakin dekat, kami selalu pulang bersama, dia bahkan menjemputku tiap pagi.. tapi kami tidak pacaran.. belum.. mudah2an..

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. akhirnya selesai juga..", teriak Jessica onnie bersukaria.. "apa kau tidak lihat, mereka sengaja menambah jumlah bola supaya mereka bisa mengerjai kita.. awas anak - anak inii.. akan kubalas mereka dengan  lebih parah, ayo kita kembali ke ruang club yuk.. Donghae sedang menunggu didepan.. jadi ayo cepatlah..", seru Jessia onnie

"hei Yuri bagaiamana keadaanmu dengan Siwon?! apakah ada perkembangan?! apakah sudah menunjukkan tanda - tanda suka padamu?!", tanya Jessica onnie bersemangat, tapi aku hanya menggelengkan kepala..

kami berdua masih mengobrol ceria, hingga kami mendengar suara 2 orang sedang mengobrol dari arah ruangan klub basket.. akhirnya aku dan Jessica onnie menguping dari pintu..

"yah Siwon-na.. kau yakin sekarang kau sudah tidak apa-apa?!", tanya Donghae oppa dengan tidak percayaan..

"yah aku baik - baik saja..", jawabnya singkat..

"lalu bagaimana dengan Yuri?! mau sampai kapan kau menahan dia disisimu.. dia kan juga punya hidup..", seru Donghae oppa terdengar agak kesal..

"aku tidak berniat melepaskan sebuah mutiara yang dengan rela masuk ke cangkangku Hae.. Yuri selamanya akan ada disisiku..", jawab Siwon mantab..

"tapi dia bukan Tiffany.. kau hanya menyakiti dia kalau kau melakukan ini.. selama ini dia menemanimu sebagai ganti sahabatnya yang sudah meninggal.. sekarang kau sudah lebih ceria.. kau harus membiarkan dia menjalani hidupnya..", Donghae oppa mulai terlihat sangat jengkel..

"aku tahu pabo.. dia bukan Tiffany.. tapi aku merasa tenang kalau ada dia.. rasanya damai..", Siwon oppa

"kau menyukainya?!", tanya Donghae oppa to-the-point..

"iya..", jawab Siwon oppa pasti..

"bukan hanya karena dia sahabat Tiffany?!", tanya Donghae oppa lagie..

"bukan..", jawab Siwon oppa dengan pasti..

saking senangnya aku dan Jessica onnie, kami tidak ingat kalau kami sedang menguping.. saat mendengar Siwon oppa suka padaku, kami berdua langsung meloncat kegirangan.. dan saat pintu dibuka, kami berdua jatuh dihadapan Hae oppa dan Siwon oppa..

baik Siwon oppa dan Donghae oppa dua2nya terlihat sangat kaget.. mereka berdua bahkan langsung terdiam.. Jessica onnie hanya nyengir minta maaf.. tapi aku hanya menunduk..

tidak berapa lama, Siwon oppa menyodorkan tasku dan menggenggam tanganku lalu menarikku keluar ruangan..

saat aku akan memakai helm, Siwon oppa menghentikanku.. "sejak kapan kalian menguping?!", tanyanya membuka pembicaraan..

"dari sejak bagaimana dengan Yuri..", jawabku polos..

Siwon oppa langsung tertunduk.. aku kira dia tidak mau aku melihat muka merahnya, tapi ternyata dia tertawa.. Siwon oppa tertawa sambil menutup mulutnya..

"apa yang lucu oppa?!", seruku mulai kesal..

"berhubung kau sudah mendengar semua yang aku katakan pada Hae.. kita langsung saja..", serunya sambil mengeluarkan sebuah kotak berisi kalung yang sangat manis..

"kau sudah tw kan kalau aku menyukaimu.. bukan karena kau sahabat Tiffany.. karna kau adalah kau.. kau tidak meninggalkanku disaat2 tergelap dalam hidupku.. jadi Kwon Yuri, kau mau menjadi pacarku?!", tanya Siwon oppa sungguh2..

aku lama terdiam, "apakah luka dihatimu sudah sembuh dan siap untuk hubungan yang baru?!", tanyaku takut - takut..

"kau tahu, luka dihatiku sudah lama sembuh, bahkan melihatmu merawatku, menjagaku, selalu bersama denganku, hanya karna sebuah janji yg tidak harus kau tepati.. kau sudah mendamaikan hatiku dengan taman yg kau tumbuhkan dalam hati ini.. sekarang bunga2 dan pohon ini tidak akan pernah layu.. jadi?!", jawab Siwon oppa pasti..

aku begitu tersentuh dengan kata - katanya.. ketua klub basket yang tadinya hanya terlihat hidup saat bermain basket, sedang menyatakan suka padaku.. aku hanya sanggup mengangguk dan tersenyum senang.. Siwon oppa pun memelukku erat..
====================================================
Reader.. Jeongmal Mianhamnida.. 
sekarang setiap kali ngeluarin FF baru, admin harus minta maaf karena updatenya, ga ketulungan lamanya.. maap y reader, ide lagi susah dicari.. ngawang2 mulu..

aku masih utang lanjutan SunSun - Without You (nanti part terakhirnya judulnya My Memory), ShinRi - Just an Ordinary Date sama lanjutan cerita MinStal soal HyoHyuk.. 

setelah 3 ini aku selesain, aku bakal ng-update 2 cerita sekaligus, lanjutan The 3's The Series - On That Rainy Day, dan cerita part terpanjang yang bakal aku bikin.. judulnya Eximius Academy..

ditunggu kritik dan hinaannya dari reader.. makasih..
and please fill the Reaction coloumn..

Jeongmal Kamsahamnida..
God Bless us..

Jeongmal Kamsahamnida..

For all the readers.. Jeongmal Kamsahamnida.. to read all my ff..



this month have the highest visitor..

and daily highest visitor (11.08.13)..


I love you all so much.. Saranghanda..

..Super Junior..

Girl's Generation

and my fave onnie..

and last.. the oppa that gave me a lot of inspiration and became my motivator, his doing good as a college student and go to church often even with his tight schedule.. Kyu oppa, I'm so proud of you..
oppa saranghanda..

Jeongmal Kamsahamnida..
God Bless all of us..

MENGERTIKAH?! [HAESICA FF]


Author : ELF_911

Part of The 3's The Series
Before : I'm Right Here
After : Fiance
Genre : Sad Romance
Main Cast : Donghae SJ and Jessica SNSD
Other Cast : Kibum SJ, Yoona SNSD and Yuri SNSD
Disclaimer : please, jangan copy tanpa full credit.. thanks 
Baca FF ini sambil denger lagunya Hedi Yunus - Mengertikah?! y.. inspirasinya dari lagu ini..
==================================================
~Jessica POV~


"Lee Donghae ahjussi.. kau sebenarnya ada dimana sie?? katanya 10 menit lagie sampe.. ini sudah hampir setengah jam tahu.. do odiya??", teriakku kesal ditelepon.. Donghae harusnya menjemputku 1/2 jam yang lalu untuk datang ke pesta ulang tahun Yoona, pacar sahabat kami Kibum.. tapi dasar sie ikan.. lelet banget..

"YA AGASSI.. aku sudah didepan rumahmu dari tadi.. memang kau tidak mendengar klaksonku??", teriak Donghae tidak kalah kencang..

aku langsung menuju ke ruang tamu dan mengintip dari jendela.. "dasar pembohong.. diluar tidak ada motormu..", balasku kesal..

"ya pabo.. kau tidak mungkin naik motor dengan gaunkan?! aku pinjam mobil Eunhyuk hyung khusus untukmu.. cepatlah.. nanti kita terlambat..", serunya kesal dan mematikan hpnya..

saat aku mendengar kata mobil, baru aku menyadari mobil Eunhyuk oppa yang bertengger manis diseberang jalan.. "tadi dia bilang apa?? khusus untukku?? hehehehehehehehehehehehehehe.. kenapa aku jadi girang begini y?!", seruku bingung.. dan lamunanku diputuskan oleh bunyi klakson yang tiada henti oleh Donghae, orang yang tadi nyaris membuatku jatuh cinta..

kami hanya membutuhkan waktu 15 menit untuk sampai ke cafe tempat Yoona merayakan ulang tahunnya.. disana sudah ramai dengan orang.. bahkan ada Goo Hara.. tunggu dulu..

"apa yang beo itu lakukan disini??", tanyaku kesal saat kami sedang menyalami Yoona..

"beo?? maksud onnie siapa??", seru Yoona bingung..

"oh.. tidak apa - apa.. Saengil Chuka hamnida Yoona-ya.. semoga kau diberkati selalu..", seruku cepat.. 

setelah mengobrol sebentar dengan Yoona, akhirnya aku pergi mencari Donghae.. dan ternyata Donghae sedang mengobrol dengan beberapa teman Yoona dan SIE BURUNG BEO..

"oh.. Donghae-ah.. temani aku sebentar yuk..", seruku sambil menggandeng tangan Donghae dan keluar dari dari ruangan itu..

"kau ini kenapa sie?? kayak abis abis ngeliat bidadari cantik aj.. itu kan sie beo..", seruku kesal saat melihat Donghae masih melihat kearah Hara..

"siapa melihat kearah Hara?? dia itu sudah kuanggap adik.. lagian itu kan setahun lalu.. eh Sica lihat dech.. yeoja yang berdiri disamping Sooyoungie.. itu siapa y??", tanyanya sambil menunjuk seorang yeoja dengan gaun putih..



"oh itu.. itu Kwon Yuri.. dia baru pindah kesini sebulan lalu.. dia seangkatan dibawah kita..", seruku tak peduli, tapi Donghae masih melihat kearah yeoja itu dengan penasaran..

"memang kenapa sie??", tanyaku sambil mengambil makanan..

"hmmm Sica-ya.. kau tunggu disini y.. tunggu sebentar..", serunya tanpa melihat kearahku.. Donghae berjalan lurus kearah Kwon Yuri.. mereka mengobrol bertiga dengan Sooyoung, tapi tidak sampai 5 menit aku sudah kehilangan mereka..

aku berkeliling mencari Donghae.. tapi nihil.. dia menghilang bersama dengan Yuri.. akhirnya setelah lelah mencari, aku mendatangi Kibum..

"Yoona-ya, bolehkah aku meminjam pacarmu sebentar??", tanyaku

Yoona hanya tersenyum dan mengangguk.. aku langsung menarik tangan Kibum ke parkiran motor..

"tolong antarkan aku pulang.. sebentar saja..", pintaku..

"tapi..", Kibum sudah mau membantah, tapi kupotong.. "sebentar saja..", pintaku dengan wajah memelas..

"bagaimana dengan Donghae?! dia kan meminjam mobil Hyukjae hyung karena kau memakai dress, masa ditinggal?!", tanyanya dengan heran sambil merogoh kantong dan mencari kunci motornya..

"dia sedang p-d-k-t dengan anak baru dari sastra Jepang.. Kwon Yuri.. aku tidak mau mengganggu mereka..", jawabku sambil lalu.. Kibum hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.. "bagaimana dengan yeoja yang Donghae dekati?!", tanya Kibum sambil nyengir..

"well she is pretty..", aku menjawabnya sambil lalu, tapi Kibum tampaknya menyadari sesuatu..

"kau yakin kau tidak apa - apa??", tanyanya lagie.. "kau terdengar.. cemburu?!"

"kau memang lucu Bummie.. kalian itu sahabatku.. dulu sekarang dan selamanya.. jadi jangan berpikir yang macam - macam..", bentakku tanpa sadar..

"santai dong.. kan aku hanya bertanya.. sudahlah.. kau mau sampai kapan diatas motorku?! kau mau balik lagie ke pesta?!", tanya Kibum.. setelah celingak celinguk kekanan dan kekiri #kayak lagu aku akhirnya turun dengan muka merah, ternyata sudah sampai rumah..

"gomawo Bummie-ya..", kataku.. aku tunggu hingga Kibum menghilang, baru aku berjalan pelan kedalam rumah..

ada apa denganku.. "kau terdengar.. cemburu?!", kata - kata Kibum seperti tonjokkan dimukaku.. benarkah aku menyukai Hae?! setelah sekian lama mencari cinta diantara semua namja yang aku kencani, akhirnya yang aku cari adalah sahabatku sendiri?! benarkah?! lama ku berpikir hingga tak kusadari, ada orang yang mengendap - endap dibelakangku..

"DOR..", teriak Kibum dan Donghae mengagetkanku dan membuatku terduduk dilantai saking kagetnya..

"YA.. KALIAN MAU MATI Y?! BAGAIMANA KALAU AKU KENA SERANGAN JANTUNG?!", teriakku kesal..

mereka berdua melihatku dari atas sampai bawah.. "ya Nona Jung.. setelah kuantar pulang, kau pergi lagie y?!", tanya Kibum dengan muka penasaran..

"aniyo.. wae?!", jawabku bingung..

"kau bahkan masih memakai sepatu pesta, padahal aku mengantarmu pulang 4 jam lalu..", jawabnya menunjuk sepatuku.. baru aku sadari, aku melamun dan berpikir tentang Hae selama 4 jam.. bukannya menjawab Kibum, tanpa sadar aku memandang Hae..

"hei kau ini kenapa sie?? tadi kau meninggalkanku.. sekarang kau melihatku seperti melihat hantu.. aku berbuat salah?!", tanyanya bingung..

"aniyo.. aku hanya penasaran.. bagaimana dengan kencanmu?!", tanyaku mengalihkan topik pembicaraan..

"oh.. Yuri.. kau tidak ingat dia?! dulu dia pernah muncul dan bermain bersama kita selama beberapa bulan karena dia tinggal ditempatku.. setelah itu kan dia pindah ke China.. ituloh yang chubby..", serunya tidak sabar..

aku berpikir sejenak.. tapi aku tetap tidak bisa mengingatnya.. Donghae dan Kibum melihatku yang sedang berpikir, "kau ingat?!", tanyaku pada Kibum..

"ne.. aku pernah bilang kalau besar nanti, aku akan menikah dengannya.. kau tidak ingat?!", aku hanya menggeleng mendengar jawabannya.. "jangan sampai Yoona mendengar kata - katamu tadi.. dia bisa mengamuk..", seruku sambil melepas sepatu..

"dia sudah tahu.. tadi kami tinggal hingga pesta usai.. kami berdua, Yoona dan Yuri.. mereka malah menertawai hal ini.. lagie pula sekarang aku punya Yoona, dan Yuri punya Donghae..", serunya sambil meng-hi-five Donghae.. Donghae hanya nyengir kuda mendengar kata - kata Kibum..

JDER.. rasanya ada kilat yang menyambar kepalaku.. apa?? Yuri punya Donghae?? kapan?? sejak kapan??, "MWO?! Yuri punya Donghae?! sejak kapan?!", tanyaku terperangah..

"dua jam yang lalu.. tepat pukul 12.30.. jadi sehari setelah ulang tahun Yoona.. ,", jawabnya bangga..

"aku harus bisa tersenyum.. aku tidak boleh terlihat sedih.. sahabatku bahagia.. masa aku bersedih..", seruku dalam hati.. 

"wa.. chukae Fishi.. akhirnya.. setelah setahun melajang, kau punya pacar juga.. jadi kita mau rayain dimana?!", tanyaku pura - pura girang..

"iya.. kita memang mau keluar dan merayakannya.. tapi setelah kau mengganti bajumu.. lihat kami berdua bahkan sudah dengan kaos, jeans dan converse.. tapi kau masih dengan dress.. aishh.. sana ganti cepat.. kami tunggu diluar.. awas kalo lama..", seru Kibum dan akhirnya mereka berdua benar - benar menunggu diluar..

~Kibum POV~

"ya.. do gwenchana?!", tanya Donghae padaku..

"ne.. kenapa kau bertanya?!", tanyaku balik..

"kau terlihat memikirkan sesuatu yang sangat berat.. ada masalah?!", tanyanya lagie..

"rasanya kau dan Yuri jadian terlalu cepat..", aku mulai membuka pembicaraan.. "kau tahu.. kita memang kenal Yuri dari kecil.. tapi dia sudah lama pindah.. belum lagie Sica yang secara ajaib sebulan ini menjomblo.. kau selalu mengantar Sica kemana - mana.. dan juga perasaanmu pada Sica.. apakah kau sudah bisa menghilangkan cintamu pada Sica?!", akhirnya kuakhiri hal - hal yang mengganggu otakku sejak Donghae dan Yuri datang dan mengumumkan kalau mereka jadian padaku dan Yoona.. tapi masih ada satu hal yang aku simpan rapat.. nada suara Jessica yang cemburu saat tadi kuantar pulang.. aku bingung harus mengatakannya atau tidak..

"soal Sica, Yuri sudah tahu.. aku terbiasa jujur mengenai hal ini pada yeoja yang mw berkencan denganku.. jadi mereka tidak protes saat aku lebih mementingkan Sica daripada mereka.. kalau soal jadian kecepetan, mudah2an sie g ada masalah.. susah juga bos ngejomblo setahun.. dan kalau nanti Sica punya pacar lagie.. aku sendiri lagie..", jawabnya dengan muka yang ikutan bingung..

"yah sudahlah.. aku cuma ingin memastikan saja..", jawabku

akhirnya kami hanya membicarakan tentang triple date kalau nanti Sica punya pacar lagie..

~Jessica POV~

sudah 5 menit berlalu sejak mereka berdua keluar dan menungguku diluar.. tapi aku hanya mengunci diriku dikamar melepas gaunku, mengganti baju dan mondar - mandir dikamar.. aku bingung dengan perasaanku..

20 menit berlalu, tapi aku belum punya keberanian untuk melangkah keluar..

akhirnya setelah mendengar klakson motor yang brisik diluar, akupun keluar.. dari jendela rumah aku melihat Kibum dan Donghae sedang bercanda ria berdua.. "aku ingin kami tetap seperti ini.. sahabat dulu, sahabat sekarang, sahabat nanti, sahabat selamanya.. Jung Jessica kau bisa.. hwaiting.. dia sahabatmu ingat itu..", seruku dalam hati..

sebelum keluar aku menelpon seseorang, "oh Appa.. hmm soal..............", setelah berbicara dengan Appaku, akhirnya aku keluar..

mereka berdua tersenyum gembira sebelum aku keluar dan pura - pura memberengut saat aku keluar..

"Sica kau pasti bercanda.. kami menunggumu setengah jam.. dan kau keluar hanya dengan kaos, jeans belel dan konverse butut.. bahkan tanpa make-up.. kau itu icon The 3's.. masa penampilanmu begini?!", kata Donghae protes saat melihat gaya berpakaianku dan Kibum hanya mengangguk karena setuju dengan Donghae..

"whatever.. jadi kita mau kemana??", tanyaku setelah menjitak mereka berdua..

akhirnya kami berkeliling Seoul, singgah di night club sebentar lalu pulang kerumahku dengan beberapa kaleng bir.. kami minum hingga kami semua tertidur diruang tamu..
====================================================
"duh siapa sie yang berisik pagi - pagi?!", omelku saat mendengar suara klakson didepan rumah yang disusul ketukan pintu tidak lama kemudian..

"ne.. chamkaman..", akhirnya kupaksakan diriku bangun dan membuka pintu.. ternyata orang kepercayaan Appa.. Mr. Park..

"oh.. Park Ahjussi.. annyeonghaseyo.. ada perlu apa??!", tanyaku bingung..

"ini titipan dari Appamu agassi.. anda harus tanda tangan disini.. disini.. disini.. dan disini..", jawabnya sambil mengulurkan beberapa kertas, membalik - balikknya dan pulpen.. tanpa membacanya, langsung kutandatangani.. "dan ini, kunci mobil anda.. dalam dashboard ada buku petunjuk dan buku kartu nama.. mobil akan kami ambil setiap 3 bulan sekali untuk tune-up, supaya tidak ada masalah.. bila anda mengalami masalah, jangan segan - segan hubungi saya.. baiklah.. saya permisi dulu..", Mr. Park hanya menyerahkan kunci mobil, membungkuk dan naik mobilnya sendiri..

aku hanya tertegun memandangi mobil mazda yang diparkir rapi didepan rumahku.. dan saat aku melihat kearah Donghae, aku yakin, aku dan dia adalah sahabat.. sahabat dulu.. sahabat sekarang.. sahabat nanti.. sahabat selamanya..
====================================================
#next on the next of "The 3's The series"..

"oppa ingat tidak, waktu pertama kali kita bertemu??", tanya Yoona pada Kibum oppa..

"hmmm.. dikelas waktu kamu baru pindah ke sekolahku..", jawab Kibum oppa setelah berpikir lama..


Yoona hanya menggelengkan kepalanya.. "aniyo.. kau ingat itu musim apa??", tanya Yoona berusaha mengingatkan suaminya..
==================================================== 
Reader.. Jeongmal Mianhamnida.. 

maaaaaaaaaaaaaaaaap banget karna admin jarang update.. kalo mau jujur, ini sebenarnya bukan sekedar FF (khusus yang ini..).. lebih tepatnya author curhat, sakitnya cinta bertepuk sebelah tangan..  :'( :'( :'( :'( :'(

ditunggu kritik dan hinaannya dari reader.. makasih..
and please fill the Reaction coloumn..

Jeongmal Kamsahamnida..
God Bless us..

ONE LAST CRY [YOONBUM - SEOKYU FF]


Author : ELF_911
Genre : Romance
Main Cast : Siwon SJ, Yoona SNSD and Kibum SJ
Other Cast : Mr. dan Mrs. Im [Orang Tua Yoona and Seohyun], Donghae SJ [dokter Kim], Jessica SNSD [suster Kim], Tiffany SNSD [Choi Tiffany]
Disclaimer : please, jangan copy tanpa full credit.. thanks

Baca sambil denger lagu ini ya chingu.. Brian Mcknight - One Last Cry..
====================================================
~Yoona POV~

"Seo.. hari ini onnie pulang terlambat, kau tidak apa kan dirumah sendiri dan makan sendiri??", tanyaku sebelum pergi..

"aku tidak apa - apa onnie.. sebentar lagie Kyuhyun oppa juga datang.. kami akan makan malam diluar.. memang Omma n Appa kemana??", jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin besar diruang tamu..

"oh.. pantas kau rapi sekali..", celetukku iseng..

"onnie sendiri mau kemana?? rapi banget kayaknya?? mau ketemu Siwon oppa y??", balas Seohyun tidak kalah iseng..

mukaku langsung berasa panas.. "yup aku benar..", seru Seohyun girang.. "onnie harus melihat muka onnie didepan cermin.. seperti tomat.. hehehehehehehe..", lanjutanya senang..

"kau ini.. senang sekali mengganggu onniemu..", seru Omma memarahi Seohyun..

"ngomong kalian mau kemana?? rapi sekali kalian?? mau minta ikut Omma n Appa y??", tanya Ummaku penasaran saat melihat outfit kami..

"kami ada kencan Umma..", jawab kami berbarengan yang disambut antusias oleh Umma kami..

"bagus,, berarti kalian tidak akan mengganggu kencan Umma dan appa.. dan berarti kau dan Siwon sudah tidak bertengkar lagi??", tanya Umma padaku..

"aniyo Umma.. kemarin hanya salah paham dan sekarang kami baik - baik saja..", jawabku..

"syukurlah..Umma senang melihat kalian berdua akur.. kalian sudah pacaran 3 tahun lebih.. dewasalah!! arraseo??", seru Ummaku dengan mata melotot..

"ne..", jawabku sambil memberi hormat..

"ah kau ini.. sudah kalian cepatlah bersiap - siap dan Umma pergi duluan y.. salam buat Siwon dan Kyuhyun.. annyeong..", serunya sambil melenggok pergi karna Appa sudah menunggu di mobil..

"Umma dan Appa itu tetap keren y.. aku ingin seperti mereka..", seru Seohyun saat mobil Appa sudah tak terlihat lagi..

"mudah - mudahan kita bisa seperti mereka..", aku mengaminkan permohonan Seohyun..

tin.. tin.. tiba - tiba terdengar suara mobil dari arah luar.. mobil Siwon oppa..

"Seohyun.. aku duluan y.. sampai nanti.. annyeong..", kataku sambil mengarah ke pintu.. "jangan lupa kunci pintu..", sambungku..

"iya.. iya..", jawab Seohyun sekenanya karena sedang berbicara di telepon..

"hai Yoong.. kau cantik sekali hari ini..", puji Siwon oppa saat aku melangkah masuk ke mobil,,

"gomawo oppa.. sekarang kita mau kemana??", tanyaku antusias..

"kita akan makan malam di tempat yang sangat romantis.. tempat yang tidak pernah kau bayangkan..", jawabnya sambil mulai mengemudikan mobil.. 

tapi dari arah depan ada lampu mobil yang menyilaukan menghalangi pandanganku.. tidak lama kemudian terdengar benturan yang sangat keras dan semuanya menjadi gelap..

~2 Bulan Kemudian~

semuanya terasa asing.. baju yang kukenakan, dindingnya, tempat tidurnya, semuanya.. kecuali.. muka seseorang yang sedang tidur dikursi disebelahku.. Seohyun.. yeodongsaengku..

"Seo..", aku mencoba memanggilnya tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku.. dia tersadar saat aku menyentuhnya.. dan.. langsung terlihat senang.. sangat senang..

"onnie.. onnie.. kau sudah sadar.. terima kasih Tuhan.. akhirnya kau sadar juga.. dokter.. DOKTER..", teriaknya memanggil dokter..

dokter?? kenapa dia memanggil dokter?? dimana Appa dan Umma?? dimana ini??

"Seo..", panggilku lagi dengan suara serak..

"tunggu sebentar on..", katanya menenangkanku.. "sebentar saja.. akan kupanggil para dokter tukang tidur itu..", lanjutnya dan dia langsung berlari keluar ruangan untuk memanggil dokter..

+ 5 menit kemudian, dokter dan beberapa suster muncul dikamarku.. mereka mulai memeriksa segala sesuatu yang menempel ditubuhku.. segala selang, kabel dan entah apa lagie..

Seohyun sendiri masuk tidak lama kemudian dengan muka yg dihiasi senyum terus menerus.. saat dokter memeriksaku [secara teliti..], Appa dan Umma tiba - tiba muncul.. mereka terlihat sangat senang.. Umma bahkan menangis..

setelah semua pemeriksaan selesai.. aku diminta untuk berpindah keruang rawat inap biasa, bukan di ICU lagie.. "ICU??", tanyaku bingung pada semua orang.. tapi tidak ada yang menjawab pertanyaanku.. semuanya hanya memandangku.. 

Appalah yang berbicara pertama setelah aku bertanya, "nanti y sayang.. yang penting anak Appa sudah bangun dari tidur panjang.. nanti Appa akan ceritakan semuanya.. okay..", aku hanya mengangguk mendengar jawaban Appa..

malam ini semua keluargaku menemaniku dirumah sakit.. aku tertidur dengan cepat setelah mereka memindahkanku keruangan yang lebih terlihat seperti kamar.. dari pada ruangan terakhir yang terlihat seperti kamar yang penuh dengan kabel, selang dan plastik dimana - mana..

"onnie.. tadi malam onnie bermimpi apa?? tidurmu gelisah..", tanya Seo saat sedang membawaku berjalan - jalan ditaman Rumah Sakit..

"aku hanya melihat cahaya yang menyilaukan lalu bunyi yang sangat keras.. lalu semuanya gelap..", jelasku..

"Seo, bagaimana aku bisa kecelakaan??", tanyaku pada Seo untuk kesekian kalinya setelah aku bangun dari tidur panjang yang kata semua orang sudah 2 bulan lebih..

tapi seperti biasa, Seo hanya terdiam.. dan akhirnya aku hanya menyerah setelah kesunyian yang cukup lama.. dan aku akan bertanya topik yang lain, yang Seo mau menjawab..

"dokter.. kapan aku boleh pulang??", tanyaku saat dokter jaga datang memeriksaku..

"Yoona.. kau sudah tertidur selama 2 bulan lebih.. jadi kau tidak mungkin langsung bisa beraktifitas seperti semula.. yang pertama harus kita lakukan kalau kau merasa sudah cukup kuat adalah menguatkan syaraf kakimu dengan belajar berjalan.. nanti akan ada suster yang membantumu..", jawab si dokter..

akupun termangu mendengar jawaban si dokter, "saya lumpuh dok??", tanyaku polos..

"tidak. tapi kau hanya harus melatih otot syarafmu supaya bisa digunakan lagi setelah istirahat yang cukup panjang..", jelasnya..

"okay dok..", jawabku bersemangat..

~2 Minggu Kemudian~

"wow.. kemampuanmu sudah mulai pulih Yoona-ssi..", seru suster yang membantuku melatih otot kakiku..

"gomawo..", jawabku senang.. berarti sebentar lagi aku bisa keluar dari penjara bernama rumah sakit ini..

"baiklah.. kita lanjutkan lagie besok y.. sampai besok..", seru suster 30 menit kemudian.. dan saat itulah aku melihat seorang pangeran yang duduk dikursi roda sepertiku.. tapi pangeran ini lebih lama prosesnya daripadaku..dan mukanya tidak pernah tersenyum biar hanya sedikit..

"onnie..", panggilku pada suster yang membantuku.. "siapa namja itu??", tunjukku pada pangeran berkursi roda tersebut..

"oh itu.. itu Dr. Kim Kibum.. dia mengalami kecelakaan sebulan lalu.. orangtuanya meninggal.. dan dia tinggal sendirian.. sekarang dia bukan hanya harus mengurus diri sendiri tapi juga rumah sakit ini sendiri..", jawab si suster..

"dokter?? rumah sakit ini??", tanyaku tidak percaya..

"iya.. rumah sakit ini adalah milik orang tua Dr. Kibum.. mereka berdua adalah dokter ahli terkenal.. Kibumpun tidak kalah.. dia juga adalah dokter ahli jantung dirumah sakit ini..", jawabnya bangga..

"baiklah.. aku harus membantu Kibum dulu.. kau bisa kembali ke kamarmu sendiri kan??", tanya suster.. aku hanya mengangguk..

selama 3 jam, aku hanya memperhatikan pangeranku, Kibum berusaha dengan muka ingin menangis dan meringis terus menerus.. tepat pukul 5 sore, Kibum menyelesaikan terapinya hari ini.. akupun menghampirinya..

"annyeonghaseyo.. namaku Yoona.. bolehkah aku berkenalan dengamu??", tanyaku langsung setelah merintangi kursi rodanya..

"namaku kau tidak perlu tahu.. ada perlu apa??", tanyanya kasar..

"aku hanya ingin tahu namamu, berteman dengamu dan mengajakmu minum teh di kantin.. bagaimana??", tanyaku tetap dengan tersenyum..

"ayo kita kekantin.. aku juga ingin minum teh.. tapi jangan minta yang lain..", jawabnya yang langsung membawa kursi rodanya ke arah lift..

seminggupun berlalu.. dan selalu sama setiap hari.. terapiku lalu terapi Kibum oppa [ternyata dia lebih tua dariku dan aku boleh memanggilnya oppa..], dan kamipun pergi minum teh dikantin sampai waktunya makan malam dan kami harus kembali ke kamar masing - masing..

besok aku sudah boleh keluar dari rumah sakit.. tapi masih harus tetap rawat jalan karena kakiku belum kuat betul.. 

"oppa..", panggilku.. pagi ini aku menemaninya membaca buku di taman sebelum waktu terapiku..

"hari ini aku sudah boleh keluar.. bagaimana ini?? aku masih ingin menemani oppa..", kataku sedih..

"memangnya kalau kau keluar aku kenapa - napa, kan tidak.. lagipula kau kan bisa menjengukku..", jawabnya tanpa mengalihkan matanya dari buku yang sedang dia baca..

"jeongmal?? aku boleh mengunjungimu?? setiap hari??", tanyaku tidak percaya..

"iya dan kenapa kau senang sekali??", tanyanya akhirnya mengalihkan matanya dari buku yang dia baca.. terlihat bingung.. 

"karna oppa memperbolehkanku menjengukmu..", jawabku polos..

~Kibum POV~

aku hanya termangu mendengar jawabannya.. hanya karna aku memperbolehkannya untuk menjengukku dan dia sesenang ini.. padahal kami baru kenal kurang lebih seminggu.. pasti ada yang salah dengan yeoja ini..

dan seperti kata - katanya.. dia menjengukku setiap hari selama masa penyembuhanku.. bahkan saat dia tidak harus mengikuti terapi lagi karna kakinya yang sudah cukup kuat bahkan untuk berlari..

sebulan lebih.. dia datang saat aku akan memulai terapi, membawaku keruang terapi, menyemangatiku, menemaniku minum teh dan membawaku kembali ke kamar..

akhirnya, aku dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang.. tapi dokter - dokter disana memintaku untuk beristirahat paling tidak seminggu atau dua minggu baru aku kembali menjalankan praktekku dan mengambil alih kepemimpinan rumah sakit..

seminggu ini rasanya sunyi.. tidak ada suara ceria Yoona yang datang sebelum waktu terapiku, tidak ada sorakan semangatnya saat aku sedang berusaha keras untuk berjalan maupun celotehnya yang tiada henti saat kami minum teh.. rasanya kangen banget..

"yomseyo.. bisa tolong disambungkan ke dokter Kim?? bilang saja dari sahabatnya..", kataku.. semua orang dirumah sakit sudah tahu siapa sahabat dan juga sepupu dari seorang Kim Kibum.. tak lain dan tak bukan..

"Donghae-ah.. tolong aku..", seruku saat terdengar suara seseorang ditelepon..

"eh.. Kibum.. waeyo?? kau kenapa?? kau sakit lagi..", serunya panik saat mendengar kata tolong..

"bukan.. aku hanya kesepian..", jawabku iseng..

"kan sudah kubilang kau itu harus mencari yeoja chingu pengganti Sunnymu itu.. dia sudah bahagia dengan orang lain.. mau sampai kapan kau menyiksa dirimu sendiri hah?? sudah 1 tahun berlalu loh..", semprot Donghae panjang lebar..

"sebenarnya itulah yang ingin aku minta padamu..", jawabku misterius..

"hah?? maksudmu?? kau sedang suka seseorang?? siapa?? aku kenal tidak??", tanya Donghae penasaran..

"aku tidak tahu kau kenal atau tidak.. tapi yang pasti suster disitu kenal.. aku dan dia sama - sama mengikuti terapi dan dia selalu lebih dulu dari aku.. setelah gilirannya baru giliranku.. namanya Yoona.. bisa tolong kau cekkan no hp nya??", pintaku..

"Yoona?? Im Yoona yang korban kecelakaan?? oh.. dia pasienku.. kau mau datanya.. telpon saja istriku tercinta.. sebentar y aku sambungkan..", jawabnya yang langsung memindahkan sambungan ke ruang suster..

"yomseoyo..", sapa suara yang sangat kukenal.. istri Kim Donghae tercinta, Jung Jessica atau Kim Jessica sekarang..

"yomseoya Mrs. Kim.. bisa saya minta tolong?? saya dengan dokter Kim..", jawabku..

"oh Kibum oppa.. bagaimana kabarmu?? kau baik - baik saja kan?? bagaimana liburanmu??", Jessica langsung nyerocos dengan banyak pertanyaan saat mengenali suaraku.. Jessica adalah hoobaeku dan Donghae dikampus..

"aku baik - baik saja.. nah sekarang.. bisakah kau menolongku??", tanyaku lagi..

"apa oppa??", tanyanya..

"tolong cek no hp pasien bernama Im Yoona.. dan kirim kepadaku melalui sms.. gomawo..", Jessica hanya sempat membalas "okay" sebelum kututup telponnya..

tidak lama kemudian, sms berisi data Yoona, bukan hanya no hp.. alamat, tanggal lahir bahkan nama orangtuanya pun dikirim oleh Jessica dan diakhiri dengan emo nyengir..

"dasar orang itu..", seruku kesal saat melihat panjangnya sms dari Jessica..

akupun mulai mengetik sms untuk Yoona dan minta ketemuan..

Yoona sangat senang saat menerima sms dariku.. kami berdua janjian bertemu di cafe kesayanganku di dekat rumah sakit..

"oppa..", teriak Yoona senang saat dia sampai dicafe dan melihatku duduk disalah satu sudut yang memang dirancang khusus untuk 4 orang saja tanpa diganggu orang lain..

"bagaimana kabar oppa?? ah aku sedih banget waktu aku datang dan oppa sudah tidak ada lagi dirumah sakit.. dan kata Jessica onnie, oppa sudah keluar dari rumah sakit.. dan dia tidak memberikan no oppa saat aku meminta kepadanya..", celoteh Yoona panjang lebar.. sekarang aku tahu apa maksud emo nyengirnya saat mengirim data Yoona padaku.. Yoona juga mencariku.. dan diam - diam aku sangat senang..

lama kami mengobrol hingga akhirnya dia mendapat telpon untuk segera pulang karena dia baru saja sembuh..

"kau tadi kesini naik apa??", tanyaku saat kami sudah mau pulang..

"naik bus oppa..", jawabnya,, "oppa sendiri naik apa??", tanyanya balik..

"taksi..", jawabku singkat..

"kau pulang dengan apa??", tanya kami berbarengan.. akupun tersenyum..

"oh.. oppa tersenyum.. oppa tersenyum.. wah.. mukamu terlihat sangat - sangat cakep oppa.. kalau tersenyum..", serunya senang..

"oh.. muka oppa memerah??", seru Yoona senang..

aku hanya memberengut kesal.. dan saat sebuah taxi lewat, aku otomatis meraih tangan Yoona supaya kami dapat menghentikan taxi itu.. tapi seorang ibu dengan anaknya mengambil taxi itu terlebih dahulu..

"oppa..", panggil Yoona saat taxi kosong lainnya berlalu dan tidak berhenti sama sekali..

"hmm..", jawabku sambil menengok ke arahnya..

Yoona tidak menjawab hanya menunjuk tangannya yang masih digenggam erat olehku.. aku tersadar dan melepaskan genggamanku..

~Yoona POV~

saat Kibum oppa melepas genggamannya, kilasan - kilasan seperti flash camera membuat mataku silau.. dan muka Kibum oppa terganti dengan muka seseorang yang terasa familier tapi aku tidak mengenalnya.. dan tidak lama kemudian hanya gelap yang terlihat..

"oh kepalaku..", seruku saat aku bangun langsung memegang kepalaku yang rasanya masih agak sakit..

"Yoona.. kau tidak apa - apa??", tanya Kibum oppa yang terlihat panik.. kami ada dirumah sakit.. lagi..

"aku kenapa oppa??", tanyaku bingung...

"aku juga tidak tahu.. tadi kau baik - baik saja disebelahku.. saat aku.. hmmm.. melepas tanganmu, kau terlihat seperti sangat terkejut lalu pingsan..", jelasnya..

"dia tidak apa - apa..", seru seorang dokter dari pintu.. "kau tampaknya melihat kilasan masa lalumu, bagian - bagian yang tidak kau ingat.. dan kau tidak kuat.. sehingga kau pingsan.. kau hanya butuh istirahat dan tidur yang panjang..", jelas si dokter..

"jadi aku tidak perlu menginap..", tanyaku..

"yup.. dan ngomong - ngomong.. aku adalah sahabat dan sepupu Kim Kibum dan juga wakil direktur dari rumah sakit ini.. jadi kalau Kibum berbuat macam - macam padamu, langsung saja telpon aku.. dia akan kumarahi..", jawab si dokter Donghae sambil tertawa dan merangkul Kibum oppa..

"kau ini.. y sudahlah.. kau kuantar pulang.. ayo..", katanya sambil melepas selang infus dari tanganku dengan telaten.. baru sekarang aku merasakan bahwa Kibum oppa juga adalah seorang dokter..

setelah istirahat yang tiada habisnya, aku kembali beraktifitas.. aku bekerja sebagai salah satu karyawan Appa diperusahaannya.. seperti hari - hari istirahatku, saat aku bekerjapun, aku masih sempat makan siang dengan Kibum oppa ataupun hanya sekedar telpon - telponan dan sms..

"onnie.. bagaimana kabar Dokter Kim??", tanya Seohyun saat kami sedang nonton TV berdua disuatu hari minggu..

"dokter Kim yang mana?? Kim Donghae atau Kim Kibum??", tanyaku iseng..

"dua2nya..", jawabnya sambil tertawa..

"kau ini.. kau kan sudah punya Kyuhyun.. kenapa masih genit sie??", seruku tidak sabaran.. "eh Seo, kau ingat tidak suster Kim yang membantuku supaya bisa jalan lagie??"

Seohyun hanya mengangguk.. "sepupu dokter Kim dan dokter Kim kan??", tanyanya balik..

"bukan pabo.. suster Kim itu istrinya dokter Kim Donghae tahu..", "JEONGMAL?? pantas mereka kelihatan dekat.. karena marga mereka sama aku kira mereka sepupuan.. ternyata sudah married.. tahu gitu aku tidak menggoda dokter ganteng itu..", sahut Seohyun membuatku kesal..

"kau ini..", kataku jengkel..

"kalau begitu bagaimana dengan dokter Kim yang satunya lagie?? Kim Ki Bum??", tanyanya mengalihkan topik..

"kalau yang itu baik - baik saja.. kemarin aku jalan dengan dia seharian.. sekalian menemaninya mengambil SIM, karena dia sudah bosan memakai taxi setiap hari..", jawabku tanpa melihat Seohyun..

"onnie suka dokter Kim y??", tanya Seohyun yang sukses membuatku melihat kearahnya.. tapi aku tidak melihat rasa senang dimata maupun mukanya.. dia seperti menyembunyikan sesuatu dariku..

"Seohyunah.. ada beberapa bagian dari masa laluku yang kalian semua belum ceritakan padaku.. bisakah kau ceritakan padaku??", tanyaku sungguh - sungguh..

Seohyun terlihat makin khawatir.. "onnie suka dokter Kim y??", tanyanya lagi..

"iya Seo.. tidak boleh y?? aku sudah married y?? atau bagaimana?? kenapa semua orang berusaha menutupi masa laluku?? apakah aku sangat jahat dulu??", tanyaku tidak sabaran..

lama kami berdiam.. Seohyun terlihat berpikir keras.. "onnie ingat tidak mengapa onnie bisa kecelakaan??", tanya Seohyun akhirnya..

"tidak.. hanya cahaya menyilaukan dan bunyi debam yang sangat keras.. memang kenapa??", jawabku bingung..

"onnie tidak ingat siapa yang bersama onnie didalam mobil saat kecelakaan itu??", tanya Seohyun lagi..

"ti..", aku hendak menjawab tidak, tapi aku mengingat bayangan seseorang yang menggenggam tanganku saat Kibum oppa melepas genggamannya.. dan kepalaku langsung pusing lagie.. sakit sekali..

~Seohyun POV~

"bagaimana keadaannya dok??", tanya Appa pada dokter yang sedang melihat keadaan Yoona onnie..

setelah mendapat jawaban dari dokter, Appa berbalik menghadapku.. "apa yang terjadi Seo??", tanyanya..

"tadi kami.. tadi Yoona onnie bertanya tentang masa lalunya.. dan waktu aku mulai membicarakan tentang Siwon oppa.. aku bahkan belum menyebut nama Siwon oppa, Yoona onnie tiba - tiba collapse..", jawabku sambil menangis.. "aku tidak tahu kalau membicarakan Siwon oppa akan membuat Yoona onnie drop..", lanjutku..

"sudah - sudah.. tidak apa - apa.. yang penting kalian berdua tidak apa - apa.. nah sekarang kembalilah kekamarmu..", pinta Appa..

"tidak Appa.. aku akan menemani Yoona onnie malam ini..", jawabku.. Appaku hanya mengangguk..

"maaf Mr. Im.. boleh saya tahu siapa itu Siwon??", tanya dokter Kim, Kim Ki Bum adalah orang pertama yang aku telepon saking paniknya saat Yoona onnie collapse..

aku dan Appa saling melihat.. "mari dokter Kim.. ada yang harus saya bicarakan dengan anda..", pinta Appa pada dokter Kim.. "kau tinggal disini dan jaga onniemu.. mari dokter..", kata Appa sambil mengajak dokter Kim keruang tamu..

lama mereka berdua berbicara, Appa menceritakan segalanya tentang Yoona onnie.. aku hanya mendengarkan dari balik pintu.. Appa menceritakan semuanya pada Dokter Kibum..

"saya mengerti dengan kondisi Yoona.. saya akan mencoba membantu sebisa saya..", jawab dokter Kim.. "tapi Mr. Im.. saya bisa meminta ijin sesuatu??", tanya dokter Kim..

"apa itu dokter??", tanya Appa terdengar penasaran..

"saya menyukai putri anda.. Im Yoona.. bolehkah saya berhubungan dengannya??", tanya dokter Kibum..

lama mereka berdua terdiam.. "kau masih ingin berhubungan dengan putriku bahkan saat tahu masa lalunya??", tanya Appa..

"iya Pak..", jawab dokter Kim mantab..

aku hanya tersenyum senang, tapi masih ada sedikit kekhawatiran dalam hatiku.. bagaimana kalau Yoona onnie ingat tentang Siwon oppa?? bagaimana kalau onnie tahu tentang Siwon oppa yang keadaannya masih kritis dan tidak sadarkan diri?? bagaimana ini??

~2 Tahun Kemudian~

"onnie?? kau akan membawaku kemana??", tanyaku kesal karena sudah sejam yang lalu Yoona onnie menggiringku ke mobil dan membawaku berkeliling kota Seoul tanpa menjawab kemana dia membawaku..

setelah lelah berkeliling, Yoona onnie akhirnya berhenti di sebuah cafe di dekat tempat kerja Kyuhyun oppa.. dan mengajakku masuk tanpa berkata apapun..

"on.. kita ngapain sie disini??", tanyaku bertambah kesal karena Yoona onnie tidak memesan makanan, hanya memesan minuman.. dan yang lebih mengesalkan lagie.. saat minuman kami datang, Yoona onnie malah ke toilet..

dengan kesal aku meminum jus yang tersedia didepanku.. saat itu ada seseorang bermain biola didekat meja kami.. lagu yang dimainkan sangat enak.. tanpa kusadari, jus yang kuminum sudah habis, tapi ada sesuatu didalam gelas jus yang baru aku habiskan.. sebuah cincin.. aku berusaha menggapainya.. dan saat cincin itu sudah berada ditanganku, pemain biola yang ternyata adalah Henry, hoobae pacarku, bermain dengan lembut mengelilingku..

saat lagu yang ia mainkan selesai, Kyuhyun oppa muncul dengan sebuah buket bunga putih indah ditangannya..

"oppa..", aku tidak sanggup berkata - kata.. Kyuhyun oppa melangkah kearahku dan berlutut..

"Seohyun.. would you marry me??", tanyanya sambil menggenggam tanganku..

aku hanya bisa mengangguk dan langsung memeluknya.. semua orang yang ada direstaurant itu bertepuk tangan.. Yoona onnie juga muncul entah dari mana bersama Kibum oppa dan menyelamati kami berdua..

saat itulah aku melihat sekelebat bayangan seseorang dijendela.. duduk diatas kursi roda dan sangat kurus.. benar - benar kurus.. hingga tanpa tersadar aku berlari keluar dan mencarinya.. tapi dia sudah menghilang.. Siwon oppa.. aku yakin itu Siwon oppa..

tiba - tiba seseorang mengenggam tanganku.. "chagiya.. kau kenapa??", Kyuhyun oppa menyusulku..

"oppa.. aku melihat Siwon oppa..", kataku yakin..

"dimana??", serunya ikut mencari..

"di jendela tadi.. tapi sekarang sudah menghilang..", jawabku..

"yah sudahlah.. ayo kita masuk.. kita bisa membuat onniemu khawatir.. kajja..", katanya dan menggenggam tanganku kembali kedalam..

"ada apa??", tanya onnieku saat kami kembali..

"tidak kenapa - napa on.. hanya salah melihat orang..", jawabku sekenanya..

"oh.. y sudah.. ayo makan..", serunya menyuruh kami makan.. Yoona onnie terlihat santai tapi tidak denganku dan Kyuhyun oppa.. muka kami yang terlihat gelisah membuat Kibum oppa penasaran..

"Seo..", panggil Kibum oppa saat Kyuhyun oppa sedang membayar tagihan dan Yoona onnie sedang ke toilet.. "siapa yang tadi kau cari diluar??", tanyanya..

aku hanya terdiam.. sudah 2 tahun sejak kecelakaan Yoona onnie dan Siwon oppa.. sudah banyak hal berlalu.. pernikahan Yoona onnie adalah satu dari banyak hal yang sudah terjadi sejak kecelakaan itu.. dan tidak pernah sekalipun nama Siwon oppa diucapkan sejak Appa menceritakan tentang Siwon oppa pada Kibum oppa.. tapi hari ini Siwon oppa muncul.. dan aku tidak tahu harus melakukan apa..

"Seo.. Seohyun..", panggil Kibum oppa, menyadarkanku dari lamunanku..

"ah.. kenapa oppa??", tanyaku pura - pura linglung.. untunglah disaat yang sama Yoona onnie muncul sehingga aku bisa menghindari Kibum oppa..

seminggu berlalu sejak terakhir aku melihat Siwon oppa.. dan tidak ada tanda apa - apa sehingga aku merasa hanya salah lihat.. hingga aku dan Yoona onnie berbelanja dan Yoona onnie tiba - tiba pingsan disampingku..

~Yoona POV~

"Yoona.. Yoong.. kau tidak apa??", aku tersadar di UGD RS tempat Kibum bertugas.. dan Kibum tampak khawatir disampingku..

"tidak oppa.. aku tidak kenapa - napa..", jawabku..

"kenapa kau bisa tiba - tiba pingsan??", tanyanya masih khawatir..

"aku tidak tahu oppa.. aku melihat seseorang saat sedang berbelanja dengan Seohyun tadi.. mukanya terlihat familier.. tapi aku tidak mengenalnya.. saat aku berusaha mengingatnya, tiba - tiba kepalaku pusing dan semuanya menjadi gelap..", jawabku sekenanya..

"Seohyun?? kau pergi berbelanja dengan Seohyun?? kenapa tidak ada Seo waktu aku tiba disini??", tanya Kibum oppa lagie..

"iya oppa.. aku lagie belanja dengan Seohyun.. tapi dimana anak itu y??", tanyaku juga.. bingung..

"sudahlah.. aku akan menghubunginya nanti.. sekarang.. kau akan dibawa ke ruang rawat inap.. kau harus menginap sehari disini.. kau akan diperiksa.. dan tidak boleh membantah..", perintah Kibum oppa sambil memanggil suster, Jessica onnie..

setelah pemeriksaan yang panjang, hampir 2 jam, akhirnya aku dibolehkan istirahat dikamarku.. aku langsung tertidur begitu kepalaku menyentuh bantal..

aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur, tapi aku tiba - tiba haus dan air putih dikamarku kosong dan tidak ada seorangpun yang menemaniku sehingga akupun berjalan ke arah pintu untuk meminta air pada suster.. saat aku hendak membuka pintu kamar, aku mendengar suara Seohyun dan Kibum oppa.. aku menahan keinginanku untuk keluar, mereka sedang membicarakan diriku..

"iya oppa.. tadi aku cuma sempat mengantar Yoona onnie ke UGD.. lalu aku kembali kesana dan ternyata yang aku lihat tidak salah..", seru Seohyun terdengar sedih..

"maksudmu?? apa kau membicarakan orang yang kau lihat di restaurant seminggu lalu??", tanya Kibum oppa..

"iya oppa.. yang aku lihat itu Siwon oppa.. dia sedang mengawasi Yoona onnie.. itu yang dia bilang padaku saat aku bertanya padanya tadi siang.. da..", "apa maksudmu mengawasi??", tanya Kibum oppa memotong kata - kata Seohyun..

tapi aku tidak mendengar kata - kata Seohyun selanjutnya.. aku mengganti bajuku dan pelan - pelan keluar dari kamar..

aku langsung menuju ke rumahku.. mencari Appa dan Ummaku.. sekarang baru jam 7 malam, tapi tidak ada satu taxi pun yang lewat.. setelah 15 menitan menunggu, akhirnya aku menghentikan sebuah taxi yang kosong.. selama di taxi.. hpku menggila dengan panggilan dari Seohyun dan Kibum oppa.. aku tidak menjawab panggilan mereka, hanya menulis sebuah pesan singkat untuk Kibum oppa..

"aku pergi sebentar.. aku pasti kembali.. aku janji.."

setelah pesanku terkirim, aku mematikan hpku.. begitu sampai dirumah Appa dan Omma, aku langsung menghambur masuk dan memeluk Ommaku.. mereka berdua terlihat syok..

"Yoona.. kau kenapa?? dan kenapa kau ada disini?? bukannya kau ada dirumah sakit??", tanya Ummaku khawatir..

"Umma.. siapa itu Siwon??", tanyaku membuat kedua orang tuaku terkesiap..

"kenapa kau tiba - tiba bertanya Yoong??", tanya Appa..

"aku tadi melihat seseorang yang mukanya terlihat familier, tapi aku tidak ingat dia siapa.. dan waktu aku bangun Seohyun sedang memberitahu Kibum oppa tentang seseorang bernama Siwon oppa yang mengawasiku.. siapa dia Appa??", tanyaku lagie..

lama kedua orangtuaku terdiam.. "Yoong.. ayo kita duduk dulu..", ajak Appaku.. lama kami bertiga duduk bersama, sementara Appa dan Omma bercerita tentang Siwon oppa dan tentang kecelakaan kami.. juga menjelaskan tentang keadaan Siwon oppa sekarang.. setelah menelpon Kibum oppa dan memberitahunya aku dimana dan memintanya untuk beristirahat karena aku akan menginap di rumah Appa dan Umma.. dan aku langsung tertidur pulas hingga seseorang membangunkanku..

"Yoong.. ayo bangun.. ada seseorang yang ingin bertemu denganmu..", seru Umma membangunkanku.. "ayo cepat bangun dan mandi..", serunya sebelum keluar dari kamar..

tidak lebih dari 15 menit Umma kembali ke kamar, aku sudah mencuci muka dan menggosok gigi dan berganti baju.. "sudah.. ayo cepat turun..", perintah Umma..

dibawah ada seorang yeoja menungguku.. seseorang yang tampaknya seumuran denganku..

"Yoong.. kenalkan ini Choi Tiffany.. Tiffany.. ini putriku Yoona.. Omma akan meninggalkan kalian untuk mengobrol..", kata Ummaku sambil berlalu meninggalkan kami berdua..

setelah mempersilahkan Tiffany untuk duduk, aku memulai pembicaraan.. "maaf Tiffany kan??", tanyaku.. dia hanya mengangguk.. "ada yang bisa saya bantu??", tanyaku lagie..

"kau mungkin tidak ingat padaku, aku ada di mall kemarin saat kau pingsan..", Tiffany mulai berbicara..

"apa maksudmu kau ada di mall kemarin??", tanyaku lagie..

"aku sedang menemani seseorang yang sangat berharga untukku.. oppaku.. Choi Siwon.. orang yang sangat mencintaimu..", jawabnya..

"aku tidak mengerti..", jawabku..

"aku dan oppaku hanya tinggal berdua di dalam dunia ini.. orang tua kami meninggal saat aku masih kecil.. dan sejak orang tuaku meninggal, oppaku mengambil alih semua bisnis dan pekerjaan yang diwariskan kepada kami dan mengirimku untuk kuliah diluar negeri.. 2 tahun lalu saat aku sedang menunggu hasil sidang skripsiku keluar, oppaku menelponku dan meminta ijinku untuk menikahi yeoja yang dicintainya.. oppaku ingin melamarmu.. aku hanya berkata, terserah oppa.. seminggu lebih tidak ada kabar dari Siwon oppa.. aku akhirnya pulang ke Seoul.. dan menemukan kakakku terbaring dalam keadaan kritis di rumah sakit.. aku tidak mengenalmu dan tidak tahu dimana harus menemukan calon istri yang oppaku bicarakan.. jadi selama 2 tahun aku menjaganya dan mengurus perusahaan disaat yang bersamaan.. sekitar 3 minggu lalu, oppaku akhirnya sadar.. orang pertama yang ia cari adalah belahan jiwanya.. yang ternyata sudah menikah dengan pria lain.. ", Tiffany mengakhiri kisah panjangnya dengan uraian air mata.. sementara aku, hanya bisa termangu dan tidak tahu harus berbuat apa..

lama kami berdua terdiam, "apa yang kau inginkan dariku??", tanyaku..

"Siwon oppa akan pergi ke luar negeri untuk penyembuhannya.. dia akan berangkat besok.. bisakah kau pergi menemuinya??", tanya Tiffany padaku.. mukanya penuh harap..

"maaf Tiffany, tapi aku benar - benar tidak mengingat oppamu.. sama sekali..", jawabku tegar..

"baiklah.. paling tidak aku sudah memberitahumu segalanya.. aku permisi dulu..", Tiffany langsung melangkah keluar dan tidak berbalik sama sekali..

aku terdiam lama di sofa hingga tertidur.. tidak terasa hari sudah malam.. dan seharian  aku berjalan sepanjang sungai han, mencoba mengingat semua hal yang pernah aku lakukan dengan Siwon oppa.. dan juga hari saat kecelakaan, hari yang selama ini tidak pernah bisa kuingat, hanya cahaya yang menyilaukan dan bunyi benturan yang memekakkan telinga.. tapi sekarang aku bisa mengingat semuanya.. aku langsung melakukan satu hal yang terpikir olehku.. menghubungi Tiffany.. tapi hp-nya sama sekali tidak bisa dihubungi..

"Omma.. apakah kau tahu kapan Siwon oppa dan Tiffany berangkat??", tanyaku saat menghubungi Ommaku..

"Siwon dan dongsaengnya berangkat jam 10 malam Yoong.. kenapa kau bertanya??", tanya Ommaku cepat.. tapi aku tidak menjawabnya dan melirik jam tanganku, pukul 18.45.. aku langsung menghentikan taxi dan menuju bandara..

"oppa.. Siwon oppa..", seruku mencarinya saat tiba di bandara.. aku berkeliling bandara mencarinya, tapi nihil..

saat aku hendak menyerah, seseorang mehampiriku, "Yoona??", panggilnya..

"Tiffany..", seruku senang saat melihatnya.. "dimana oppamu?? aku mau bicara dengannya..", seruku lagie..

"mari..", senyum senang menghiasi wajah Tiffany saat ia menarik tanganku ke tempat kakaknya duduk sambil menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke luar negeri..

disana, di sebuah cafe, Siwon oppa sedang duduk dan mengobrol dengan seseorang.. aku melangkah kearahnya..

"oppa..", panggilku.. baik Kibum oppa maupun Siwon oppa terlihat kaget..

~Siwon POV~

"oppa.. sambil nungguin pesawat kita minum kopi dulu y??", seru Tiffany membuyarkan lamunanku..

"ah.. ne.. kau mau minum kopi dimana??", tanyaku..

"disini saja..", setelah meletakkan semua barangnya, dia pergi memesan minuman untuk kami berdua..

"permisi.. apakah kursi ini kosong??", tanya seseorang sambil menarik kursi yang ada disebelahku..

"oh maaf kursi i..", kata - kataku terpotong melihat sosok seseorang yang tidak kukenal tapi berhasil menghancurkan hatiku..

"bolehkah saya duduk disini??", tanyanya lagie.. aku hanya mengangguk tidak sanggup berkata - kata..

"oppa ini kopimu..", kami lama terdiam hingga Tiffany kembali dan terkaget melihat orang yang sudah merebut Yoonaku.. "Oh.. Annyeonghaseyo.. Kim Kibum-ssi.. apa kabar??", sapanya ramah.. aku semakin kehilangan kata - kata..

"oppa.. ini adalah Dr. Kim.. dia adalah salah satu dokter yang menyarankan supaya kau tidak divonis  mati dan alat - alat ditubuhmu tetap dibiarkan.. bahkan setahun terakhir ini Dr. Kim-lah yang membebaskan biaya perawatan oppa selama oppa tidak sadar..", jelas Tiffany..

"MWO??", tanyaku kaget..

"biar aku yang jelaskan..", Dr. Kim memohon.. akhirnya Tiffany meninggalkan kami berdua..

"perkenalkan nama saya.. Dr. Kim.. Kim Kibum imnida.. saya adalah Dokter dan pemilik RS tempat anda dirawat.. dan juga suami dari Im Yoona.. dan karenanya saya minta maaf..", Dr. Kim memperkenalkan diri..

"minta maaf?? kenapa??", tanyaku tidak mengerti..

"sama seperti anda dan Yoona.. saya mengalami kecelakaan dua tahun yang lalu.. dan semangat hidupku hilang saat orang tuaku meninggal dalam kecelakaan mobil tersebut sementara aku hidup.. Yoonalah yang memberiku semangat hidup lagie.. kami mulai berhubungan 2 bulan setelah kami berkenalan.. setelah berhubungan selama 6 bulan.. saya mengambil alih pengobatan anda selagi anda tidak sadar.. dan menyadari bahwa andalah masa lalu Yoona.. saya mencoba sekuat tenaga membantu anda.. tapi saya tidak berdaya.. saat akan menikah dengan Yoona setahun lalu, saya mengambil alih semua biaya pengobatan.. bukan hanya karna bersalah.. tapi karena Yoona..", tutur Kibum panjang lebar..

saatku sedang mencoba mengerti semua yang baru Kibum jelaskan, "oppa..", panggil seseorang..

"Yoona, apa yang kau lakukan disini??", seruku terkejut.. tapi tidak dengan Kibum.. dia tetap terlihat tenang.. walaupun Yoona muncul tiba - tiba..

"oppa.. mianhe.. jeongmal mianhe..", kata Yoona saat air matanya mulai mengalir deras dan jatuh terduduk didepan kursi rodaku..

aku mendekatinya, "hei lihat aku..", pintaku padanya.. "kau tidak bersalah.. kau hanya menemukan belahan jiwamu lebih cepat dari aku dan pastinya bukan aku.. dan berhentilah menangis.. aku tidak apa - apa.. akulah yang salah karena tidur terlalu lama dan meninggalkanmu sendirian.. jadi jangan minta maaf karena akulah yang bersalah disini..", seruku padanya yang memelukku erat.. air mataku juga tidak dapat kutahan.. saat menyadari bahwa wanita yang sangat kucintai bukan milikku lagie.. sudah milik orang lain..

"Perhatian kepada penumpang pesawat Garuda menuju New York, pemberitahuan terakhir kepada para penumpang bahwa pesawat akan segera lepas landas.. kepada penumpang yang belum berada didalam pesawat diharap segera memasuki pesawat"

"hei.. itu pengumuman untukku.. jadi kau pulanglah dengan Kibum, aku akan kembali dan kita akan mengobrol panjang saat aku kembali dalam keadaan sehat.. janji??", seruku saat mendengar pengumuman..

"janji..", jawabnya sambil mengangguk..

mereka berdua mengantarkanku hingga ke pintu ruang tunggu..

"pergilah..", kataku..

aku masih sempat melihat punggung mereka berdua yang berjalan bersebelahan..

"Selamat tinggal cintaku..", seruku perlahan sambil meneteskan airmata saat bayangan mereka menghilang ditengah kerumunan orang banyak..

~Yoona POV~

"oppa..", panggilku saat menunggu pesawat Siwon oppa lepas landas.. "apa yang oppa lakukan disini??", tanyaku sambil menengok kearahnya..

"memastikan kau tidak melupakan janjimu padaku..", jawabnya sambil memelukku erat.. aku hanya memasang wajah bingung.. "maksud oppa?? janji yang mana??", tanyaku lagie..

"kau akan kembali kepadaku..", jawabnya dengan tampang khawatir..

aku hanya tertawa keras mendengar kata - katanya.. "oppa.. kau tidak kehilangan aku.. tidak akan.. aku hanya mengucapkan selamat tinggal pada teman lama..", jawabku..

"aku tahu.. tapi aku agak merasa khawatir dengan janjimu pada Siwon tadi..", tambahnya cemberut.. sementara aku hanya tersenyum dan mencium bibirnya sekilas, senyum Kibum oppa pun merekah karna ciumanku..

"jadi kemana kita sekarang oppa??", tanyaku saat Kibum oppa menarik tanganku kearah parkiran..

"rumah..", jawabnya sambil tersenyum
====================================================
Reader.. Jeongmal Mianhamnida..

author bener2 minta maaf karna uda lama g update posting ff baru..
ini hadiah tahun baru author buat semuanya.. 


dan buat yang ud baca.. makasih y..
mohon kritik dan hinaannya ya chingu.. Gomapgo..
kl bisa colom Reaction - nya tolong diisi y..

Jeongmal Kamsahamnida..
God Bless us..