ONE LAST CRY [YOONBUM - SEOKYU FF]


Author : ELF_911
Genre : Romance
Main Cast : Siwon SJ, Yoona SNSD and Kibum SJ
Other Cast : Mr. dan Mrs. Im [Orang Tua Yoona and Seohyun], Donghae SJ [dokter Kim], Jessica SNSD [suster Kim], Tiffany SNSD [Choi Tiffany]
Disclaimer : please, jangan copy tanpa full credit.. thanks

Baca sambil denger lagu ini ya chingu.. Brian Mcknight - One Last Cry..
====================================================
~Yoona POV~

"Seo.. hari ini onnie pulang terlambat, kau tidak apa kan dirumah sendiri dan makan sendiri??", tanyaku sebelum pergi..

"aku tidak apa - apa onnie.. sebentar lagie Kyuhyun oppa juga datang.. kami akan makan malam diluar.. memang Omma n Appa kemana??", jawabnya tanpa mengalihkan pandangannya dari cermin besar diruang tamu..

"oh.. pantas kau rapi sekali..", celetukku iseng..

"onnie sendiri mau kemana?? rapi banget kayaknya?? mau ketemu Siwon oppa y??", balas Seohyun tidak kalah iseng..

mukaku langsung berasa panas.. "yup aku benar..", seru Seohyun girang.. "onnie harus melihat muka onnie didepan cermin.. seperti tomat.. hehehehehehehe..", lanjutanya senang..

"kau ini.. senang sekali mengganggu onniemu..", seru Omma memarahi Seohyun..

"ngomong kalian mau kemana?? rapi sekali kalian?? mau minta ikut Omma n Appa y??", tanya Ummaku penasaran saat melihat outfit kami..

"kami ada kencan Umma..", jawab kami berbarengan yang disambut antusias oleh Umma kami..

"bagus,, berarti kalian tidak akan mengganggu kencan Umma dan appa.. dan berarti kau dan Siwon sudah tidak bertengkar lagi??", tanya Umma padaku..

"aniyo Umma.. kemarin hanya salah paham dan sekarang kami baik - baik saja..", jawabku..

"syukurlah..Umma senang melihat kalian berdua akur.. kalian sudah pacaran 3 tahun lebih.. dewasalah!! arraseo??", seru Ummaku dengan mata melotot..

"ne..", jawabku sambil memberi hormat..

"ah kau ini.. sudah kalian cepatlah bersiap - siap dan Umma pergi duluan y.. salam buat Siwon dan Kyuhyun.. annyeong..", serunya sambil melenggok pergi karna Appa sudah menunggu di mobil..

"Umma dan Appa itu tetap keren y.. aku ingin seperti mereka..", seru Seohyun saat mobil Appa sudah tak terlihat lagi..

"mudah - mudahan kita bisa seperti mereka..", aku mengaminkan permohonan Seohyun..

tin.. tin.. tiba - tiba terdengar suara mobil dari arah luar.. mobil Siwon oppa..

"Seohyun.. aku duluan y.. sampai nanti.. annyeong..", kataku sambil mengarah ke pintu.. "jangan lupa kunci pintu..", sambungku..

"iya.. iya..", jawab Seohyun sekenanya karena sedang berbicara di telepon..

"hai Yoong.. kau cantik sekali hari ini..", puji Siwon oppa saat aku melangkah masuk ke mobil,,

"gomawo oppa.. sekarang kita mau kemana??", tanyaku antusias..

"kita akan makan malam di tempat yang sangat romantis.. tempat yang tidak pernah kau bayangkan..", jawabnya sambil mulai mengemudikan mobil.. 

tapi dari arah depan ada lampu mobil yang menyilaukan menghalangi pandanganku.. tidak lama kemudian terdengar benturan yang sangat keras dan semuanya menjadi gelap..

~2 Bulan Kemudian~

semuanya terasa asing.. baju yang kukenakan, dindingnya, tempat tidurnya, semuanya.. kecuali.. muka seseorang yang sedang tidur dikursi disebelahku.. Seohyun.. yeodongsaengku..

"Seo..", aku mencoba memanggilnya tapi tidak ada suara yang keluar dari mulutku.. dia tersadar saat aku menyentuhnya.. dan.. langsung terlihat senang.. sangat senang..

"onnie.. onnie.. kau sudah sadar.. terima kasih Tuhan.. akhirnya kau sadar juga.. dokter.. DOKTER..", teriaknya memanggil dokter..

dokter?? kenapa dia memanggil dokter?? dimana Appa dan Umma?? dimana ini??

"Seo..", panggilku lagi dengan suara serak..

"tunggu sebentar on..", katanya menenangkanku.. "sebentar saja.. akan kupanggil para dokter tukang tidur itu..", lanjutnya dan dia langsung berlari keluar ruangan untuk memanggil dokter..

+ 5 menit kemudian, dokter dan beberapa suster muncul dikamarku.. mereka mulai memeriksa segala sesuatu yang menempel ditubuhku.. segala selang, kabel dan entah apa lagie..

Seohyun sendiri masuk tidak lama kemudian dengan muka yg dihiasi senyum terus menerus.. saat dokter memeriksaku [secara teliti..], Appa dan Umma tiba - tiba muncul.. mereka terlihat sangat senang.. Umma bahkan menangis..

setelah semua pemeriksaan selesai.. aku diminta untuk berpindah keruang rawat inap biasa, bukan di ICU lagie.. "ICU??", tanyaku bingung pada semua orang.. tapi tidak ada yang menjawab pertanyaanku.. semuanya hanya memandangku.. 

Appalah yang berbicara pertama setelah aku bertanya, "nanti y sayang.. yang penting anak Appa sudah bangun dari tidur panjang.. nanti Appa akan ceritakan semuanya.. okay..", aku hanya mengangguk mendengar jawaban Appa..

malam ini semua keluargaku menemaniku dirumah sakit.. aku tertidur dengan cepat setelah mereka memindahkanku keruangan yang lebih terlihat seperti kamar.. dari pada ruangan terakhir yang terlihat seperti kamar yang penuh dengan kabel, selang dan plastik dimana - mana..

"onnie.. tadi malam onnie bermimpi apa?? tidurmu gelisah..", tanya Seo saat sedang membawaku berjalan - jalan ditaman Rumah Sakit..

"aku hanya melihat cahaya yang menyilaukan lalu bunyi yang sangat keras.. lalu semuanya gelap..", jelasku..

"Seo, bagaimana aku bisa kecelakaan??", tanyaku pada Seo untuk kesekian kalinya setelah aku bangun dari tidur panjang yang kata semua orang sudah 2 bulan lebih..

tapi seperti biasa, Seo hanya terdiam.. dan akhirnya aku hanya menyerah setelah kesunyian yang cukup lama.. dan aku akan bertanya topik yang lain, yang Seo mau menjawab..

"dokter.. kapan aku boleh pulang??", tanyaku saat dokter jaga datang memeriksaku..

"Yoona.. kau sudah tertidur selama 2 bulan lebih.. jadi kau tidak mungkin langsung bisa beraktifitas seperti semula.. yang pertama harus kita lakukan kalau kau merasa sudah cukup kuat adalah menguatkan syaraf kakimu dengan belajar berjalan.. nanti akan ada suster yang membantumu..", jawab si dokter..

akupun termangu mendengar jawaban si dokter, "saya lumpuh dok??", tanyaku polos..

"tidak. tapi kau hanya harus melatih otot syarafmu supaya bisa digunakan lagi setelah istirahat yang cukup panjang..", jelasnya..

"okay dok..", jawabku bersemangat..

~2 Minggu Kemudian~

"wow.. kemampuanmu sudah mulai pulih Yoona-ssi..", seru suster yang membantuku melatih otot kakiku..

"gomawo..", jawabku senang.. berarti sebentar lagi aku bisa keluar dari penjara bernama rumah sakit ini..

"baiklah.. kita lanjutkan lagie besok y.. sampai besok..", seru suster 30 menit kemudian.. dan saat itulah aku melihat seorang pangeran yang duduk dikursi roda sepertiku.. tapi pangeran ini lebih lama prosesnya daripadaku..dan mukanya tidak pernah tersenyum biar hanya sedikit..

"onnie..", panggilku pada suster yang membantuku.. "siapa namja itu??", tunjukku pada pangeran berkursi roda tersebut..

"oh itu.. itu Dr. Kim Kibum.. dia mengalami kecelakaan sebulan lalu.. orangtuanya meninggal.. dan dia tinggal sendirian.. sekarang dia bukan hanya harus mengurus diri sendiri tapi juga rumah sakit ini sendiri..", jawab si suster..

"dokter?? rumah sakit ini??", tanyaku tidak percaya..

"iya.. rumah sakit ini adalah milik orang tua Dr. Kibum.. mereka berdua adalah dokter ahli terkenal.. Kibumpun tidak kalah.. dia juga adalah dokter ahli jantung dirumah sakit ini..", jawabnya bangga..

"baiklah.. aku harus membantu Kibum dulu.. kau bisa kembali ke kamarmu sendiri kan??", tanya suster.. aku hanya mengangguk..

selama 3 jam, aku hanya memperhatikan pangeranku, Kibum berusaha dengan muka ingin menangis dan meringis terus menerus.. tepat pukul 5 sore, Kibum menyelesaikan terapinya hari ini.. akupun menghampirinya..

"annyeonghaseyo.. namaku Yoona.. bolehkah aku berkenalan dengamu??", tanyaku langsung setelah merintangi kursi rodanya..

"namaku kau tidak perlu tahu.. ada perlu apa??", tanyanya kasar..

"aku hanya ingin tahu namamu, berteman dengamu dan mengajakmu minum teh di kantin.. bagaimana??", tanyaku tetap dengan tersenyum..

"ayo kita kekantin.. aku juga ingin minum teh.. tapi jangan minta yang lain..", jawabnya yang langsung membawa kursi rodanya ke arah lift..

seminggupun berlalu.. dan selalu sama setiap hari.. terapiku lalu terapi Kibum oppa [ternyata dia lebih tua dariku dan aku boleh memanggilnya oppa..], dan kamipun pergi minum teh dikantin sampai waktunya makan malam dan kami harus kembali ke kamar masing - masing..

besok aku sudah boleh keluar dari rumah sakit.. tapi masih harus tetap rawat jalan karena kakiku belum kuat betul.. 

"oppa..", panggilku.. pagi ini aku menemaninya membaca buku di taman sebelum waktu terapiku..

"hari ini aku sudah boleh keluar.. bagaimana ini?? aku masih ingin menemani oppa..", kataku sedih..

"memangnya kalau kau keluar aku kenapa - napa, kan tidak.. lagipula kau kan bisa menjengukku..", jawabnya tanpa mengalihkan matanya dari buku yang sedang dia baca..

"jeongmal?? aku boleh mengunjungimu?? setiap hari??", tanyaku tidak percaya..

"iya dan kenapa kau senang sekali??", tanyanya akhirnya mengalihkan matanya dari buku yang dia baca.. terlihat bingung.. 

"karna oppa memperbolehkanku menjengukmu..", jawabku polos..

~Kibum POV~

aku hanya termangu mendengar jawabannya.. hanya karna aku memperbolehkannya untuk menjengukku dan dia sesenang ini.. padahal kami baru kenal kurang lebih seminggu.. pasti ada yang salah dengan yeoja ini..

dan seperti kata - katanya.. dia menjengukku setiap hari selama masa penyembuhanku.. bahkan saat dia tidak harus mengikuti terapi lagi karna kakinya yang sudah cukup kuat bahkan untuk berlari..

sebulan lebih.. dia datang saat aku akan memulai terapi, membawaku keruang terapi, menyemangatiku, menemaniku minum teh dan membawaku kembali ke kamar..

akhirnya, aku dinyatakan sembuh dan sudah boleh pulang.. tapi dokter - dokter disana memintaku untuk beristirahat paling tidak seminggu atau dua minggu baru aku kembali menjalankan praktekku dan mengambil alih kepemimpinan rumah sakit..

seminggu ini rasanya sunyi.. tidak ada suara ceria Yoona yang datang sebelum waktu terapiku, tidak ada sorakan semangatnya saat aku sedang berusaha keras untuk berjalan maupun celotehnya yang tiada henti saat kami minum teh.. rasanya kangen banget..

"yomseyo.. bisa tolong disambungkan ke dokter Kim?? bilang saja dari sahabatnya..", kataku.. semua orang dirumah sakit sudah tahu siapa sahabat dan juga sepupu dari seorang Kim Kibum.. tak lain dan tak bukan..

"Donghae-ah.. tolong aku..", seruku saat terdengar suara seseorang ditelepon..

"eh.. Kibum.. waeyo?? kau kenapa?? kau sakit lagi..", serunya panik saat mendengar kata tolong..

"bukan.. aku hanya kesepian..", jawabku iseng..

"kan sudah kubilang kau itu harus mencari yeoja chingu pengganti Sunnymu itu.. dia sudah bahagia dengan orang lain.. mau sampai kapan kau menyiksa dirimu sendiri hah?? sudah 1 tahun berlalu loh..", semprot Donghae panjang lebar..

"sebenarnya itulah yang ingin aku minta padamu..", jawabku misterius..

"hah?? maksudmu?? kau sedang suka seseorang?? siapa?? aku kenal tidak??", tanya Donghae penasaran..

"aku tidak tahu kau kenal atau tidak.. tapi yang pasti suster disitu kenal.. aku dan dia sama - sama mengikuti terapi dan dia selalu lebih dulu dari aku.. setelah gilirannya baru giliranku.. namanya Yoona.. bisa tolong kau cekkan no hp nya??", pintaku..

"Yoona?? Im Yoona yang korban kecelakaan?? oh.. dia pasienku.. kau mau datanya.. telpon saja istriku tercinta.. sebentar y aku sambungkan..", jawabnya yang langsung memindahkan sambungan ke ruang suster..

"yomseoyo..", sapa suara yang sangat kukenal.. istri Kim Donghae tercinta, Jung Jessica atau Kim Jessica sekarang..

"yomseoya Mrs. Kim.. bisa saya minta tolong?? saya dengan dokter Kim..", jawabku..

"oh Kibum oppa.. bagaimana kabarmu?? kau baik - baik saja kan?? bagaimana liburanmu??", Jessica langsung nyerocos dengan banyak pertanyaan saat mengenali suaraku.. Jessica adalah hoobaeku dan Donghae dikampus..

"aku baik - baik saja.. nah sekarang.. bisakah kau menolongku??", tanyaku lagi..

"apa oppa??", tanyanya..

"tolong cek no hp pasien bernama Im Yoona.. dan kirim kepadaku melalui sms.. gomawo..", Jessica hanya sempat membalas "okay" sebelum kututup telponnya..

tidak lama kemudian, sms berisi data Yoona, bukan hanya no hp.. alamat, tanggal lahir bahkan nama orangtuanya pun dikirim oleh Jessica dan diakhiri dengan emo nyengir..

"dasar orang itu..", seruku kesal saat melihat panjangnya sms dari Jessica..

akupun mulai mengetik sms untuk Yoona dan minta ketemuan..

Yoona sangat senang saat menerima sms dariku.. kami berdua janjian bertemu di cafe kesayanganku di dekat rumah sakit..

"oppa..", teriak Yoona senang saat dia sampai dicafe dan melihatku duduk disalah satu sudut yang memang dirancang khusus untuk 4 orang saja tanpa diganggu orang lain..

"bagaimana kabar oppa?? ah aku sedih banget waktu aku datang dan oppa sudah tidak ada lagi dirumah sakit.. dan kata Jessica onnie, oppa sudah keluar dari rumah sakit.. dan dia tidak memberikan no oppa saat aku meminta kepadanya..", celoteh Yoona panjang lebar.. sekarang aku tahu apa maksud emo nyengirnya saat mengirim data Yoona padaku.. Yoona juga mencariku.. dan diam - diam aku sangat senang..

lama kami mengobrol hingga akhirnya dia mendapat telpon untuk segera pulang karena dia baru saja sembuh..

"kau tadi kesini naik apa??", tanyaku saat kami sudah mau pulang..

"naik bus oppa..", jawabnya,, "oppa sendiri naik apa??", tanyanya balik..

"taksi..", jawabku singkat..

"kau pulang dengan apa??", tanya kami berbarengan.. akupun tersenyum..

"oh.. oppa tersenyum.. oppa tersenyum.. wah.. mukamu terlihat sangat - sangat cakep oppa.. kalau tersenyum..", serunya senang..

"oh.. muka oppa memerah??", seru Yoona senang..

aku hanya memberengut kesal.. dan saat sebuah taxi lewat, aku otomatis meraih tangan Yoona supaya kami dapat menghentikan taxi itu.. tapi seorang ibu dengan anaknya mengambil taxi itu terlebih dahulu..

"oppa..", panggil Yoona saat taxi kosong lainnya berlalu dan tidak berhenti sama sekali..

"hmm..", jawabku sambil menengok ke arahnya..

Yoona tidak menjawab hanya menunjuk tangannya yang masih digenggam erat olehku.. aku tersadar dan melepaskan genggamanku..

~Yoona POV~

saat Kibum oppa melepas genggamannya, kilasan - kilasan seperti flash camera membuat mataku silau.. dan muka Kibum oppa terganti dengan muka seseorang yang terasa familier tapi aku tidak mengenalnya.. dan tidak lama kemudian hanya gelap yang terlihat..

"oh kepalaku..", seruku saat aku bangun langsung memegang kepalaku yang rasanya masih agak sakit..

"Yoona.. kau tidak apa - apa??", tanya Kibum oppa yang terlihat panik.. kami ada dirumah sakit.. lagi..

"aku kenapa oppa??", tanyaku bingung...

"aku juga tidak tahu.. tadi kau baik - baik saja disebelahku.. saat aku.. hmmm.. melepas tanganmu, kau terlihat seperti sangat terkejut lalu pingsan..", jelasnya..

"dia tidak apa - apa..", seru seorang dokter dari pintu.. "kau tampaknya melihat kilasan masa lalumu, bagian - bagian yang tidak kau ingat.. dan kau tidak kuat.. sehingga kau pingsan.. kau hanya butuh istirahat dan tidur yang panjang..", jelas si dokter..

"jadi aku tidak perlu menginap..", tanyaku..

"yup.. dan ngomong - ngomong.. aku adalah sahabat dan sepupu Kim Kibum dan juga wakil direktur dari rumah sakit ini.. jadi kalau Kibum berbuat macam - macam padamu, langsung saja telpon aku.. dia akan kumarahi..", jawab si dokter Donghae sambil tertawa dan merangkul Kibum oppa..

"kau ini.. y sudahlah.. kau kuantar pulang.. ayo..", katanya sambil melepas selang infus dari tanganku dengan telaten.. baru sekarang aku merasakan bahwa Kibum oppa juga adalah seorang dokter..

setelah istirahat yang tiada habisnya, aku kembali beraktifitas.. aku bekerja sebagai salah satu karyawan Appa diperusahaannya.. seperti hari - hari istirahatku, saat aku bekerjapun, aku masih sempat makan siang dengan Kibum oppa ataupun hanya sekedar telpon - telponan dan sms..

"onnie.. bagaimana kabar Dokter Kim??", tanya Seohyun saat kami sedang nonton TV berdua disuatu hari minggu..

"dokter Kim yang mana?? Kim Donghae atau Kim Kibum??", tanyaku iseng..

"dua2nya..", jawabnya sambil tertawa..

"kau ini.. kau kan sudah punya Kyuhyun.. kenapa masih genit sie??", seruku tidak sabaran.. "eh Seo, kau ingat tidak suster Kim yang membantuku supaya bisa jalan lagie??"

Seohyun hanya mengangguk.. "sepupu dokter Kim dan dokter Kim kan??", tanyanya balik..

"bukan pabo.. suster Kim itu istrinya dokter Kim Donghae tahu..", "JEONGMAL?? pantas mereka kelihatan dekat.. karena marga mereka sama aku kira mereka sepupuan.. ternyata sudah married.. tahu gitu aku tidak menggoda dokter ganteng itu..", sahut Seohyun membuatku kesal..

"kau ini..", kataku jengkel..

"kalau begitu bagaimana dengan dokter Kim yang satunya lagie?? Kim Ki Bum??", tanyanya mengalihkan topik..

"kalau yang itu baik - baik saja.. kemarin aku jalan dengan dia seharian.. sekalian menemaninya mengambil SIM, karena dia sudah bosan memakai taxi setiap hari..", jawabku tanpa melihat Seohyun..

"onnie suka dokter Kim y??", tanya Seohyun yang sukses membuatku melihat kearahnya.. tapi aku tidak melihat rasa senang dimata maupun mukanya.. dia seperti menyembunyikan sesuatu dariku..

"Seohyunah.. ada beberapa bagian dari masa laluku yang kalian semua belum ceritakan padaku.. bisakah kau ceritakan padaku??", tanyaku sungguh - sungguh..

Seohyun terlihat makin khawatir.. "onnie suka dokter Kim y??", tanyanya lagi..

"iya Seo.. tidak boleh y?? aku sudah married y?? atau bagaimana?? kenapa semua orang berusaha menutupi masa laluku?? apakah aku sangat jahat dulu??", tanyaku tidak sabaran..

lama kami berdiam.. Seohyun terlihat berpikir keras.. "onnie ingat tidak mengapa onnie bisa kecelakaan??", tanya Seohyun akhirnya..

"tidak.. hanya cahaya menyilaukan dan bunyi debam yang sangat keras.. memang kenapa??", jawabku bingung..

"onnie tidak ingat siapa yang bersama onnie didalam mobil saat kecelakaan itu??", tanya Seohyun lagi..

"ti..", aku hendak menjawab tidak, tapi aku mengingat bayangan seseorang yang menggenggam tanganku saat Kibum oppa melepas genggamannya.. dan kepalaku langsung pusing lagie.. sakit sekali..

~Seohyun POV~

"bagaimana keadaannya dok??", tanya Appa pada dokter yang sedang melihat keadaan Yoona onnie..

setelah mendapat jawaban dari dokter, Appa berbalik menghadapku.. "apa yang terjadi Seo??", tanyanya..

"tadi kami.. tadi Yoona onnie bertanya tentang masa lalunya.. dan waktu aku mulai membicarakan tentang Siwon oppa.. aku bahkan belum menyebut nama Siwon oppa, Yoona onnie tiba - tiba collapse..", jawabku sambil menangis.. "aku tidak tahu kalau membicarakan Siwon oppa akan membuat Yoona onnie drop..", lanjutku..

"sudah - sudah.. tidak apa - apa.. yang penting kalian berdua tidak apa - apa.. nah sekarang kembalilah kekamarmu..", pinta Appa..

"tidak Appa.. aku akan menemani Yoona onnie malam ini..", jawabku.. Appaku hanya mengangguk..

"maaf Mr. Im.. boleh saya tahu siapa itu Siwon??", tanya dokter Kim, Kim Ki Bum adalah orang pertama yang aku telepon saking paniknya saat Yoona onnie collapse..

aku dan Appa saling melihat.. "mari dokter Kim.. ada yang harus saya bicarakan dengan anda..", pinta Appa pada dokter Kim.. "kau tinggal disini dan jaga onniemu.. mari dokter..", kata Appa sambil mengajak dokter Kim keruang tamu..

lama mereka berdua berbicara, Appa menceritakan segalanya tentang Yoona onnie.. aku hanya mendengarkan dari balik pintu.. Appa menceritakan semuanya pada Dokter Kibum..

"saya mengerti dengan kondisi Yoona.. saya akan mencoba membantu sebisa saya..", jawab dokter Kim.. "tapi Mr. Im.. saya bisa meminta ijin sesuatu??", tanya dokter Kim..

"apa itu dokter??", tanya Appa terdengar penasaran..

"saya menyukai putri anda.. Im Yoona.. bolehkah saya berhubungan dengannya??", tanya dokter Kibum..

lama mereka berdua terdiam.. "kau masih ingin berhubungan dengan putriku bahkan saat tahu masa lalunya??", tanya Appa..

"iya Pak..", jawab dokter Kim mantab..

aku hanya tersenyum senang, tapi masih ada sedikit kekhawatiran dalam hatiku.. bagaimana kalau Yoona onnie ingat tentang Siwon oppa?? bagaimana kalau onnie tahu tentang Siwon oppa yang keadaannya masih kritis dan tidak sadarkan diri?? bagaimana ini??

~2 Tahun Kemudian~

"onnie?? kau akan membawaku kemana??", tanyaku kesal karena sudah sejam yang lalu Yoona onnie menggiringku ke mobil dan membawaku berkeliling kota Seoul tanpa menjawab kemana dia membawaku..

setelah lelah berkeliling, Yoona onnie akhirnya berhenti di sebuah cafe di dekat tempat kerja Kyuhyun oppa.. dan mengajakku masuk tanpa berkata apapun..

"on.. kita ngapain sie disini??", tanyaku bertambah kesal karena Yoona onnie tidak memesan makanan, hanya memesan minuman.. dan yang lebih mengesalkan lagie.. saat minuman kami datang, Yoona onnie malah ke toilet..

dengan kesal aku meminum jus yang tersedia didepanku.. saat itu ada seseorang bermain biola didekat meja kami.. lagu yang dimainkan sangat enak.. tanpa kusadari, jus yang kuminum sudah habis, tapi ada sesuatu didalam gelas jus yang baru aku habiskan.. sebuah cincin.. aku berusaha menggapainya.. dan saat cincin itu sudah berada ditanganku, pemain biola yang ternyata adalah Henry, hoobae pacarku, bermain dengan lembut mengelilingku..

saat lagu yang ia mainkan selesai, Kyuhyun oppa muncul dengan sebuah buket bunga putih indah ditangannya..

"oppa..", aku tidak sanggup berkata - kata.. Kyuhyun oppa melangkah kearahku dan berlutut..

"Seohyun.. would you marry me??", tanyanya sambil menggenggam tanganku..

aku hanya bisa mengangguk dan langsung memeluknya.. semua orang yang ada direstaurant itu bertepuk tangan.. Yoona onnie juga muncul entah dari mana bersama Kibum oppa dan menyelamati kami berdua..

saat itulah aku melihat sekelebat bayangan seseorang dijendela.. duduk diatas kursi roda dan sangat kurus.. benar - benar kurus.. hingga tanpa tersadar aku berlari keluar dan mencarinya.. tapi dia sudah menghilang.. Siwon oppa.. aku yakin itu Siwon oppa..

tiba - tiba seseorang mengenggam tanganku.. "chagiya.. kau kenapa??", Kyuhyun oppa menyusulku..

"oppa.. aku melihat Siwon oppa..", kataku yakin..

"dimana??", serunya ikut mencari..

"di jendela tadi.. tapi sekarang sudah menghilang..", jawabku..

"yah sudahlah.. ayo kita masuk.. kita bisa membuat onniemu khawatir.. kajja..", katanya dan menggenggam tanganku kembali kedalam..

"ada apa??", tanya onnieku saat kami kembali..

"tidak kenapa - napa on.. hanya salah melihat orang..", jawabku sekenanya..

"oh.. y sudah.. ayo makan..", serunya menyuruh kami makan.. Yoona onnie terlihat santai tapi tidak denganku dan Kyuhyun oppa.. muka kami yang terlihat gelisah membuat Kibum oppa penasaran..

"Seo..", panggil Kibum oppa saat Kyuhyun oppa sedang membayar tagihan dan Yoona onnie sedang ke toilet.. "siapa yang tadi kau cari diluar??", tanyanya..

aku hanya terdiam.. sudah 2 tahun sejak kecelakaan Yoona onnie dan Siwon oppa.. sudah banyak hal berlalu.. pernikahan Yoona onnie adalah satu dari banyak hal yang sudah terjadi sejak kecelakaan itu.. dan tidak pernah sekalipun nama Siwon oppa diucapkan sejak Appa menceritakan tentang Siwon oppa pada Kibum oppa.. tapi hari ini Siwon oppa muncul.. dan aku tidak tahu harus melakukan apa..

"Seo.. Seohyun..", panggil Kibum oppa, menyadarkanku dari lamunanku..

"ah.. kenapa oppa??", tanyaku pura - pura linglung.. untunglah disaat yang sama Yoona onnie muncul sehingga aku bisa menghindari Kibum oppa..

seminggu berlalu sejak terakhir aku melihat Siwon oppa.. dan tidak ada tanda apa - apa sehingga aku merasa hanya salah lihat.. hingga aku dan Yoona onnie berbelanja dan Yoona onnie tiba - tiba pingsan disampingku..

~Yoona POV~

"Yoona.. Yoong.. kau tidak apa??", aku tersadar di UGD RS tempat Kibum bertugas.. dan Kibum tampak khawatir disampingku..

"tidak oppa.. aku tidak kenapa - napa..", jawabku..

"kenapa kau bisa tiba - tiba pingsan??", tanyanya masih khawatir..

"aku tidak tahu oppa.. aku melihat seseorang saat sedang berbelanja dengan Seohyun tadi.. mukanya terlihat familier.. tapi aku tidak mengenalnya.. saat aku berusaha mengingatnya, tiba - tiba kepalaku pusing dan semuanya menjadi gelap..", jawabku sekenanya..

"Seohyun?? kau pergi berbelanja dengan Seohyun?? kenapa tidak ada Seo waktu aku tiba disini??", tanya Kibum oppa lagie..

"iya oppa.. aku lagie belanja dengan Seohyun.. tapi dimana anak itu y??", tanyaku juga.. bingung..

"sudahlah.. aku akan menghubunginya nanti.. sekarang.. kau akan dibawa ke ruang rawat inap.. kau harus menginap sehari disini.. kau akan diperiksa.. dan tidak boleh membantah..", perintah Kibum oppa sambil memanggil suster, Jessica onnie..

setelah pemeriksaan yang panjang, hampir 2 jam, akhirnya aku dibolehkan istirahat dikamarku.. aku langsung tertidur begitu kepalaku menyentuh bantal..

aku tidak tahu sudah berapa lama aku tertidur, tapi aku tiba - tiba haus dan air putih dikamarku kosong dan tidak ada seorangpun yang menemaniku sehingga akupun berjalan ke arah pintu untuk meminta air pada suster.. saat aku hendak membuka pintu kamar, aku mendengar suara Seohyun dan Kibum oppa.. aku menahan keinginanku untuk keluar, mereka sedang membicarakan diriku..

"iya oppa.. tadi aku cuma sempat mengantar Yoona onnie ke UGD.. lalu aku kembali kesana dan ternyata yang aku lihat tidak salah..", seru Seohyun terdengar sedih..

"maksudmu?? apa kau membicarakan orang yang kau lihat di restaurant seminggu lalu??", tanya Kibum oppa..

"iya oppa.. yang aku lihat itu Siwon oppa.. dia sedang mengawasi Yoona onnie.. itu yang dia bilang padaku saat aku bertanya padanya tadi siang.. da..", "apa maksudmu mengawasi??", tanya Kibum oppa memotong kata - kata Seohyun..

tapi aku tidak mendengar kata - kata Seohyun selanjutnya.. aku mengganti bajuku dan pelan - pelan keluar dari kamar..

aku langsung menuju ke rumahku.. mencari Appa dan Ummaku.. sekarang baru jam 7 malam, tapi tidak ada satu taxi pun yang lewat.. setelah 15 menitan menunggu, akhirnya aku menghentikan sebuah taxi yang kosong.. selama di taxi.. hpku menggila dengan panggilan dari Seohyun dan Kibum oppa.. aku tidak menjawab panggilan mereka, hanya menulis sebuah pesan singkat untuk Kibum oppa..

"aku pergi sebentar.. aku pasti kembali.. aku janji.."

setelah pesanku terkirim, aku mematikan hpku.. begitu sampai dirumah Appa dan Omma, aku langsung menghambur masuk dan memeluk Ommaku.. mereka berdua terlihat syok..

"Yoona.. kau kenapa?? dan kenapa kau ada disini?? bukannya kau ada dirumah sakit??", tanya Ummaku khawatir..

"Umma.. siapa itu Siwon??", tanyaku membuat kedua orang tuaku terkesiap..

"kenapa kau tiba - tiba bertanya Yoong??", tanya Appa..

"aku tadi melihat seseorang yang mukanya terlihat familier, tapi aku tidak ingat dia siapa.. dan waktu aku bangun Seohyun sedang memberitahu Kibum oppa tentang seseorang bernama Siwon oppa yang mengawasiku.. siapa dia Appa??", tanyaku lagie..

lama kedua orangtuaku terdiam.. "Yoong.. ayo kita duduk dulu..", ajak Appaku.. lama kami bertiga duduk bersama, sementara Appa dan Omma bercerita tentang Siwon oppa dan tentang kecelakaan kami.. juga menjelaskan tentang keadaan Siwon oppa sekarang.. setelah menelpon Kibum oppa dan memberitahunya aku dimana dan memintanya untuk beristirahat karena aku akan menginap di rumah Appa dan Umma.. dan aku langsung tertidur pulas hingga seseorang membangunkanku..

"Yoong.. ayo bangun.. ada seseorang yang ingin bertemu denganmu..", seru Umma membangunkanku.. "ayo cepat bangun dan mandi..", serunya sebelum keluar dari kamar..

tidak lebih dari 15 menit Umma kembali ke kamar, aku sudah mencuci muka dan menggosok gigi dan berganti baju.. "sudah.. ayo cepat turun..", perintah Umma..

dibawah ada seorang yeoja menungguku.. seseorang yang tampaknya seumuran denganku..

"Yoong.. kenalkan ini Choi Tiffany.. Tiffany.. ini putriku Yoona.. Omma akan meninggalkan kalian untuk mengobrol..", kata Ummaku sambil berlalu meninggalkan kami berdua..

setelah mempersilahkan Tiffany untuk duduk, aku memulai pembicaraan.. "maaf Tiffany kan??", tanyaku.. dia hanya mengangguk.. "ada yang bisa saya bantu??", tanyaku lagie..

"kau mungkin tidak ingat padaku, aku ada di mall kemarin saat kau pingsan..", Tiffany mulai berbicara..

"apa maksudmu kau ada di mall kemarin??", tanyaku lagie..

"aku sedang menemani seseorang yang sangat berharga untukku.. oppaku.. Choi Siwon.. orang yang sangat mencintaimu..", jawabnya..

"aku tidak mengerti..", jawabku..

"aku dan oppaku hanya tinggal berdua di dalam dunia ini.. orang tua kami meninggal saat aku masih kecil.. dan sejak orang tuaku meninggal, oppaku mengambil alih semua bisnis dan pekerjaan yang diwariskan kepada kami dan mengirimku untuk kuliah diluar negeri.. 2 tahun lalu saat aku sedang menunggu hasil sidang skripsiku keluar, oppaku menelponku dan meminta ijinku untuk menikahi yeoja yang dicintainya.. oppaku ingin melamarmu.. aku hanya berkata, terserah oppa.. seminggu lebih tidak ada kabar dari Siwon oppa.. aku akhirnya pulang ke Seoul.. dan menemukan kakakku terbaring dalam keadaan kritis di rumah sakit.. aku tidak mengenalmu dan tidak tahu dimana harus menemukan calon istri yang oppaku bicarakan.. jadi selama 2 tahun aku menjaganya dan mengurus perusahaan disaat yang bersamaan.. sekitar 3 minggu lalu, oppaku akhirnya sadar.. orang pertama yang ia cari adalah belahan jiwanya.. yang ternyata sudah menikah dengan pria lain.. ", Tiffany mengakhiri kisah panjangnya dengan uraian air mata.. sementara aku, hanya bisa termangu dan tidak tahu harus berbuat apa..

lama kami berdua terdiam, "apa yang kau inginkan dariku??", tanyaku..

"Siwon oppa akan pergi ke luar negeri untuk penyembuhannya.. dia akan berangkat besok.. bisakah kau pergi menemuinya??", tanya Tiffany padaku.. mukanya penuh harap..

"maaf Tiffany, tapi aku benar - benar tidak mengingat oppamu.. sama sekali..", jawabku tegar..

"baiklah.. paling tidak aku sudah memberitahumu segalanya.. aku permisi dulu..", Tiffany langsung melangkah keluar dan tidak berbalik sama sekali..

aku terdiam lama di sofa hingga tertidur.. tidak terasa hari sudah malam.. dan seharian  aku berjalan sepanjang sungai han, mencoba mengingat semua hal yang pernah aku lakukan dengan Siwon oppa.. dan juga hari saat kecelakaan, hari yang selama ini tidak pernah bisa kuingat, hanya cahaya yang menyilaukan dan bunyi benturan yang memekakkan telinga.. tapi sekarang aku bisa mengingat semuanya.. aku langsung melakukan satu hal yang terpikir olehku.. menghubungi Tiffany.. tapi hp-nya sama sekali tidak bisa dihubungi..

"Omma.. apakah kau tahu kapan Siwon oppa dan Tiffany berangkat??", tanyaku saat menghubungi Ommaku..

"Siwon dan dongsaengnya berangkat jam 10 malam Yoong.. kenapa kau bertanya??", tanya Ommaku cepat.. tapi aku tidak menjawabnya dan melirik jam tanganku, pukul 18.45.. aku langsung menghentikan taxi dan menuju bandara..

"oppa.. Siwon oppa..", seruku mencarinya saat tiba di bandara.. aku berkeliling bandara mencarinya, tapi nihil..

saat aku hendak menyerah, seseorang mehampiriku, "Yoona??", panggilnya..

"Tiffany..", seruku senang saat melihatnya.. "dimana oppamu?? aku mau bicara dengannya..", seruku lagie..

"mari..", senyum senang menghiasi wajah Tiffany saat ia menarik tanganku ke tempat kakaknya duduk sambil menunggu pesawat yang akan membawa mereka ke luar negeri..

disana, di sebuah cafe, Siwon oppa sedang duduk dan mengobrol dengan seseorang.. aku melangkah kearahnya..

"oppa..", panggilku.. baik Kibum oppa maupun Siwon oppa terlihat kaget..

~Siwon POV~

"oppa.. sambil nungguin pesawat kita minum kopi dulu y??", seru Tiffany membuyarkan lamunanku..

"ah.. ne.. kau mau minum kopi dimana??", tanyaku..

"disini saja..", setelah meletakkan semua barangnya, dia pergi memesan minuman untuk kami berdua..

"permisi.. apakah kursi ini kosong??", tanya seseorang sambil menarik kursi yang ada disebelahku..

"oh maaf kursi i..", kata - kataku terpotong melihat sosok seseorang yang tidak kukenal tapi berhasil menghancurkan hatiku..

"bolehkah saya duduk disini??", tanyanya lagie.. aku hanya mengangguk tidak sanggup berkata - kata..

"oppa ini kopimu..", kami lama terdiam hingga Tiffany kembali dan terkaget melihat orang yang sudah merebut Yoonaku.. "Oh.. Annyeonghaseyo.. Kim Kibum-ssi.. apa kabar??", sapanya ramah.. aku semakin kehilangan kata - kata..

"oppa.. ini adalah Dr. Kim.. dia adalah salah satu dokter yang menyarankan supaya kau tidak divonis  mati dan alat - alat ditubuhmu tetap dibiarkan.. bahkan setahun terakhir ini Dr. Kim-lah yang membebaskan biaya perawatan oppa selama oppa tidak sadar..", jelas Tiffany..

"MWO??", tanyaku kaget..

"biar aku yang jelaskan..", Dr. Kim memohon.. akhirnya Tiffany meninggalkan kami berdua..

"perkenalkan nama saya.. Dr. Kim.. Kim Kibum imnida.. saya adalah Dokter dan pemilik RS tempat anda dirawat.. dan juga suami dari Im Yoona.. dan karenanya saya minta maaf..", Dr. Kim memperkenalkan diri..

"minta maaf?? kenapa??", tanyaku tidak mengerti..

"sama seperti anda dan Yoona.. saya mengalami kecelakaan dua tahun yang lalu.. dan semangat hidupku hilang saat orang tuaku meninggal dalam kecelakaan mobil tersebut sementara aku hidup.. Yoonalah yang memberiku semangat hidup lagie.. kami mulai berhubungan 2 bulan setelah kami berkenalan.. setelah berhubungan selama 6 bulan.. saya mengambil alih pengobatan anda selagi anda tidak sadar.. dan menyadari bahwa andalah masa lalu Yoona.. saya mencoba sekuat tenaga membantu anda.. tapi saya tidak berdaya.. saat akan menikah dengan Yoona setahun lalu, saya mengambil alih semua biaya pengobatan.. bukan hanya karna bersalah.. tapi karena Yoona..", tutur Kibum panjang lebar..

saatku sedang mencoba mengerti semua yang baru Kibum jelaskan, "oppa..", panggil seseorang..

"Yoona, apa yang kau lakukan disini??", seruku terkejut.. tapi tidak dengan Kibum.. dia tetap terlihat tenang.. walaupun Yoona muncul tiba - tiba..

"oppa.. mianhe.. jeongmal mianhe..", kata Yoona saat air matanya mulai mengalir deras dan jatuh terduduk didepan kursi rodaku..

aku mendekatinya, "hei lihat aku..", pintaku padanya.. "kau tidak bersalah.. kau hanya menemukan belahan jiwamu lebih cepat dari aku dan pastinya bukan aku.. dan berhentilah menangis.. aku tidak apa - apa.. akulah yang salah karena tidur terlalu lama dan meninggalkanmu sendirian.. jadi jangan minta maaf karena akulah yang bersalah disini..", seruku padanya yang memelukku erat.. air mataku juga tidak dapat kutahan.. saat menyadari bahwa wanita yang sangat kucintai bukan milikku lagie.. sudah milik orang lain..

"Perhatian kepada penumpang pesawat Garuda menuju New York, pemberitahuan terakhir kepada para penumpang bahwa pesawat akan segera lepas landas.. kepada penumpang yang belum berada didalam pesawat diharap segera memasuki pesawat"

"hei.. itu pengumuman untukku.. jadi kau pulanglah dengan Kibum, aku akan kembali dan kita akan mengobrol panjang saat aku kembali dalam keadaan sehat.. janji??", seruku saat mendengar pengumuman..

"janji..", jawabnya sambil mengangguk..

mereka berdua mengantarkanku hingga ke pintu ruang tunggu..

"pergilah..", kataku..

aku masih sempat melihat punggung mereka berdua yang berjalan bersebelahan..

"Selamat tinggal cintaku..", seruku perlahan sambil meneteskan airmata saat bayangan mereka menghilang ditengah kerumunan orang banyak..

~Yoona POV~

"oppa..", panggilku saat menunggu pesawat Siwon oppa lepas landas.. "apa yang oppa lakukan disini??", tanyaku sambil menengok kearahnya..

"memastikan kau tidak melupakan janjimu padaku..", jawabnya sambil memelukku erat.. aku hanya memasang wajah bingung.. "maksud oppa?? janji yang mana??", tanyaku lagie..

"kau akan kembali kepadaku..", jawabnya dengan tampang khawatir..

aku hanya tertawa keras mendengar kata - katanya.. "oppa.. kau tidak kehilangan aku.. tidak akan.. aku hanya mengucapkan selamat tinggal pada teman lama..", jawabku..

"aku tahu.. tapi aku agak merasa khawatir dengan janjimu pada Siwon tadi..", tambahnya cemberut.. sementara aku hanya tersenyum dan mencium bibirnya sekilas, senyum Kibum oppa pun merekah karna ciumanku..

"jadi kemana kita sekarang oppa??", tanyaku saat Kibum oppa menarik tanganku kearah parkiran..

"rumah..", jawabnya sambil tersenyum
====================================================
Reader.. Jeongmal Mianhamnida..

author bener2 minta maaf karna uda lama g update posting ff baru..
ini hadiah tahun baru author buat semuanya.. 


dan buat yang ud baca.. makasih y..
mohon kritik dan hinaannya ya chingu.. Gomapgo..
kl bisa colom Reaction - nya tolong diisi y..

Jeongmal Kamsahamnida..
God Bless us..

No comments:

Post a Comment