FIXING A BROKEN HEART [YULWON FF]




Author : ELF_911
Genre : Romance
Main Cast : Siwon SJ and Yuri SNSD
Other Cast : Kibum SJ, Donghae SJ, Tiffany SNSD, Yoona SNSD, Jessica SNSD, Minho SHINEe, Krystal F(x), Nichkhun 2PM, Chansung 2PM
Disclaimer : please, jangan copy tanpa full credit.. thanks
Listen to this song okay.. Fixing A Broken Heart..
====================================================
~Tiffany POV~

"horeeeeeeeeeeeeeeeeeee.. KITA LULUS.. SYUKURLAH..", aku dan Yuri sahabatku berteriak sekencang mungkin.. kami berdua sangat senang.. setelah sekolah yang panjang dan melelahkan, juga ujian yang tiada habisnya.. AKHIRNYA KAMI LULUS.. kami berdua tersenyum riang sepanjang jalan menuju rumahku..

tapi senyum itu sirna saat aku melihat kedua orang tuaku menungguku diruang keluarga.. "Yuri.. kau naik duluan y kekamar.. Appa dan Omma tampaknya ingin membicarakan sesuatu denganku..", pintaku pada Yuri.. karena sudah sering main kerumah, Yuri sudah tahu dimana letak kamarku, sehingga Yuri hanya mengganguk dan melangkah kelantai 2..
====================================================
~Yuri POV~

aku masuk kekamar Tiffany dalam diam.. suasana rumah ini tidak seperti biasanya.. tidak ada senyum ceria pada wajah Mr dan Mrs. Hwang.. padahal anak mereka baru saja lulus SMA dan akan melanjutkan ke universitas..

ngomong - ngomong soal universitas, "kenapa ada banyak brosur universitas di Amerika diatas meja belajar Tiff, y??", tanyaku penasaran..

"karena aku memang akan kesana..", Tiffany masuk dan menjawab pertanyaan yang kutanyakan pada diriku sendiri..

aku terlonjak kaget saat menyadari kehadiran Tiffany.. "apa maksudmu akan kesana?? kau kan hanya liburan sambil menemani Appamu yang bertugas disana..", seruku bingung..

muka Tiffany langsung berubah sedih.. tidak lama airmata mengalir dari pipinya.. "Yuri-ya.. mianhe.. aku tidak bisa menepati janji kita untuk bersama dari tk hingga lulus kuliah..", tangisnya makin menjadi.. aku hanya duduk terpaku didepan meja belajarnya..

"apa maksudmu??", tanyaku masih tidak percaya.. tapi Tiffany tidak berhenti menangis dan tampaknya tidak mendengarkan pertanyaanku yang terakhir..

lama baru kuberdiri dan memeluknya.. tanpa terasa airmataku pun ikut mengalir.. "mianhe..", kata - kata itu tidak berhenti keluar dari mulut Tiffany..

kami akhirnya tertidur diatas tempat tidur Tiff dengan airmata masih memenuhi wajah kami berdua.. kami terbangun saat Ummanya Tiffany memanggil kami untuk makan malam..

Tiffany bangun dan berjalan kearah pintu kamar, "kami berdua nanti makan sendiri Omma..", seru Tiffany dan melangkah kembali ke tempat tidur..

aku terus menatapnya meminta penjelasan, hingga akhirnya Tiffany membuka mulut.. "kau tahu kan kalau aku mau liburan ke San Fransisco??", tanya Tiff.. aku hanya menggangguk, "tadinya Appa hanya ditugaskan sementara disana.. tapi mulai bulan depan kami akan menetap disana.. Appa meminta kami semua ikut ke San Fransisco.. bagaimana ini?? aku.. aku..",Tiffany tidak sanggup melanjutkan kalimatnya.. dia hanya menangis lagie.. "mianhe..", adalah kata yang selalu diulang olehnya selama beberapa hari kedepan menjelang hari keberangkatannya..

"aku tidak sepenuhnya ingat apa yang terjadi malam itu.. tapi kami membicarakan banyak hal.. termasuk pacar Tiffany yang adalah mahasiswa yang tidak kukenal yang harus diputuskannya, karna pindah.. juga bagaimana kami akan berkomunikasi selama kami tidak berjumpa.. dan masih banyak lagie.. tapi sekarang kami sudah tidak mungkin berhubungan lagie.. karena Tiffany sudah meninggal.. dia meninggal dalam kecelakaan, mobil yang membawa dia dan orang tuanya ke bandara menabrak pembatas jalan.. Tiff meninggal ditempat, sementara orang tua Tiffany selamat.. mereka ada di San Fransisco sekarang.. mereka masih sering mengirim email dan mengabariku keadaan mereka..", kataku sedih tiap kali mengingat tentang Tiffany.. "nah bagaimana denganmu??", tanyaku pada teman yang baru aku temui di universitas baru dan kehidupan baruku.. Yoona.. namanya Im Yoona..

"aku tidak punya teman cewe yang dekat dari kecil.. aku hanya selalu bersama dengan sahabat kecilku dan pacarku sekarang Kim Kibum..", jawabnya sambil tersenyum manis.. "nanti kau akan kukenalkan dengannya.. sekarang kita kekantin yuk.. aku lapar..", ajak Yoona.. aku hanya menggangguk.. kami berdua pun berjalan menuju kantin..

setahun sudah berlalu sejak Tiff pergi ke Amerika.. sejak itu aku hanya sekedar berteman dengan orang - orang sekitar.. tapi Yoona beda.. dia kelihatan halus dan rapuh dan membuat orang - orang disekitarnya ingin melindunginya.. tapi penampilan memang gampang menipu.. dia adalah kapten team softball  putri kampusku.. dan pacarnya yang tadi dia ceritakan Kibum adalah kapten team baseball putra di kampusku.. mereka berdua sangat serasi dan selalu terlihat mesra..

"aduh..", aku terkaget dari lamunanku saat menabrak seseorang.. "mianhe.. mianhe..", kataku meminta maaf.. tapi yang kutabrak langsung ngeloyor pergi tanpa menengok sedikitpun padaku..

"sudah tidak usah ditanggapi.. dia itu Siwon.. Choi Siwon.. kapten team basket kampus kita.. kata Kibum oppa, dia orangnya dulu ceria tapi entah sejak kapan dia berubah menjadi murung dan tidak memikirkan hal lain selain kampus dan basket..", jelas Yoona panjang lebar..

"oppa?? kau dan Kibum tidak seangkatan??", tanyaku heran saat mendengar penjelasannya..

"iya.. dia lebih tua setahun dariku.. dia seangkatan sama Siwon oppa..", jawab Yoona..

"oh..", kami pun melangkah menuju kantin..

saat sampai dikantin kampus, Yoona celingukan melihat sekeliling kantin dan saat dia menemukan orang yang dicarinya, Yoona menyeretku, "annyeong oppa.. kau sudah makan??", tanya Yoona.. ternyata Yoona membawaku pada pacarnya dan langsung memeluknya erat, Kim Kibum yang hanya mengangguk.. "annyeong chagiya.. nuguja?? teman barumu??", tanya Kim Kibum..

"oh iya kenalkan.. ini teman baruku..Yuri..", Yoona berdiri, menggandeng tanganku dan memperkenalkanku..

"Annyeonghaseyo sunbaenim.. Kwon Yuri imnida..", sapaku pada mereka berdua sambil membungkuk..

"hai.. namaku Donghae.. Lee Donghae.. ace team basket kampus kita dan jangan pake sunbaenim.. oppa saja.. dan ini Kim Kibum.. Kibum oppa.. kapten team baseball kampus ini..", jawabnya sambil mengulurkan tangan.. begitu juga dengan Kibum oppa..

"ne oppa.. aku tahu kalian siapa..", jawabku.. muka Donghae oppa langsung berseri - seri.. "jeongmal??", tanyanya tidak percaya..

"dangyunhaji.. team baseball dan basket dikampus ini mempunyai tingkat kepopuleran no. 1.. tentu saja aku tahu tentang kalian berdua..", jawabku sambil tersenyum..

"YAH.. Kwon Yuri.. jangan pernah dekat - dekat dengan oppa yang satu ini.. dia itu playboy kelas kakap.. kelas atas.. hampir semua cewek dikampus ini pernah dipacarinya..", Yoona langsung menarik tanganku menjauhi Donghae oppa begitu melihat kami berdua asyik mengobrol..

"HAMPIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIR-kan.. salah satu yang belum dan tidak akan pernah adalah kau little devil..", seru Donghae oppa sambil mencibir pada Yoona.. akhirnya mereka berdua tertawa riang begitu pula dengan Kibum oppa saat menanggapi mereka dengan memeluk pinggang Yoona, "tentu saja tidak.. dia adalah milikku..", jawab Kibum oppa sambil mencium Yoona,,

"mungkin ini adalah gaya bercanda mereka..", pikirku.. tapi ternyata tidak.. Donghae oppa memang adalah playboy cap jago(??), dia tidak berhenti mengikutiku dan mengajakku untuk pulang bareng.. seminggu kedepan dipenuhi dengan bunga, Donghae oppa dan team basket.. aku jadi rajin dan senang menonton latihan regu basket saat tidak ada kelas.. entah Donghae oppa yang mengajak atau aku dan Yoona muncul sendiri..

tapi diantara semua anggota regu, kaptennyalah yang paling menyita perhatianku.. dia terlihat hidup, energik dan sangat bersemangat saat berlatih bersama teamnya maupun dalam pertandingan, tapi setelah semuanya selesai, dia berubah menjadi pribadi yang pemurung dan pendiam.. Siwon oppa.. aku benar - benar penasaran dengan cowok yang satu ini..

"yuk kita pulang..", ajak Donghae oppa saat pertandingan persahabatan melawan kampus ***** selesai.. aku sudah biasa diantar pulang maupun dijemput oleh Donghae oppa.. kami berdua sudah sangat dekat sekrang.. tepat saat keluar dari hall kampus, kami melihat banyak orang berkerumun didepan gerbang..

ada yang tertabrak.. kami berdua berlari melihat siapa yang tertabrak.. ternyata Jessica onnie.. manager team basket.. muka Donghae oppa langsung pucat melihat keadaannya, Hae oppa langsung mengangkat tubuh lemah Jessica kemobilnya..

"Yuri.. hari ini kau pulang sendiri tidak apa - apakan??", tanya Donghae oppa yang tanpa menunggu jawabanku langsung melarikan mobilnya ke rumah sakit terdekat.. aku tahu sejak awal bahwa Donghae oppa menyukai Jesicca onnie, tapi Jessica onnie selalu saja menghindar.. ngomong - ngomong Jessica onnie itu manager team basket yang terkenal galak buanget..

akhirnya karena bingung ditinggal, aku memungut barang - barang yang jatuh dari tas Jessica onnie dan beberapa barangnya.. aku membawanya ke ruang club basket.. saat itu hari sudah gelap.. aku tidak mengira masih ada orang yang berlatih dilapangan basket..

"Siwon oppa??", dengan bingung, aku menghampirinya.. aku kira tadi dia bersama anggota team lainnya menyusul Donghae oppa dengan motor.. ternyata dia masih asyik disini..

"oppa.. oppa sedang apa disini??", tanyaku menyapanya.. ini adalah pertama kalinya aku menyapa Siwon oppa setelah lebih dari 2 bulan selalu mengikuti team basket saat latihan maupun pertandingan..

dia terlihat kaget melihat seseorang masih ada dikampus pada jam selarut ini.. "sedang apa kau disini?? Yuri bukan??", tanya Siwon oppa..

aku hanya menggangguk.. "maaf aku belum memperkenalkan diri.. choneun Yuri imnida.. Kwon Yuri.. saya baru dari ruang basket untuk meletakkan barang - barang Jessica onnie dilokernya..", jawabku sambil lalu..

"Jessica?? kau menemukan barangnya yang tertinggal?? dimana Donghae??", tanyanya lagie..

"loh oppa tidak tahu??", gantian aku yang bingung.. jadi dari tadi dia tidak tahu apa yang terjadi toh.. pantas dia masih disini, bertampang bingung mendengar pertanyaanku.. "Jessica onnie ditabrak dan Donghae oppa mengantarkannya ke rumah sakit.. anggota team yang lain juga sudah dari tadi kesana naik motor..", jelasku.. mimik mukanya langsung berubah pucat..

"kau serius??", dia langsung bertanya panik.. aku hanya mengangguk..

"terima kasih sudah memberitahuku.. aku akan kesana sekarang..", Siwon oppa sudah melangkah hingga keujung lapangan, tiba -  tiba ia berbalik.. "bagaimana denganmu?? kau pulang dengan siapa??", tanyanya.. aku hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu..

"mungkin aku akan menunggu bus yang berhenti didepan kampus oppa..", jawabku sekenanya..

"ya sudah.. ayo kau kuantar.. sekarang sudah larut.. tidak baik seorang gadis berjalan pulang sendirian.. tapi kita ke rumah sakit dulu ya untuk melihat keadaan Jessica..", kata Siwon sambil tersenyum.. aku tertegun mendengar kata - katanya.. aku kira dia hanya bercanda.. ternyata dia muncul disamping lapangan basket dengan motor besarnya.. "ayo naik..", katanya seraya mengulurkan sebuah helm padaku..



dirumah sakit, Donghae oppa sedang duduk didepan ruang operasi bersama dengan seorang cewek..

saat akan menghampiri Donghae oppa, seseorang menyapaku.. "loh.. Yuri nuna.. sedang apa disini??", tanyanya..

"loh Minho.. temanku tadi sore kecelakaan, kami ingin mencari tahu keadaannya..", jawabku.. seolah sadar ada orang lain mendampingiku, Minho langsung mengenalkan diri pada Siwon oppa..

"Annyeonghaseyo.. choneun Choi Minho imnida..", sapanya sambil mengulurkan tangan..

Siwon oppa menjabat tangan Minho, "Annyeonghaseyo.. choneun Choi Siwon imnida..", jawabnya sopan..

"loh Siwon.. Yuri.. sedang apa kalian disini??", Donghae oppa datang menghampiri kami..

"Hae-ah.. bagaimana keadaan Sica??", tanya Siwon oppa tampak khawatir..

"oh.. kalian disini mau menengok Sica nuna.. Sica nuna sedang dioperasi didalam.. ayo duduk.. Krystal.. lihat siapa yang datang..", Minho langsung memanggil Krystal, cewek yang tadi duduk disamping Donghae..

"oh.. Yuri sunbaenim.. ada apa kemari??", tanyanya bingung..

"loh kalian saling kenal..", gantian Donghae oppa yang bertanya..

"iya.. mereka berdua.. Krystal dan Minho adalah hoobaeku di SMA.. tapi bagaimana kalian bisa saling kenal?? dan apa yang kalian berdua lakukan dsini??", tanyaku balik pada Minho dan Krystal..

"ya ampun.. Seoul memang kecil y.. Krystal itu adiknya Jessica, Yuri..", bukannya Minho atau Krystal, Donghae oppa yang menjawab pertanyaanku..

"oh begitu..", aku hanya manggut - manggut.. "oh.. bagaimana keadaan Sica onnie??", tanyaku lagie..

"masih belum tahu sunbae..", jawab Krystal murung.. aku langsung menggandeng tangan Krystal dan membawanya kekursi tempat dia duduk tadi dan kami berdua pun duduk disitu..

"hei Sica onnie, tidak akan kenapa - napa.. dia adalah orang yang kuat.. jadi kau juga harus kuat dan selalu berdoa..", kataku mencoba menguatkan Krystal yang terlihat kalut.. "dan jangan panggil aku sunbaenim lagie.. kau itu pacar Minho, orang yang sudah seperti adik bagiku.. kalau si pabo satu itu memanggilku nuna, berarti kau harus memanggilku onnie.. arraseo??", kataku dengan nada iseng dan berhasil membuat Krystal tersenyum.. akupun memeluknya erat..

setelah sejaman lebih menunggu, lampu diruang operasi berubah hijau dan seorang dokter keluar dari ruang operasi..

kami semua menghampirinya.. "siapa yang diantara kalian memiliki golongan darah B??", tanya dokter..

"bagaimana keadaan onnieku dok??", Krystal langsung memotong kata - kata dokter..

dokter hanya mengangguk.. "keadaan onniemu sudah mulai stabil.. jadi kalian sudah bisa pulang dan beristirahat.. kalau bisa keluarga juga melakukan hal yang sama..", jawab dokter..

"lalu kenapa membutuhkan orang bergolongan darah B?? saya bergolongan darah A dok..", tanya Krystal lagie..

"keadaannya memang mulai stabil.. tapi dia membutuhkan transfusi darah secepatnya.. jadi siapa yang bergolongan darah B??", tanya dokter lagie..

Siwon oppa dan Minho langsung mengangkat tangan.. "baiklah.. kalian berdua ikut aku.. dan kalian pulanglah.. lalu beristirahat..", kata dokter yang langsung memanggil seorang suster.. "sus.. tolong ambil darah dua orang ini.. tapi dites dulu.. benar B atau tidak.. untuk pasien kecelakaan Jung Jessica..", perintah dokter..

"baik dok.. mari ikut saya..", jawab suster dan langsung mengarahkan Siwon oppa dan Minho kelantai atas.. sebelum pergi, Siwon oppa menitipkan tasnya padaku dan Minho menyuruh Krystal menunggunya..

belum 5 menit mereka pergi, Minho kembali dengan tampang lesu.. Krystal langsung menghampirinya, "chagiya.. waegeureyo?? do gwenchana??", tanya Krystal..

"aniya.. aku tidak apa - apa..", jawab Minho.. Krystal menahan tangannya dan memberikan tatapan minta penjelasan.. Minho hanya menarik nafas berat, "aku tidak bisa mendonorkan darahku.. lebih tepatnya belum bisa, karena aku baru sembuh sakit..", jawabnya lagie..

Krystal hanya termangu mendengar kata - kata Minho.. "ya sudah.. kalian kan sudah dari tadi disini.. sekarang kalian berdua pulanglah dan istirahat.. aku yang akan menjaga Jessica disini.. besok kau boleh mengambil alih tugasku..", akhirnya Donghae oppa menyuruh Minho dan Krystal untuk beristirahat dirumah..

setelah Minho dan Krystal pulang, aku dan Donghae oppa mengikuti suster yang membawa kami kekamar Jessica onnie.. kamarnya kecil, tidak terlalu besar.. tapi cukup nyaman dengan sebuah sofa untuk beristirahat disisi tempat tidur dan juga sebuah TV.. Jessica onnie tertidur pulas dengan lengan diinfus dan perban dibagian tangan dan kakinya..

1/2 jam kemudian Siwon oppa muncul dengan memegang sebuah mangkuk sup ditangan kanannya.. setelah menghabiskan supnya, kami berdua pelan - pelan keluar dari kamar dan berjalan menuju kearah parkiran..

"sejak kapan Donghae tertidur??", tanya Siwon oppa..

"20 menit lalu.. tadi gimana ngambil darahnya??", tanyaku..

"tidak kenapa - napa.. setelah minum sup, tenagaku sudah kembali.. tapi sekarang aku lapar..", jawabnya..

"gimana kalau kita makan dulu, oppa?? ini sudah jam 12 malam dan aku laper banget..", pintaku..

Siwon oppa hanya mengangguk.. kami berdua berjalan kearah parkiran motor.. tidak ada satupun dari kami yang berkata - kata.. kami hanya terdiam.. sampai di McD pun Siwon oppa langsung memesan makanan untuk kami berdua dan kami makan sambil diam..

"hei.. boleh aku tahu kau mengambil ekskul apa?? kau selalu terlihat saat pertandingan maupun latihan biasa.. kau tidak ada kegiatan lain y??", tanya Siwon oppa to-the-point..

"tidak ada oppa.. aku tidak mengikuti ekskul manapun.. aku panggil oppa tidak apa - apakan??", tanyaku balik..

"seminggu ini kami full sparing.. dan kami sangat membutuhkan manager.. melihat keadaan Sica, tampaknya dia membutuhkan bantuan.. bisakah kau membantunya selama dia sakit??", tanya Siwon oppa yang berhasil membuatku tercengang.. "dan kau boleh memanggilku oppa.. tidak apa - apa..", sambungnya sambil lalu..

"jadi??", tanyanya lagi, karna aku tidak menjawab.. "aku tidak memaksa.. kalau kau tidak mau kau tinggal bilang tidak..", katanya..

"tugasnya g ribet kan oppa??", tanyaku lagi..

"tidak.. hanya membelikan kami makan saat makan siang maupun makan malam dan snack.. mengurus minum.. menginventaris semua baju2 seragam dan mencucinya.. laundry pastinya.. dan mengatur jadwal.. kurang lebih begitu..", jawab Siwon oppa.. aku hanya mengangguk - ngangguk mendengarnya.. "jadi??"

"okay.. baiklah.. tapi hanya sampai Sica onnie sembuh y..", Siwon oppa hanya mengangguk - ngangguk mendengar syaratku..

1 minggu awal menjadi manager team basket benar - benar seperti neraka.. baju - baju seragam penuh keringat yang bau.. bola - bola yang harus digosok hingga bersih.. membelikan makanan untuk semua anggota yang cerewetnya minta ampun.. apalagi kalau sudah malam dan anggota tim meninggalkan ruangan club dalam keadaan berantakan, jadilah pulang larut malam..

untunglah ada Siwon oppa yang selalu menungguku dan mengantarkanku pulang..

sekarang 2 minggu sudah lewat.. dan Sica onnie sudah mulai membaik tapi belum benar - benar pulih.. 2 minggu juga Donghae oppa tidak meninggalkan Jessica onnie biarpun sebentar.. tapi sekarang Donghae sedang bersamaku, membantuku membawa makanan untuk anggota tim..

"Yul.. bagaimana ini?? aku takut mengatakannya..", rengeknya dari tadi..

"oppa.. kau itu oppa kan bukan onnie.. kenapa penakut sie?? kalau memang suka bilang saja.. gampang kan..", jawabku kesal..

dia terdiam.. tiba - tiba dia berlari mendahuluiku ke lapangan basket.. sesampainya disana.. dia sedang merekam pesan semua anggota tim untuk Sica onnie.. terakhir dia menyuruhku untuk mengatakan sesuatu..

"Annyeong onnie.. maaf aku belum sempat menjengukmu.. semoga kau cepat sembuh dan mengambil tugasmu lagi.. oppa - oppa disini sangatlah cerewet.. dan permintaan mereka, buanyak banget.. please onnie.. cepetlah sembuh..", kataku yang tanpa sengaja curhat.. dan langsung dihadiahi jitakan dari berbagai sudut.. aku hanya nyengir memandang mereka..

"kau lihat Sica.. mereka semua menunggumu sembuh terutama aku.. jadi cepatlah sembuh.. dan maukah kau menjadi pacarku?? kumohon pikirkanlah.. saranghaeyo..", Donghae oppa mengakhiri ucapan semoga sembuh semua anggota dengan pernyataan cinta yang membuat semua anggota bersorak gembira..

"wow.. seorang ace memang beda" seru Chansung oppa menggoda Donghae oppa yang mukanya semerah kepiting saat mematikan handycam yang dia pegang..

"diam kalian.. kalian sudah dapat makanan masing - masing kan?? ya sudah selamat makan.. aku tinggal y.. bye.. oh ya.. manager yang cantik dan cerewet ini kuculik dulu y..", Donghae oppa menarikku dan disambut oleh teriakan protes seluruh anggota tim yang lain..

"oppa kita mau kemana??", tanyaku saat Donghae oppa mengulurkan helm untuk kupakai..

"kau tidak mungkin berpikir aku akan menembak cewek dengan tangan kosong kan??", tanyanya balik sambil nyengir.. "kau harus membantuku memilih Yul.. jadi cepatlah.. sebentar lagie giliranku menjaga Jessica.. dan kau juga ikut..", lanjutnya..

"ikut kemana?? kerumah sakit?? ngapain??", tanyaku lagie jengkel..

"karna kalau aku ditolak, aku tidak mungkin tetap disitu.. jadi kalau aku ditolak kau akan menjaga Jessica sampai Minho atau Krystal muncul.. arraseo?? jadi sekarang cepat naik..", perintahnya sambil menyalakan mesin motornya..

2 jam kedepan kuhabiskan bersama dengan Donghae oppa memilih bunga, boneka dan beberapa hadiah kecil untuk diberikan pada Jessica onnie.. akhirnya setelah memilih sebuah boneka kelinci dan bunga mawar merah yang buanyak, kami naik motor lagie dan langsung menuju ke rumah sakit..

saat kami sampai di kamar Jessica onnie, dia tidak ada di tempat tidur dan setelah mencari berkeliling, ternyata Jessica onnie ada di taman sedang duduk sendirian diatas kursi roda.. baru aku mau menghampirinya, Donghae oppa mendahuluiku.. aku sedang menonton mereka dari jauh saat hp-ku berbunyi, Siwon oppa..

"oh oppa annyeong..", sapaku saat mengangkat telepon.. "YAH KWON YURI.. DO ODIYA??", suara Yoona memenuhi kupingku saat dia berteriak..

"loh Yoona.. inikan no. Siwon oppa.. kenapa kau yang menjawab??", tanyaku penasaran..

"tentu saja aku yang menjawab.. karena kau tidak ada disini, jadi aku yang disiksa oleh anggota team basket yang berisik dengan seragam mereka yang bau.. cepat kembali kesini..", jawabnya cepat..

"kenapa kau memegang hp Siwon oppa, pabo??", tanyaku lagie penasaran..

"karena Siwon oppa menyuruhku menelponmu untuk menunggu didepan rumah sakit.. dia sedang menjemputmu sekarang..", seru Yoona sebelum hp Siwon oppa direbut oleh yang lain.. "yah manager sementara.. kau dimana?? kami lapaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaar..", teriak Chansung oppa dan disambung dengan banyak teriakan lainnya.. saking pusingnya mendengar teriakan mereka, akhirnya aku mematikan hp-ku.. saat melihat kearah taman, baik Jessice onnie dan Donghae oppa sudah tidak ada disana.. akhirnya aku berjalan ke arah pintu keluar.. disana Siwon oppa sudah menungguku..

"ayo kita cari makan dulu buat anggota yang lain.. mereka sangat cerewet kalo sudah lapar..", seru Siwon oppa saat memberikan helm yang dari tadi dia pegang..

saat kami berdua selesai memilih makanan, Siwon oppa mengeluarkan dompetnya dan aku melihat photo Tiffany dalam dompet Siwon oppa..

"oh oppa.. itukan Tiffany..", seruku kaget..

Siwon oppa memandangku bingung.. "kau kenal Tiffany??", tanyanya bingung..

aku hanya mengangguk, "aku sahabatnya dari kecil..", jawabku.. tanpa melihat kearahku, Siwon oppa membayar semuanya dan mengangkat makanan yang sudah dibungkus rapi ke arah parkiran.. kami sampai di kampus dalam waktu singkat.. setelah membantuku membawa makanan, Siwon oppa menghilang..

"Yuri-ya.. lain kali kalau kau mau menghilang, bilang - bilang dong.. jadi aku tidak kesini dan harus mendengar celotehan anggota klub basket yang cerewetnya.. buset dah.. eh ini makanannya y?? syukurlah.. o iya.. Siwon oppa mana?? tadi kau kesini dengannya kan??", seru Yoona tiada henti.. aku hanya mengangkat bahu tanda tidak mengerti..

setelah latihan selesai dan semua anggota klub basket pulang, aku pelan - pelan mulai memunguti bola satu per satu dan menggosok mereka.. setelah itu aku masih membersihkan ruang klub dan mengumpulkan baju - baju seragam untuk dibawa ke laundry.. aku bekerja dengan sangat pelan sambil memikirkan bagaimana photo Tiffany bisa ada di dompet Siwon oppa..

lamunanku memudar saat hp-ku berbunyi, dari Donghae oppa.. "oh oppa annyeong.. ada apa??", tanyaku..

"kau ada dimana??", tanyanya.. "diruang klub basket..", jawabku yang langsung dibalas, "tunggu disitu..", oleh Donghae oppa..

setelah semuanya beres, baru Donghae oppa muncul dihall.. aku langsung melemparinya dengan bola..

"oppa gimana sie?! telponnya sejam lalu.. datengnya baru sekarang.. telat.. sekarang aku mau pulang..", seruku kesal..

tapi tampang Donghae oppa tidak berubah.. dia terlihat serius.. tapi aku tidak memperdulikannya.. saat akan melangkah keluar dari hall, tiba - tiba Donghae oppa menahan tanganku.. aku hanya memandangnya bingung..

"Yuri-ya.. kau kenal Tiffany?!", tanyanya dengan tampang serius..

"iya.. ada apa sie?! sebenarnya.. oppa adalah orang kedua yang bertanya apakah aku mengenal Tiffany atau tidak.. iya, aku mengenalnya.. aku sangat mengenalnya.. dia adalah sahabat karibku sejak kecil.. kami tumbuh bersama.. kami belajar bersama.. bahkan cinta pertama kamipun orang yang sama.. tapi dia meninggalkan aku sendirian oppa..", seruku tanpa sadar mencurahkan segala hal yang kusimpan dengan rapih didalam hatiku sejak Tiffany memutuskan untuk pindah ke San Fransisco.. semuanya..

"apakah kau tahu Tiffany ada diamana?!", tanyanya lagie.. bahkan kali ini Donghae oppa menggenggam tanganku terlalu erat..

"oppa.. appo..", seruku jengkel dan berusaha melepaskan tangan Donghae oppa.. "iya aku tahu dia dimana.. kenapa sie semua orang begitu penasaran dengan Tiffany?!", jawabku kesal..

"ayo ikut..", seru Donghae oppa menarik tanganku.. Donghae oppa membawaku ke parkiran motor.. sampai disana dia menyodorkan helm kearahku dan menyuruhku naik.. walaupun bingung dan kesal, aku tetap melakukan apa yang dia minta..

Donghae oppa membawaku hingga ke pinggiran kota Seoul.. disana ada sebuah rumah kecil dengan taman yang lumayan besar.. rumah berwarna putih dan bertingkat dua.. pemandangannya pun sangat cantik.. Donghae oppa mengambil helm dari tanganku dan membawaku masuk.. sebuah ruang tamu mini menyambutkan dan juga sebuah dapur yang lebih besar dari ruang tamunya..

"chamkaman..", kata Donghae oppa menyuruhku untuk menunggu dipintu masuk.. Donghae oppa mengarah keruang tamu.. dari meja ruang tamu, Donghae oppa mengangkat 2 buah botol wine yang sudah kosong dan satu gelas anggur bekas pakai.. Donghae oppa membawa benda - benda itu ke dapur dan dari dapur Donghae oppa kembali ke ruang tamu dengan sebuah baskom berisi air dingin.. Donghae oppa menyiram air itu pada sofa yang berada di ujung ruang tamu.. karena ruang tamunya kosong, aku tidak mengira ada orang disitu, saat seseorang berteriak marahlah baru aku menyadari ada seseorang yang tergeletak disofa itu..

"ireona..", perintah Donghae oppa..

"Hae-ya.. apa yang kau lakukan disini?! bukankah kau sedang mengurusi Jessica.. cintamu sejak dulu yang kau sakiti, tapi sekarang masih mau menerimamu.. harusnya aku saja yang mengejar Jessica.. supaya aku bisa melupakan Tiffany.. dan kenapa kau menyiramku.. sudah sana pergi..", teriak orang yang tergeletak mabuk berat disofa itu, ternyata Siwon oppa.. "hei dimana anggurku?!", tanyanya saat melihat botol winenya sudah hilang..

dengan sempoyongan, Siwon oppa berjalan melewatiku tanpa memandangku sedikitpun.. diapun tampaknya tidak sadar kalau aku ada disini.. dirumahnya.. Siwon oppa kembali melewatiku, dengan tangan kosong..

"Hae-ya.. dimana kau taruh botol - botol anggurku?! bahkan tidak ada satu botolpun soju dilemari es..", tanyanya mulai kesal.. "YAH LEEDONGHAE.. KAUMENDENGARAKUTIDAKSIE?!", teriak Siwon oppa tidak keruan, karena Donghae oppa tidak menanggapi kata - katanya biar sedikit..

tiba - tiba Siwon oppa ambruk.. kali ini benar - benar pingsan.. akhirnya aku dan Donghae oppa membawanya kekamarnya dilantai atas.. setelah menyelimutinya, kami berdua pun turun kebawah..

"mianhe Yuri-ya.. kau harus melihat hal seperti ini.. padahal aku membawamu kesini untuk memintamu menjelaskan kepada Siwon dimana Tiffany..", serunya putus asa.. "Siwon dan Tiffany baru berpacaran kurang lebih sebulan dan Siwon sangat mencintai Tiffany.. Siwon adalah kapten yang tegas, pemain basket yang handal dan juga teman yang sangat baik.. bahkan pacar yang melebihi baik menurutku.. tapi semua itu berubah saat setahun lalu Tiffany hilang tanpa jejak.. waktu itu kami sedang pertandingan basket antar wilayah, tapi Tiffany meminta Siwon datang ketaman karena ada keperluan mendadak.. karena permintaan Tiffany ini, Siwon tidak konsen bermain.. akhirnya setelah 4 kali gagal shoot, aku menyuruhnya pergi menemui Tiffany.. tapi dia kembali setelah lapangan sudah kosong dengan sebuah kotak berisi barang - barang yang dia berikan pada Tiffany dengan sebuah note bertuliskan, Selamat Tinggal oppa.. terima kasih karena sudah mencintaiku.. tapi kita tidak mungkin bersama.. aku mencintaimu oppa.. selamanya.. dan sejak itu, Siwon tidak pernah menjadi Siwon yang ceria seperti dulu lagie.. dia masih tetap pemain basket yang handal, tapi dia adalah kapten yang kejam dan berubah menjadi sangat pendiam.. kau hanya bisa melihat Siwon yang sesungguhnya saat dia sedang bermain basket.. dia bisa tersenyum.. dia punya semangat hidup.. tapi saat basket usai.. dia kembali menjadi Siwon yang pendiam..", Donghae oppa masih melanjutkan ceritanya tentang Siwon oppa dan aku hanya mendengarkan dengan sabar.. hampir satu jam Donghae oppa mengoceh tentang Siwon oppa.. aku benar - benar tidak tahu cara menanggapinya..

tapi sepertinya tanggapanku kurang diperlukan karena setelah mengoceh lama, Donghae oppa terdiam beberapa detik lalu mengambil dua botol soju.. Donghae oppa meletakkan salah satu botol dihadapanku lalu membuka botolnya dan mulai menenggak isi botol itu hingga kandas..

"oppa..", panggilku takut - takut karena Donghae oppa terlihat agak mengerikan sekarang..

"waeyoYul?!", tanyanya tanpa melihat kearahku..

"ini rumah siapa oppa?!", tanyaku..

"kalau kau perhatikan.. rumah ini dan rumah diseberang sama persis hanya warna rumahnya saja yang berbeda.. 2 rumah ini adalah pemberian orang tua kami untuk kami tinggali dengan pasangan hidup kami nanti.. Siwon sengaja mengecat rumah ini serba putih karena puth adalah warna kesayangan Tiffany..", ceritanya.. lalu Donghae oppa mengambil botol soju yang ada dihadapanku.. "kau tidak mau kan?!", tanyanya.. dan aku hanya menggeleng pelan..

aku menemani Donghae oppa hingga Donghae oppa tertidur di sofa tempat Siwon oppa tidur sebelumnya.. lalu aku mulai membereskan dapur yang penuh dengan botol soju dan wine, dan membuatkan mereka bubur, jadi besok saat mereka bangun.. mereka bisa makan sesuatu yang hangat..

dan tanpa terasa aku tertidur di meja ruang makan hingga aku mendengar suara 2 orang mengobrol  sambil tertawa riang.. well, aku ingat aku tertidur di meja makan, tapi aku ada dikamar tempat kami menaruh Siwon oppa semalam.. aku bahkan memakai selimut..

aku langsung berlari kebawah.. Siwon oppa dan Donghae oppa sedang makan bubur yang aku siapkan untuk mereka..

"oh Yuri-ya.. kau sudah bangun.. ayo cepat kemari.. makan bubur bersama dengan kami..", panggil Donghae oppa..

baru aku bergabung dengan mereka, hp Donghae oppa berbunyi.. "oh Sica.. waeyo?!", seru Donghae oppa terlihat senang.. ternyata Jessica onnie..

"okay.. aku akan sampai disana sebentar lagie.. jadi jangan kemana - mana!!", perintahnya pada Jessica onnie..

setelah menutup hpnya, Donghae oppa langsung beranjak dari kursinya, "mian, aku tidak bisa menemani kalian mengobrol.. tapi bicaralah baik - baik.. araseo?!", Donghae oppa hanya berkata seperti itu dan saat melihat aku mengangguk, Hae oppa langsung ngacir dengan motornya..

lama kami berdua terdiam.. "Yuri.. bisakah kau membawaku ketempat Tiffany?! aku ingin bertemu dengannya untuk terakhir kalinya.. aku ingin mengucapkan selamat tinggal dengan baik..", pintanya sambil menunduk..

karena aku hanya terdiam, Siwon oppa melanjutkan kalimatnya, "kau adalah satu - satunya harapanku.. aku tidak pernah mengetahui nama depan Tiffany.. jadi detektif yang aku sewa hanya mencari jarum diantara jutaan jerami di San Fransisco sana.. aku benar - benar bingung bagaimana cara menemukan Tiffany.. tolong bantulah aku..", katanya dengan menitikkan air mata..

"oppa.. kenapa kau tidak muncul saat Tiffany menunggumu ditaman itu?!", tanyaku..

"karena pertandingan itu juga penting.. waktu itu aku masih belum menjadi kapten.. aku sedang dipersiapkan menjadi kapten.. makanya aku tidak bisa pergi begitu saja saat sedang ada pertandingan..", jawabnya sedih..

"oppa.. waktu itu aku menunggumu bersama Tiffany.. dia sekarang sudah pergi..", kataku.. aku ingin menjelaskan yang sebenarnya.. tapi aku takut Siwon oppa makin hancur..

"paling tidak berikan aku alamat Tiffany Yul.. aku ingin melihat dia sekali lagie..", pintanya..

"oppa.. aku akan mengantar oppa ke tempat Tiffany.. tapi setelah itu oppa harus move on, oppa tidak boleh seperti ini lagie.. dan harus menjadi Siwon oppa yang Tiffany sukai.. yaksok?!", ujarku memberi syarat..

"ne.. tapi kau harus menemani aku hingga aku bisa menjadi seperti dulu..", balasnya, tapi mukanya langsung memerah karna kaget dengan kata - katanya sendiri.. aku juga merasa mukaku pastinya sangat merah..

"maksudku.. kau sangat membantuku dengan menjadi manager sementara.. bantulah aku sekali lagie.. okay..", aku masih tidak mengerti dengan permintaan Siwon oppa.. tapi aku hanya bisa mengangguk..

setelah mandi dan berganti baju (Siwon oppa meminjamkan aku kaosnya..), kami langsung pergi dengan motor..

saat sampai dikuburan Tiffany, Siwon oppa tidak berhenti menangis..

"Fany-ya.. mianhe.. aku harusnya tidak terlambat hari itu.. harusnya aku tidak mengikuti pertandingan itu.. harusnya aku lebih banyak menghabiskan waktu bersamamu.. mianhe Fany-ya.. aku benar - benar menyesal..", serunya sambil memukul - mukul dirinya sendiri.. lebih dari sejam aku menunggunya mencurahkan semua yang ingin dia katakan pada Tiffany..

"Fany-ya.. gomawo.. kau selalu ada dihatiku..", ucapnya saat akhirnya Siwon oppa berdiri dan menghapus airmatanya.. setelah mengucapkan salam perpisahan, kami berdua kembali ke Seoul..

tanpa terasa, setahun berlalu lagie dengan cepat.. sekarang aku Kwon Yuri adalah manager kedua dalam tim basket putra universitas kami.. saat Jessica onnie lulus nanti, aku akan menjadi manager satu - satunya dan harus mencari penerus.. Donghae oppa dan Jessica onnie tetap tidak serukun dulu, tapi bedanya sekarang mereka berdua pacaran.. sedangkan Siwon oppa, walaupun agak berat dan memerlukan tekad yang kuat, akhirnya bisa keluar dari belenggu kesedihan.. sekarang aku dan Siwon oppa semakin dekat, kami selalu pulang bersama, dia bahkan menjemputku tiap pagi.. tapi kami tidak pacaran.. belum.. mudah2an..

"aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.. akhirnya selesai juga..", teriak Jessica onnie bersukaria.. "apa kau tidak lihat, mereka sengaja menambah jumlah bola supaya mereka bisa mengerjai kita.. awas anak - anak inii.. akan kubalas mereka dengan  lebih parah, ayo kita kembali ke ruang club yuk.. Donghae sedang menunggu didepan.. jadi ayo cepatlah..", seru Jessia onnie

"hei Yuri bagaiamana keadaanmu dengan Siwon?! apakah ada perkembangan?! apakah sudah menunjukkan tanda - tanda suka padamu?!", tanya Jessica onnie bersemangat, tapi aku hanya menggelengkan kepala..

kami berdua masih mengobrol ceria, hingga kami mendengar suara 2 orang sedang mengobrol dari arah ruangan klub basket.. akhirnya aku dan Jessica onnie menguping dari pintu..

"yah Siwon-na.. kau yakin sekarang kau sudah tidak apa-apa?!", tanya Donghae oppa dengan tidak percayaan..

"yah aku baik - baik saja..", jawabnya singkat..

"lalu bagaimana dengan Yuri?! mau sampai kapan kau menahan dia disisimu.. dia kan juga punya hidup..", seru Donghae oppa terdengar agak kesal..

"aku tidak berniat melepaskan sebuah mutiara yang dengan rela masuk ke cangkangku Hae.. Yuri selamanya akan ada disisiku..", jawab Siwon mantab..

"tapi dia bukan Tiffany.. kau hanya menyakiti dia kalau kau melakukan ini.. selama ini dia menemanimu sebagai ganti sahabatnya yang sudah meninggal.. sekarang kau sudah lebih ceria.. kau harus membiarkan dia menjalani hidupnya..", Donghae oppa mulai terlihat sangat jengkel..

"aku tahu pabo.. dia bukan Tiffany.. tapi aku merasa tenang kalau ada dia.. rasanya damai..", Siwon oppa

"kau menyukainya?!", tanya Donghae oppa to-the-point..

"iya..", jawab Siwon oppa pasti..

"bukan hanya karena dia sahabat Tiffany?!", tanya Donghae oppa lagie..

"bukan..", jawab Siwon oppa dengan pasti..

saking senangnya aku dan Jessica onnie, kami tidak ingat kalau kami sedang menguping.. saat mendengar Siwon oppa suka padaku, kami berdua langsung meloncat kegirangan.. dan saat pintu dibuka, kami berdua jatuh dihadapan Hae oppa dan Siwon oppa..

baik Siwon oppa dan Donghae oppa dua2nya terlihat sangat kaget.. mereka berdua bahkan langsung terdiam.. Jessica onnie hanya nyengir minta maaf.. tapi aku hanya menunduk..

tidak berapa lama, Siwon oppa menyodorkan tasku dan menggenggam tanganku lalu menarikku keluar ruangan..

saat aku akan memakai helm, Siwon oppa menghentikanku.. "sejak kapan kalian menguping?!", tanyanya membuka pembicaraan..

"dari sejak bagaimana dengan Yuri..", jawabku polos..

Siwon oppa langsung tertunduk.. aku kira dia tidak mau aku melihat muka merahnya, tapi ternyata dia tertawa.. Siwon oppa tertawa sambil menutup mulutnya..

"apa yang lucu oppa?!", seruku mulai kesal..

"berhubung kau sudah mendengar semua yang aku katakan pada Hae.. kita langsung saja..", serunya sambil mengeluarkan sebuah kotak berisi kalung yang sangat manis..

"kau sudah tw kan kalau aku menyukaimu.. bukan karena kau sahabat Tiffany.. karna kau adalah kau.. kau tidak meninggalkanku disaat2 tergelap dalam hidupku.. jadi Kwon Yuri, kau mau menjadi pacarku?!", tanya Siwon oppa sungguh2..

aku lama terdiam, "apakah luka dihatimu sudah sembuh dan siap untuk hubungan yang baru?!", tanyaku takut - takut..

"kau tahu, luka dihatiku sudah lama sembuh, bahkan melihatmu merawatku, menjagaku, selalu bersama denganku, hanya karna sebuah janji yg tidak harus kau tepati.. kau sudah mendamaikan hatiku dengan taman yg kau tumbuhkan dalam hati ini.. sekarang bunga2 dan pohon ini tidak akan pernah layu.. jadi?!", jawab Siwon oppa pasti..

aku begitu tersentuh dengan kata - katanya.. ketua klub basket yang tadinya hanya terlihat hidup saat bermain basket, sedang menyatakan suka padaku.. aku hanya sanggup mengangguk dan tersenyum senang.. Siwon oppa pun memelukku erat..
====================================================
Reader.. Jeongmal Mianhamnida.. 
sekarang setiap kali ngeluarin FF baru, admin harus minta maaf karena updatenya, ga ketulungan lamanya.. maap y reader, ide lagi susah dicari.. ngawang2 mulu..

aku masih utang lanjutan SunSun - Without You (nanti part terakhirnya judulnya My Memory), ShinRi - Just an Ordinary Date sama lanjutan cerita MinStal soal HyoHyuk.. 

setelah 3 ini aku selesain, aku bakal ng-update 2 cerita sekaligus, lanjutan The 3's The Series - On That Rainy Day, dan cerita part terpanjang yang bakal aku bikin.. judulnya Eximius Academy..

ditunggu kritik dan hinaannya dari reader.. makasih..
and please fill the Reaction coloumn..

Jeongmal Kamsahamnida..
God Bless us..